Smile Flower

403 30 2
                                    


Di sebuah bukit terdapat dua marmut eh manusia maksudnya sedang tidur tiduran menatap langit langit yang tersiram oleh ribuan, bukan, tapi jutaan bintang.

"ji..." panggil soonyoung.
Jihoon hanya membalas dengan berdehem, dia terlalu larut dengan pemandangan di atas.

"ji... " panggil lagi soonyoung

Tidak ada jawaban dari yang punya nama sampai soonyoung harus menoleh ke samping kanannya, namun tidak ada jihoon disana. Akhirnya, soonyoung berdiri untuk mencari kekasihnya tersebut.

Belum sempat berjalan 5 langkah terdapat seseorang menepuk pundaknya sambil berteriak.
"BOOOMMMMMM"

Pastinya soonyoung terkejut dan langsung membalikkan badan untuk menyingkirkan 'sesuatu' yang sudah mengagetkannya dengan jurus taekwondonya dulu.

Namun, diurungkan karena saat dia sudah mau mendorong 'sesuatu' tersebut, dia malah terjungkal ke belakang karena pelukan dadakan yang ia terima.

"maaf soon... "ucap 'sesuatu' tersebut lirih sambil berusaha menjauh dari atas tubuh soonyoung.

"tidak apa ji" kata soonyoung sembari duduk setelah jihoon berpindah di sampingnya.

Sedari duduk jihoon terus menunduk. Sampai pada akhirnya soonyoung mengusap kepalanya sambil berkata "ada apa hm?"

Jihoon menggelengkan kepalanya. Masih dengan posisi menunduk.

"kau mengantuk? Sini, tidurlah disini"kata soonyoung sambil menepuk pahanya sebagai bantal.

Jihoon masih betah diam. Sampai buat soonyoung gemas sendiri.
Dengan tiba tiba soonyoung menangkup kedua pipi jihoon agar ia mentapnya. Tak lama kemudian suara tawa terdengar sangat keras.

"Hahaha... Aish, kau malu ji? Hahaha"kata soonyoung masih sesekali tertawa.

"diem gak?! Emang apa syalahnya malu!?" kata jihoon yang masih betah pipinya ditangkup oleh soonyoung.

Kemudian soonyoung berhenti tertawa, dia menatap lekat wajah jihoon.

"tidak ada yang salah, hanya saja kau terlihat sangat menggemaskan jika malu, apalagi senyummu itu seperti bunga mekar, sangat indah dan manis?"

"kau tahu apa tentang senyum manis emang senyum itu gula?" kata jihoon sambil melepaskan kedua tangan soonyoung yang masih bertahan menangkup pipinya.

Lalu jihoon, hendak berdiri sekadar melihat lihat sekitar. Namun, belum sempat berdiri soonyoung telah menarik tangannya, sampai jihoon jatuh kedalam pelukannya.

"senyumanmu memang manis ji" kata soonyoung semakin mempererat pelukannya.

"tidak" tolak jihoon

"iya" kata soonyoung tak mau kalah

"tidak soon"

"iya jihonnie"

"tidak!"

Akhirnya soonyoung melepaskan pelukannya dan menatap jihoon lalu dengan secepat kilat ia menempelkan bibirnya ke bibir jihoon, hanya menempel tidak lebih.

Si jihoon udah nunduk, kaget sama apa yang baru aja terjadi dan pipinya sudah sangat merah sampai menjalar ke telinga, namun dibalik itu ia juga tersenyum malu.

Lalu, Soonyoung memegang dagu jihoon untuk memperlihatkan wajahnya saat ini.

Soonyoungpun ikut tersenyum tak kalah manis melihat reaksi jihoon.

Ingin soonyoung kembali memeluk jihoon, namun hal tak terduga terjadi




















'CUP'






















1 menit~

5 menit~














Akhirnya, soonyoungpun sadar dan membalas ciuman jihoon yang melumat bibirnya amatiran. Soonyoung dengan telaten menuntun jihoon karena jihoon sering tak sengaja mengigit bibirnya.

Mereka berdua terlarut dengan permainan yang mereka ciptakan sambil menutup mata merasakan setiap 'aksi' yang telah memuncak dan sesekali mereka tersenyum dengan apa yang mereka lakukan.













"senyum...mu....ju..ga..manis..soon~"



















"cukup sekali aku menyakitimu dan meninggalkanmu, namun tidak akan lagi"

"aku tak akan meninggalkanmu sampai kapanpun, karena senyummu yang telah memabukkan diriku"

"senyumanmu yang indah membuat candu dalam diriku"










End?
Iya? Nggak?
Iya :"

Maaf kalo kurang mantaps dan tiba tiba end aja nih cerita, padahal baru apdet dari berminggu minggu gun anggurin T_T

🌸Smile Flower🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang