Suatu Kabar

1.9K 52 15
                                    

Seperti bidadari  yang siap menepaskan sayap sayapnya  untuk terbang ke angkasa dan kau adalah penghubung untuk menggapai SurgaNya

Teruntukmu imamku , sungguh engkau penerang di kala hatiku redup , ajar
kan selalu aku tentang melayanimu dengan baik dan bimbinglah aku untuk menggapai surgaNya melalui mu , kapal kita baru sajah berlayar menuju luasnya samudra , perjalanan kita tidak mungkin mulus pasti ada angin yang menerjang hingga membuat kapal kita menjadi tak terkendalikan tetapi aku harap jadilah kamu nakhoda yang handal dan yang bisa melindungi kapal kita termasuk penghuninya dari serangan angin ituh .

Mas aku beruntung memilikimu , kamu benar benar laki laki yang sholeh dan yang selalu bisa membuat hatiku gembira dengan omongan recehmu sehingga menimbulkan gelak tawa walaupun jika boleh jujur aku belum mencintaimu tetapi sekarang ini aku sedang berusaha mencintaimu , yah mencintaimu karena Allah .

        *****
Pernikahan kita sudah menempati umur 1 tahun Tetapi aku masih belum ada tanda tanda kehamilan , rasanya pengen sekali cepet cepet punya momongan tapi Allah belum berkehendak kepada kita mas , Allah juga masih belum ngasih kepercayaan untuk menjaga titipanNya .

Ibu mertuaku lagi lagi menanyakan "kapan ibu punya cucu dari pernikahan dari anak kesayangan ibu " tak ada jawaban dariku selain senyum dan berkata "sabar yah bu Insyaallah secepatnya". Maaf ibu sampai saat ini aku belum bisa mengabulkan keinginan ibu tapi aku janji aku yakin suatu saat nanti aku akan mengasih cucu yang lucu untuk ibu , bersabarlah (gumamku dalam hati)

"Assalamualaikum "

"........"tak ada jawaban

" sayang" ucap mas ali sambil mencium ubun ubun ku dan di barengi, ku cium tangan mas ali

"Eh mas udah pulang , ko gak ngucapin salam dulu sih "

"Hemmm kamu ajah yang gak kedengeran , orang tadi udah ko"

"Loh masa sih mas, astaghfirullah maaf y mas".

"Iya gak papa , kamu kenapa ko malah ngelamun sore sore akya ginih di taman lagih!! Hemm khumaira , ada yang di pikirin?( sambil menarik tubuhku untuk lebih dekat lagi dengannya) "

"kenapah yah mas Allah belum ngasih kepercayaan kepada kita , aku pengen ngerasain menjadi seorang ibu mas "

"Sayang suatu saat nanti aku yakin kamu bakal hamil ko cuman Allah ngasihnya tidak dengan waktu yang sesingkat seperti pasangan lain , jadi sabar yah, aku juga sabar ko"

"Tapi aku gak enakan sama ibu kamu mas , beliau sangat menginginkan seorang cucu darimu "

"insyaAllah sayang kun fayakun"

  Mas aku tau kamu juga menginginkan seorang anak  dari hasil pernikahan kita hanya sajah kamu tidak mau berterus terang.

              ***

  Dan rencanannya besok setelah pulang kerja aku berniat  pergi kerumah sakit untuk periksa seputar kehamilan karena aku takut rahimku bermasalah

Setetes embun membasahi dedaunan di sekitar rumah saat ini aku bangun di waktu awal dari biasanya , suasana pagi yang dingin  sukses menembus tulang tukang ku .

Aroma masakan karin membuat ali terbangun

"Hmmm sayang masak apah baunya enak banget", sambil memeluk karin dari belakang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INI KISAH HIJRAH KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang