Bagian 1

7 1 0
                                    

Mentari tepat menyinari tepat diatas permukaan bumi. Memberi kehangatan dan juga memberi berjuta gelombang cahaya kebumi. Bahkan hutan-hutan yang begitu rindangnya mendapat berkas cahaya dan kehangatannya. Hutan yang asri dan banyak suara binatang. Namun suara-suara itu diusik dengan suara orang berlari di tengah hutan yang sangat lebat.

Bukk

"Kau tidak apa-apa ?" seorang gadis terjatuh.

"Aku baik-baik saja" ucap gadis itu kepada pria didepannya dengan kelehan.

Namun darah segar keluar dari kakinya dan membuat hanboknya ternodai.

"Yak... Apakah kau masih kuat berlari ? Kakimu berdarah. Jika kau tidak kuat aku..."

"Tidak, aku masih kuat. Kita harus segera berlari dari mereka" potong gadis itu

Gadis itu meraih tangan pria di depannya agar dia dapat berdiri.

"HEY KALIAN BERDUA JANGAN LARI!!!" triak pria itu sambil mengerjar mereka berdua.

"Ayo" Gadis dan pria itu pun terus berlari sedangkan beberapa pria di belakang mereka terus saja mengejar tanpa lelah.

Bukk

Lagi-lagi gadis itu terjatuh membuat darah segar semakin banyak keluar dari kakinya.

"Kau tidak apa-apa? Kakimu sudah banyak mengeluarkan darah. Aku akan menggendongmu"

"Tidak! Aku tidak ingin menyulitkanmu, kau sudah banyak menderita dengan semua ini."

"Eunri-ah"

"Ayo kita lari lagi, lari sejauh mungkin dan hidup berdua selamanya" ucapnya sambil berusaha berdiri.

Pria itu terus saja menggenggam tangan gadis yang sangat dicintainya dan membantunya berdiri.

"Iya, ayo!" Pria itu semakin mempererat genggamannya. Mereka berdua berlari lagi meskipun kaki gadis itu semakin banyak mengeluarkan darah dan dia tidak mampu berlari dengan cepat.

Sampai akhirnya sebuah juarang yang tinggi berada di hadapan mereka membuat langkah mereka terhenti.

"Bagaimana?" tanya gadis itu.

"Mau lari kemana kalian ?" ujar pria dibelakang mereka yang memiliki jumlah lebih banyak dari mereka berdua.

Mereka berdua berbalik dan ditatapnya seorang pria yang mengenakan pakaian kepolisian di zaman joseon dan para pengikutnya dengan tatapan tajam.

"Yak... Donghae-shi. Apakah belum cukup semua yang kau lakukan pada kami ? Pada keluargaku yang telah kau dan ayahmu fitnah ?" Geram pria yang masih setia memegang tangan gadisnya.

"Puas ? Aku tidak akan puas sebelum kau menyerahkan Eunri padaku. Lagi pula itu memang kenyataannya. Kau anak seorang perdana mentri yang telah terbukti melakukan korupsi dan juga kau telah menghianati raja. Cih benar-benar sangat menjijikan. Kau seharusnya menjadi budak atau dihukum mati" Ucapnya sambil mengembangkan senyum liciknya.

"KURANG AJAR" triak pria itu dengan penuh emosi. Tapi gadis disampingnya semakin menggenggam tangan pria itu dengan erat agar dia menahan emosinya.

"Sudahlah serahkan Eunri padaku. Dia adalah calon istriku."

"SAMPAI MATIPUN TAK AKAN KURELAKAN KAU DENGANNYA" Teriak pria itu lagi, kini wajahnya yang putih berubah menjadi merah, semburat kemarahan terpancar jelas dari raut wajahnya.

Eunri kemudian berdiri di belakang Kyuhyun dibalik hanbok pria itu yang tampak besar. Sekujur tubuhnya bergetar, detak jantungnya tak beraturan. Keringat dingin keluar dari tubuhnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Prince Of DreamlandWhere stories live. Discover now