Bagian Lima

327 19 5
                                    

Play to mulmed  👆

Coklat - Bendera 🎵

Wajib putar sambil membaca agar lebih terasa feelnya hehehe ☺

🗻🗻🗻


Pagi harinya pukul 05.30 a.m.

Fiqri menggeliat dalam tidurnya. Suhu badannya sudah tidak sedingin semalam. Ia menggerjapkan mata menyesuaikan pencahayaan masuk di retina matanya. Begitu penihatannya mulai bagus, ia menoleh ke sebelah kiri. Ia mendapatkan wajah Bisma yang begitu dekat dengannya. Buru-buru ia menjauhkah wajahnya. Saat menoleh ke kanan ia mendapati Cakra yang tertidur pulas membelakanginya. Tangan Bisma memeluk tubuh Fiqri, ia segera menepis tangan Bisma. Menepuk-nepuk tangan Bisma ia membangunkan seniornya itu.

"Kak! Oi bangun! Udah pagi!" sambil terus menepuk tangan Bisma hingga Bisma menggeliat dan mengerjapkan mata. Saat matanya terbuka ia menatap juniornya itu yang sudah tidak kedinginan lagi.

"Akhirnya...lo baikan juga!" serunya senang langsung memeluk tubuh Fiqri.

"Uhuk...uhuk...lepas oi! Kak?!" Fiqri kesusahan bernapas dalam pelukan yang begitu erat oleh Bisma.

Bisma tak menghiraukannya tetap memeluknya. "Gue seneng lo ngga jadi mati! Kalau lo mati entar teman berantem gue ngga ada!"

"Astogeh...mulutnya ya Allah... Lepas Kak Bisma!"

Akibat keributan kedua manusia disampingnya Cakra terbangun melihat pergulatan kedua juniornya itu. Ia tersenyum. Mereka sangat lucu dan serasi.

Cakra memutuskan keluar tenda. Ia melihat pemandangan rumput savana dan Puncak Gunung Bawakaraeng dari pos VIII di pagi hari sangatlah cantik. Ia bahkan sangat terpesona.

Rupanya Poppy sudah mengganti bajunya. Ia terlihat lebih segar dari sebelumnya.

"Lo udah mandi?" tanya Cakra.

Poppy mengangguk.

Tak lama kedua cowok itu keluar dari tenda dan menghampiri Cakra dan Poppy.

"Keren." ucap Bisma dan Fiqri bersamaan.

"Kalian bertiga mandi di sumber mata air sana. Bentar lagi kita bakalan lanjut perjalanan sama Kakak Mahasiswa. Gue tungguin." sahut Poppy meninggalkan ketiga cowok itu.

🗻🗻🗻

Mereka kembali melanjutkan perjalanan usai mandi. Kali ini mereka beramai-ramai. Dari pos VIII menuju pos IX rute yang dilalui berupa jalanan menanjak melewati vegetasi hutan basah dan lebat. Ditengah perjalanan menuju pos IX kita bisa melihat daerah pasca longsor di tahun 2004 silam. Pos IX merupakan daerah yang cukup luas, hingga disini juga dapat mendirikan tenda sekitar 3 sampai 4 tenda dan terdapat sumber mata air.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketinggian 2.830 MdplTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang