Aku kira kamu mengingatku, tetapi ternyata dugaanku salah. Bahkan nyatanya kamu sama sekali tidak mengenal siapa aku?
Sejak pertemuan itu, aku baru saja melihatmu ditaman yang kebetulan dekat dengan rumahku. Kamu tampaknya sedang asyik mengobrol dengan wanita itu, wanita berparas cantik yang memiliki lesung pipi yang sangat terkesan manis jika diperhatikan lebih jelasnya. Aku tersenyum miris saat tawamu lepas ketika kamu bersamanya.
Kamu terlihat bahagia, semacam tak ada sedikitpun beban yang sedang kamu rasakan.
Apa mungkin aku yang sangat terlalu berharap sejak pertemuan pertama saat itu? Oh bukan, aku belum berada difase memiliki perasaan kepadamu. Ini masih berada difase ketika aku senang melihat wajahmu, bukan fase dimana aku ingin kita masing-masing memiliki perasaan yang sama.Aku tersenyum kecut, lagi-lagi perempuan itu melontarkan lelucon yang membuatmu terbahak-bahak. Pantaskah jika aku berandai-andai suatu saat nanti akulah yang akan membuatmu tertawa lepas seperti itu? Oh tidak ya Tuhan, bahkan untuk aku berandai saja rasanya aku merasakan sakit yang mendalam jika mengingat parasku yang sama sekali tidak seperti perempuanmu itu.
Aku yang terlihat tidak sepadan jika bersama denganmu, Aku yang terlihat sangat tidak pantas jika aku memiliki harapan seperti itu. Wajahku, yang tidak pantas jika dibandingkan dengan perempuanmu. Aku hanya perempuan yang memiliki wajah digaris normal, aku berada di antara buruk dan baik. Bukan memiliki wajah yang cukup baik apalagi pantas untuk dipadu padankan bersamamu.
Oh Tuhan, sudah pantaskah jika aku membandingkan parasku dengan parasnya seperti yang saat ini aku lakukan? Apakah aku sudah pantas memikirkan hal yang sama sekali tidak menanggungku untuk bisa bersamanya?
Aku tak apa jika ia memang tak bisa bersamaku, bahkan aku tidak mau berharap lebih saat aku membayangkan bagaimana sengsaranya dia ketika menjalin hubungan dengan perempuan yang tidak ada apa apanya seperti ku ini, aku perempuan bodoh, perempuan yang buruk rupa tetapi keras kepala untuk berandai-andai agar bisa menjalin hubungan denganmu.
Jangan salahkan aku jika aku menaruh hati kepadamu, aku hanya manusia biasa, dan aku memiliki perasaan yang aku sendiri pun tak tahu ingin meletakkannya ke hati yang mana?
The process of struggle
by ameeelyap🌙

KAMU SEDANG MEMBACA
The process of struggle
PoetryCerita bagaimana caranya berjuang sampai akhirnya mendapatkan lalu dibuang secara perlahan.