Aku sangat mencintaimu , meskipun aku tak pernah mengatakannya langsung kepadamu,ayah:(
Hembusan angin malam sukses menerobos tulang tulang , seakan akan angin sedang melaksanakan tugasnya .
Udara malam ini mampu membuat seseorang untuk tenggelam dalam hangatnya selimut , tidak denganku malam ini aku keluar untuk membeli makanan bersama adikku zahra di supermarket , tidak jauh dari rumah . 10 menit aku sampe ke tempat yang di tuju
Kita membagi tugas : aku mengambil roti, selai, dll, sedangkan zahra membeli buah buahan dll .
"Ka , aku udah ambil buah nya nih"
"ya udah ayo ke kasir trus cepet2 pulang soalnya wanita keluar malem malem gak baik"
"Ya udah ayo ka "
****
Jam menunjukan pukul 8:45 masih di bilang masih sore tapi menurutku ituh udah lebih dari batas apalagi wanita berjalan di malam malam itu sangat membahayakan .
Terlihat samar samar dari kejauhan seorang bapa bapa sekitar umur 40 an sedang di pukuli oleh sekelompok orang yang tengah melampiaskan kemarahannya kepada bapa bapa ituh , orang orang ituh memukuli dan menjatuhkan batu tepat di kepalannya dan seketika mereka ingin membakarnya aku langsung buru buru lari dan mencegahnya . aku hanya tidak suka seperti ini main hakim sendiri tanpa ada pendapat dari kepolisian terlebih dahulu, aku berusaha melindungi bapa bapa ini walaupun badanku terkena gebukan orang orang aku tidak peduli yang penting bapa ini selamat!! sedangkan bapa ini sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang terus keluar dari kepalanya
"Sudah sudah pak tolong jangan siksa bapa ini lagi "dengan air mata Yang terus mengalir
"Woy dia maling , jangan jadi sok pahlawan gua gebukin juga luh"dengan nada kasar
"Astaghfirullah negara kita ini negara hukum kenapa kalian maen hakim sendiri , seberapapun besar kesalahan bapak ini yang berhak mengasih hukuman hanya pihak yang berwajib "dengan zahra yang ikut menangis di samping ku
Dan seketika polisi datang dan membawa bapa bapa ituh dengan beberapa saksi
Aku hanya gak habis fikir, coba bayangin jika semisalnya mereka yang berada di posisinya , gimana rasanya tuduhan yang belum jelas kebenarannya
Aku langsung menyusuli ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya , muka nya penuh dengan darah sampai sampai aku tidak bisa mengenalinnya
Keluarlah suster dari ruang UGD
"Keluarga dari pasien ?"suster mencari cari keluarga dari bapa itu dan aku langsung membuka suara dan berpura pura menjadi keluarganya karna saat ituh hanya ada aku dan zahra sedangkan dari keluargannya belum ada yang datang
"Saya sus"
"Ginih mba pasien harus di rawat karna terdapat luka serius di kepalannya , dan silahkan pembayarannya disanah"
"Iya mba saya akan urus pembayarannya"
"Baik mba saya permisi dulu"
setelah suster itu pergi aku langsung melihatnya dari jendela dan seketika badanku mulai melemas dan untuk mengeluarkan suara pun aku tidak bisa seakan akan aku seperti tertimbun sesuatu yang amat berat , bapa bapa ituh seperti papahku
Dan air matapun sukses mengalir, ku amati lagi muka bapa bapa yang sedari tadi tidak sadarkan diri takutnya aku hanya halusinasi doang karna jujur sekarang ini aku sedang merindukan papahku ..... ternyata orang ituh benar adalah papahku , papah kandungku😭 oh Allah kenapa kau pertemukan aku dengan sosok pahlawan tanpa sayap ku di saat seperti ini , dengan kondisi yang tidak bisa aku bayangkan
pah aku ingin papah tau aku disini merindukanmu , rindu sekali
Rasa itu membuncah dalam dada. Setiap hari ku coba menitipkan rasa itu lewat do'a do'a panjang ku . banyak yang hilang dari hidupku semenjak kita berpisah:(
"Ka kenapa"tanya zahra
"Zahra😭😭, dia dia adalah papah kandung kaka"aku nangis se jadi jadinya , bagaimana bisa orang orang ituh menuduh papahku . aku tau betul papahku, beliau gak mungkin ngelakuin hal serendah ituh sedangkan hartanya banyak(bukan aku menyombongkan diri tapi memang benar papah mempunyai perusahaan yang cukup besar dan gak mungkin melakukan pencurian seperti ini). Zahra memelukku untuk berusaha menenangkanku
Dret...dret...drrt..📲📱
Suara ponsel ku berdering menandakan ada seseorang menelpon , aku hanya menyuruh zahra untuk mengangkatnya karna jika aku yang mengangkatnya nanti mamah bakal curiga dan akan merasa khawatir
"Halo mah assalamualaikum,"?
"Wa'alaikumsalam lah ko yang ngangkat kamu ra mana kakak kamu , jam berapa ini sayang udah malem ko belum pulang juga mamah khawatir "
"kaka ada di sinih mah , iyah maaf yah mah aku lupa ngasih tau mamah tadi ada urusan sebentar tapi sebentar lagi pulang ko "
"Ya udah cepet pulang yahh, ati ati assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam wr wb."
Aku gak akan tinggal diam walaupun papahku udah mengusir ku dari rumah dan udah tidak menganggapku sebagai anaknya lagi tetapi bagaimanapun juga beliau orang tuaku , aku akan mencari tau kebenarannya .
Tiba tiba terdengar suara tangisan yang mengarah ke ruangan papahku dan benar mereka adalah mamahku , langsung aku lari dan (di ikuti oleh zahra) berusaha untuk tidak bertemu dengannya tunggu dulu bukannya aku gak mau ketemu lagi sama mamah kandungku hanya sajah beliau pasti akan marah besar jika melihatku ada di sinih
"Ka kenapa kita ngumpet seharusnya kita jelasin ke mamah kaka apa yang sebenarnya terjadi"
"Gak bisa ra jika aku ada di situh mamah bakal marah besar kalo aku masih nunjukin mukaku di hadapannya " dan di angguki oleh zahra menandakan mengerti
"Ya udah ka berhubung mamah kaka udah dateng sebaiknya kita pulang dulu mamah sama ayah udah khawatir sama kita , besok pagi kita kesini lagi yah :) kaka yang sabar "
Dan benar kata zahra lebih baik aku pulang dulu besok pagi aku akan kesini lagi untuk mengontrol kondisi papah dari kejauhan dan aku merasa gak enak udah bikin yang di rumah cemas .
*******"
"Assalamualaikum"aku dan zahra mengucap salam
"Wa'alaikumsalam , astaghfirullah ada apa ini sayang !! Rin Kenapa baju kamu banyak darahnya"
"Nanti aku jelasin mah sekarang biarin kaka tenang dulu"jelas zahra
"Ya udah ayo masuk dan kmu ra anter karin ke kamar suruh dia ganti baju "
"Iyah ma aku masuk duluan yh"
Saat ituh ayah sedang di kamar mandi jadi tidak tau dengan kepulangan ku
KAMU SEDANG MEMBACA
INI KISAH HIJRAH KU
Science FictionAku bukan teroris mah aku masih bidadari kecilmu , dan terimalah hijrahku😢 Ini adalah kisah Asli dari teman saya yang subhanallah beliau begitu istiqomah walau cobaan terus menerus menghampirinya ..