DAY I : I WILL NEVER LOSE YOU

2.5K 129 30
                                    

Theme: "PERCERAIAN"

Disclaimer: Gintama is not mine! It's Sorachi-sensei masterpiece.

#OkikaguWeek2018 #Day1

.

.

.

Suasana pagi yang begitu cerah membuka hari dari sebuah kota yang sedang menikmati masa-masa kedamaiannya. Kicau burung saling menyapa sesama mereka, dedaunan berwarna merah jambu gugur memenuhi seluruh jalanan kota Edo... menandakan bahwa musim semi telah tiba dengan mekarnya pohon-pohon sakura di seluruh penjuru kota.

Wanita paruh baya mengenakan cheongsam berwarna seputih bunga Lily sedang duduk menunggu seseorang di sebuah beranda rumahnya yang asri karena musim semi sedang menumbuhkan kerindangan tiap tanaman di pekarangan rumah kecilnya itu. Walau usianya sudah menginjak 34 tahun, rona dan aura kecantikan tidak memudar dari wajah maupun kulit putihnya.

Sreeeek... Pintu masuk rumah terbuka, menandakan hadirnya seseorang yang telah dia nanti.

"Okaeri... Okaa-san... maaf sudah menunggu lama, apa ibu sudah sarapan? Sudah jam 10 loh..." sebuah suara anak lelaki berusia sekitar 15-16 tahun membuyarkan lamunannya.

"Ara... tadaima... apa sudah selesai latihannya sayang? Apa kau sudah lolos ujian dari paman megane?" sahut wanita bernama Kagura yang sedang menunggu anaknya pulang dari berlatih Kenjutsu di Dojo Shimura.

Anak yang ditanya hanya mengangguk dengan senyuman, namun seketika anak lelaki itu menyadari ada yang aneh dari sikap ibunya. Wajahnya nampak mencerminkan raut kebimbangan, seperti menahan sesuatu untuk diucapkan padanya. ABG yang merupakan anak tunggal Kagura ini langsung melayangkan pertanyaan, berharap bisa meringankan beban pikiran sang Ibu.

"Okaa-san? Apa sedang ada masalah?" wajah polos ceria anak itu... mengingatkan Kagura pada seseorang yang telah membagi separuh kromosom-nya dalam DNA anak dengan rambut berwarna secoklat pasir itu.

"Ano-sa... Souji-kun... apa kau masih ingat saat kau bertanya dimana ayahmu dulu?" nada sang Ibu terdengar ragu saat memaksa anak untuk sedikit melakukan flashback.

"Ah, iya... Okaa-san bilang bahwa ayah meninggal sebagai pahlawan demi menyelamatkan ibu, bukan? Daijobu... saya (boku) pasti akan jadi lebih kuat dari ayah, dan akan melindungimu, kaa-san."

"Souji... mungkin sudah saatnya ibu menceritakan kebenaran dibalik jawaban itu..." Kagura akhirnya siap untuk menyampaikan apa yang sudah dia pendam selama bertahun-tahun lamanya.

"Are? Apakah itu, kaa-san?"

Suasana rumah itu kembali hening, membiarkan Kagura meneguk ludah sebelum memulai kisah kelam yang pernah terjadi di masa lalunya.

.

.

.

[13 Tahun yang Lalu, Tepat Souji Berusia Sekitar 2 Tahun]

Seorang gadis yang masih belum pantas untuk menggendong bayi, berjalan di bawah naungan payung yang melindunginya dari tumpahan air awan malam yang sangat dingin. Dekapan eratnya terus menghangatkan bayi yang dia bawa, bayi itu sudah tidak mampu menangis ketika suhu tubuhnya mencapai 32 °C dan terus meningkat.  Sang ibu muda ini tidak sempat untuk meminta bantuan siapapun selain bergegas untuk membawa anak kandungnya itu kerumah sakit.

Baru berselang beberapa hari setelah gugatan cerainya disahkan oleh Hakim Kejaksaan Edo, dia menuntut status perceraian atas suaminya. Betapa malang nasib gadis ini ketika anaknya menderita demam tinggi... dirinya sudah tak mampu berpikir apapun selain mengutamakan keselamatan buah hatinya yang bernama Soujiro (maaf, bukan Souichiro ya, kanjinya berbeda) itu. Bahkan dia sudah tidak mau memikirkan apakah ayah sang anak peduli atau tidak dengan keadaan putra mereka ini.

Okikagu Week 2018 x JUSTAWAY-MADAO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang