Villa

161K 570 6
                                    

Mobil Rendy berhenti tepat di depan sebuah villa besar di jalan dan kota yang sepi, dingin, menakutkan pikirku. Aku heran . Di depan rumah ini tidak ada judul atau pun poster yang menunjukkan bahwa tempat ini adalah sebuah permajalaan. Tanpa pikir panjang aku mengikuti Rendy masuk dan berdiri di teras vila rumah itu
Pintu terbuka, terlihat sosok kekar hitam dan bibir tebal yang menggoda
Ia tersenyum pada Rendy 'Inikah yang katamu?' tanyanya sambil mengedipkan sebelah mata 'Ya. Tenang saja. Dia akan membuatmu kalah dalam perang' timpal Rendy dengan terkekeh 'Mari silahkan masuk nonaku' katanya sambil mengulurkan tangan ke dalam rumah. Aku menatap Rendy , ia mengedipkan sebelah matanya padaku . Akupun masuk dan duduk di sofa empuk ruang tamu besar itu. Kulihat memang villa ini sangat mewah dengan interior klasik yang menenangkan. Villa ini sepi sangat sepi seperti tidak berpenghuni , aku juga tidak melihat tanda tanda bahwa villa ini adalah tempat untuk pembuatan majalah. Setelah 15 menit aku duduk di sofa itu, menunggu Rendy dan pria kekar yang sangat lama tak kunjung menghampiriku untuk membicarakan pemotretan ku.
Aku tertarik untuk mengelilingi ruang tamu luas ini, di tembok berisi banyak pigora dengan berbagai macam isi lukisan.
Tidak lama dari belakang ada seseorang memeluk tubuhku dengan lembut dan menggoda, membelai rambutku dan memberi nafasnya di telingaku sontak aku berputar badan tenyata dia! Dia pria kekar yang tadi kubayangkan tubuhnya itu . Sekarang dia menatapku dalam aku terpanah pada mata hazelnya, bibir tebal sexynya tak lupa dengan kulit hitamnya yang sangat kontras dengan kulit putihku

.

.

.

Jeng jeng jeng :-) :-D

My Hot BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang