Ini cuma kebetulan, bukan hal yang direncanakan. Aku dan kamu bertemu kala itu hanya rencana tuhan yang mungkin ingin mengubah nasib kita sedikit saja, bukan sepenuhnya.
Hari ini aku punya kabar baik, ya walau tidak terlalu baik juga. Siang tadi aku bertemu dengan dia ditoko buku yang memang jaraknya dekat dengan sekolah kami. Awalnya aku kira tidak akan terjadi apa-apa disana, dan akupun tidak akan bertemu dengannya.
Tetapi ternyata Tuhan hari ini cukup baik, aku dipertemukan dengannya disalah satu toko buku, disana dimana semuanya berawal.
Dia memang belum mengenalku awalnya, tetapi ketika aku kesusahan mencari buku yang ingin ku dapatkan ternyata dia menghampiriku. Dia berkata seperti ini,
"Lo lagi nyari apa? Ada yang perlu gue bantu?"
Bolehkan aku sedikit berlompat? Karena ini adalah kali pertama dia mengucapkan beberapa kata yang membentuk kalimat didepan ku secara langsung.
Ah, aku jadi tidak yakin kalau saat ini fase dalam hatiku padanya masih dalam fase mengagumi saja. Mendengarnya berbicara saja sudah membuat jantungku berdegup tak normal, lantas apakah ini masih disebut dengan hal yang wajar?
Oh iya, aku bodoh gak sih waktu dia nanyain itu responsku hanya sebuah gelengan dan dengan itu membuat ia melangkah pergi meninggalkan ku sendirian dengan beberapan hal yang membuat otak tak bisa berpikir secara cepat?
Baik, kali ini aku cukup bodoh. Itu adalah hal yang aku tunggu-tunggu beberapa hari belakangan, namun mengapa hal itu aku lewatkan begitu saja? Mengapa aku tak memanfaatkan semuanya dengan baik? Mengapa? Mengapa aku terlalu bodoh untuk melakukan semuanya?
Bodoh, dasar bodoh. Iya aku memang bodoh, bodoh karena tidak memanfaatkan kejadian yang terjadi padaku dengan baik. Bahkan aku tak tahu kapan hal itu akan terjadi padaku lagi atau bahkan tidak akan pernah terjadi setelah ini?
Ya memang kalian boleh dan sudah seharusnya memberiku umpatan dengan beberapa umpatan tak suka kepadaku, aku sudah cukup pantas mendapatkan sumpah serapah dari kalian.
Aku saja masih bingung dengan hati ini, mengapa diriku menjadi sosok yang bodoh untuk pertama kali berada didekatnya? Ah dasar, bodoh.
Kadang kita memang pernah atau bahkan selalu bodoh jika berada dihadapan seseorang yang membuat jantung tak berdegup dengan normal, tetapi apakah itu hal yang wajar jika pertemuan ini adalah pertemuan pertama kali aku dengannya?
The process of struggle
by ameeelyap🌙
KAMU SEDANG MEMBACA
The process of struggle
PoesíaCerita bagaimana caranya berjuang sampai akhirnya mendapatkan lalu dibuang secara perlahan.