Dari diary kecil Nirwana Shafiyyah.
- aku mencintai kak Jiwa, aku sudah lama mencintai kak Jiwa, aku tau bahwa perasaan ku ini hanya sementara. Namun aku sungguh - sungguh mencintai kak Jiwa. Tolong lah bagaimana menghentikan perasaan sesak ini.
20 Oktober 2016
- Saat ini kak Jiwa tengah mencintai yang lain, dia mencintai kakak kelasku. Hatiku sangat sakit, aku tau bahwa aku tak se alim kak Vey, namun saat kak Jiwa berbicara dengan kak Vey, aku melihat betapa berbinar nya tatapan kak Jiwa.
2 November 2016
- kak Jiwa membenciku, karena aku tak sengaja menyenggol kue buatan kak Vey, sejujurnya kak Vey sudah memaafkan ku namun kak Jiwa membenciku karena aku yang ceroboh. Hatiku sakit sekali.
15 Desember 2016
- Tahun baru, semester baru. Hari ini kak Vey dan kak Gara akan menikah, aku tau bagaimana perasaan kak Jiwa, pasti sangat sakit. Tapi sungguh aku juga merasakan sakit saat melihat hancurnya kak Jiwa.
7 Januari 2017
- aku memeluk diriku saat kini kak Jiwa memutuskan untuk meminang kak Jeje, rasanya sangat sakit mendengar hal itu, aku tau dia muak padaku, namun ini sangat sakit sekali. Aku butuh hujan.
18 Februari 2017
- Aku di benci keluargaku, begitupun kakak sepupuku, aku tau bagaimana perasaan kak Maryam pasti kini tengah sakit sekali. di banding - bandingankan denganku, dan di asingkan oleh semua orang, aku ingin jadi kak Maryam, dia sangat kuat.
21 Maret 2017
- Kak Maryam menangis, aku tidak tau alasannya, entah karena dia di beda bedakan atau apa, banyak yang menghina kak Maryam, tapi menurutku kak Maryam sangatlah manis, apalagi lesung pipitnya. Sejenak aku melupakan kak Jiwa.
7 April 2018
- Kak Jiwa menghinaku, ibuku meninggal. rasanya sakit sekali saat tau ini, aku sudah tak mampu membendung segala kesakitan ini. Demi Allah aku tau bahwa kak Maryam lebih besar penderitaanya. Namun aku tak sekuat kak Maryam.
Diary, maafkan aku, kini ku lepaskan kau dari genggamanku, sudah terlalu kelam kenangan yang ku tulis disini, inilah waktunya aku bangkit.
4 Mei 2017.
Jiwa mendekap buku kecil itu sambil menutup matanya, Jiwa mencintai si pemilik buku ini. Jiwa merindukan si pemilik buku ini. Kini hanya ada kisah yang tak sampai selesai yang terekam di pikiran Jiwa.
Assalamualaikum hai hai hai
Na bawa cerita baru😳😳 abangnya Gara, ga penting bgt sih-_- palingan ga ada yang mau baca.InsyaAllah doain idenya ngalir, ambil yang baik buang yang buruk yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwana
SpiritualTanpa memperdulikan angin dingin yang kini tengah menusuknya Wana tetap berdiri 1 meter dari hadapan Jiwa. "Kak Jiwa, aku cinta sama kakak!" teriaknya. Jiwa menutup matanya sesaat dan berusaha mengontrol emosinya. "Maaf Wana, saya tidak bisa." Ji...