Part 2 : Penasaran

49 1 0
                                    


Eunha POV

Hidup ku tidaklah mulus seperti drama yg biasa aku tonton. Apalagi kisah perjalanan cinta ku yg tidak pernah berhasil, aku tidak tau apa yg membuat usaha ku selalu gagal. Yg jelas saat aku mencintai seseorang aku selalu tulus dan tidak pernah bermain-main dengan yg namanya cinta. Jujur saja, terkadang aku iri melihat orang-orang yg berpacaran, bahkan aku iri dengan kemesraan antara Sowon dan Jin pada saat mereka sedang berpacaran. Sepertinya aku terlalu jauh ngelantur. Boro-boro berpacaran,sekarang gebetan aja aku nggak punya. Miris bangat kisah cinta ku.

Aku selalu mengidolakan seseorang, apakah ada orang yg mengidolakan aku atau tidak ada sama sekali yg mengidolakan aku. Aku selalu bertanya-tanya tentang hal itu. Tapi 2 bulan terakhir ini tidak ada yg menarik perhatian ku. Entahlah, mungkin hati ku sudah beku untuk mengejar cinta yg tidak jelas.

"Eunha-ya"
"Wae?". Kaget ku saat dengan tiba-tiba aku mendengar Sowon meneriaki nama ku.
"Kau ini dari tadi ku panggil-panggil tidak menyahut, apa yg kau pikirkan hah?".
"Kapan kau memanggil nama ku. Aku tidak mendengarnya." Balasku.
"Paboya. Suara ku hampir habis meneriaki namamu. Apa telingamu belum kau servis hah."
"Aku benar-benar tidak mendengarnya Sowon-ah, memangnya ada apa." Jawab dan tanya ku.
"Aniyo, hanya ingin memanggil namamu hehe. Lagian kamu melamunkan apaan si sampai-sampai nggak mendengar teriakanku hah?"
"Siapa yang melamun?" Sangkalku.
"Tentu saja kau."
"Aku tidak melamun kok." Lagi-lagi aku menyangkal.
"Ah molla molla molla. Susah berbicara dengan mu, lebih baik aku mengganggu Umji." Ujarnya setelah itu dia langsung pergi. Sepertinya dia sudah lelah berbicara dengan ku. Haha.

"Umji-ya. Umjiii-yaa." Teriaknya menggelegar seisi kelas.
"Emm wae." Jawab Umji tanpa menoleh ke subjek yg sedang mengajaknya berbicara, karena Umji sedang membaca buku fiksi.
"Kenapa kau selalu membaca itu terus hah." Sowon benar-benar. Temannya lagi membaca masa dia yg protes.

Aku hanya memperhatika mereka dari tempat aku duduk. Lucu juga melihat tingkah Sowon hari ini.

"Dari pada kamu membaca terus lebih baik kita jalan-jalan yuk." Ajaknya ke Umji.
"Mau kemana? Kalau untuk menghampiri pacarmu aku tidak mau, nanti aku jadi nyamuk."
"Aniyo. Kita jalan-jalan aja siapa tau kamu ketemu doi."
"Apa cuma kita berdua aja."
"Ani, Eunha-ya jalan-jalan yuk." Lagi-lagi dia berteriak.
"Mau kemana" Tanyaku pura-pura gk tau.
"Udah ikut aja." Aku pun bangkit menghampiri mereka.

"Yerin, Yuju, SinB nggak di ajak." Tanyaku
"Kita ngajak mereka dulu baru setelah itu kita cuci mata." Ujar Sowon, kalau Umji sih memang gk banyak bicara, soalnya dia orangnya agak tertutup sama orang lain, bahkan dengan kita-kita yg notabenya adalah sahabatnya sendiri.

"Ingat Won kamu udah punya Jin, masih aja mau jelalatan." Nasihat Umji.
"Tau nih, bilang ke Jin baru tau rasa kamu." Sambungku.
"Paan sih kalian. Orang aku ngajak kalian jalan-jalan itu supaya gk bosan di kelas. Kata Jin hari ini kelas dia bakalan tanding basket."
"Terus apa hubungannya sama kita." Umji membuka suara.
"Aku mau ngajak kalian nonton basket. Mau ya emmmmm." Hah, dia mulai beraegyo.
"Bilang saja kalau kamu gak ada teman buat nonton Jin tanding basket, makanya ngajak kita, iya gk Ji?" Umji menanggapi ucapan ku dengan menganggukkan kepalanya.
"Eunha kalau ngomong suka bener deh hehe" Cengirnya.

"Hey. Ada Yerin, SinB, sama Yuju gk di dalam." Tanya ku ke salah satu penghuni kelas ini.
"Mereka gk ada, baru aja pergi tapi gk tau kemana."
"Yaudah makasih ya."
"Iya"

"Gimana dong, mereka gk ada di kelas" tanya ku ke Umji dan Sowon.
"Ya udah kita pergi tanpa mereka aja" kata Umji.
"Tu anak bertiga kemana sih" Cerocos Sowon.
"Yuk, jadi nonton gk" Tanya ku ke mereka.
"Jadilah" koor mereka.

"Itu bukannya mereka" tunjuk Umji ke arah tempat duduk penonton yg ada di lapangan basket dan Voli, karena lapangan basket dan lapangan voli berdampingan.

"Cih, mereka nonton gk ngajak-ngajak kita" Sewot Sowon.
"Kita samperin mereka aja yuk" kata ku.

"Hya, kalian mau nonton pertandingan gk ngajak kita" Marah Sowon.
"Kita kira kalian udah di sini soalnya pacarnya Sowon lagi tanding." Ujar SinB.
"Tu kan mereka udah main duluan, udah lama atau baru mulai" Tanya Sowon.
"Baru kok, duduk aja" Ujar Yuju. Tanpa dia suruh pun pasti kita bakalan duduk, siapa yg mau berdiri saat menonton pertandingan, itu sangat melelahkan.

Eunha POV End

Author POV

"Guys, laper nih. Kantin dulu yuk." Ujar Yuju.
"Ntar aja, abis Tim Jin selesai tanding, tanggung tau." Sewot Sowon.
"Gini aja, ada yg ke kantin dan ada yg nunggu di sini." Ujar SinB
"Ya udah, aku ikut ke kantin." Ucap Eunha.
"Siapa lagi yg mau ikut, SinB ikut gk?"sambung Eunha.
"Nggak ah, aku mau liat J-Hope main basket."
"Kamu yg nganjurin saran kok kamu gk ikut" Yuju mulai sewot.
"Hehe,,, kan aku udah kasih saran, jadi kalian yg ngejalanin."
"Kiraiin mu ikut, siapa lagi yg mau ikut."Tanya Yuju lagi.
"Aku ikut deh." Saut Yerin.
"Kalian mau nitip apa"Sambungnya lagi.
"Yg bisa dimakan aja." Ujar Sowon.
"Ok. Kita pergi dulu" mereka bertiga pun pergi ke kantin.

"Eh.. itu siapa, kok aku baru pernah lihat, guru baru ya, tapi kok muda bangat sih." Tunjuk Eunha ke arah yg samping kanan mereka.

"Iya ya, tapi masa si guru baru,?" Sambung Yuju.
"Bisa aja. Tapi ganteng lo, tinggi lagi. Eh eh dia ke arah Ruangan Tata Usah." Yerin Mulai penasaran.
"Mungkin benar dia guru baru, tapi cocoknya jadi guru apa ya.? Tanya Eunha.
"Olahraga. Badannya bagus banget, pasti sering ngejim."
"Benar juga kata Yuju, wah pasti dia punya roti sobek." Ucapan Yerin mulai ngelantur.

"Tanya SinB aja nanti." Ujar Eunha.
"Iya SinB pasti tau, anak itu kan tau aja kalo soal beginian." Ujar Yuju membenarkan perkataan Eunha.
"Udah yuk lanjut jalan lagi." Ajak Yerin.







.

.

.

.

.

.

.



TBC



👋👋👋

Gagal Move On : EunkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang