AAMINA - Part 2 - Fatih & Aamina

19.7K 966 16
                                    

Date : 22 Agustus 2018
Happy Idul Adha😘😙

------------------

Ya Allah. Jika saya jatuh cinta, biarkan saya menyentuh hati seseorang yang hatinya melekat kepada-Mu.

-mutiaraislam.net-

------------------

Fatih masih bergeming di tempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fatih masih bergeming di tempatnya. Sementara Aamina terlihat sibuk mengaduk-aduk tasnya mencari ponselnya yang berbunyi terus.

Wajahnya mulai menunjukkan ekspresi kesal karena tak kunjung menemukan ponselnya. "Ya elllaah! Di mana sih tu handphone!!" Aamina terus menggerutu dengan keras.

Fatih memperhatikan seraya menghela napasnya lagi. "Ya Allah bukan ya ellah" ujarnya ditujukan pada Aamina. Namun yang dikomentari tidak menyadari karena masih sibuk dengan ponselnya yang sudah ketemu tapi tidak lagi berbunyi. Wajahnya terlihat cemas. "Duh! Pasti Ega marah nih!" tukasnya seraya mencoba menelepon balik si penelepon tadi.

Fatih berasumsi, itu pastilah yang dimaksud Aamina dengan pacarnya, Ega.

Risa menjadi canggung dengan situasi sekarang. Namun Fatih terlihat sabar menunggu Aamina. Risa menyenggol sahabatnya itu berulang kali sampai Aamina akhirnya mematikan ponselnya dan memasukkannya lagi ke dalam tas.

"Jadi tujuan kamu datang ke sini apa?" Tanya Fatih melihat ke arah Aamina.

"Ya aku mau minta kamu menolak isi dari wasiat itu dan mengembalikan harta warisan nenekku" sahutnya.

Fatih kembali menganggukkan kepalanya. Aamina gadis yang cantik dan menarik tentu saja. Semua pria pasti mengakuinya. Ia juga mengakui Aamina sangat menarik. Namun Aamina bukanlah tipe wanita idamannya. Ia jauh dari kriteria wanita yang harus menjadi istri Fatih.

"Untuk masalah warisan, saya tidak tahu menahu sama sekali dan bahkan bukan keinginan saya memiliki harta kamu itu. Ini semua kan keinginan Nenek kamu. Intinya sebenarnya kita berdua menolak isi dari wasiat ini, begitu kan?" ujar Fatih. "Dan kita akan bicarakan mengenai hal ini dengan Radith nanti"

Aamina membesarkan matanya, "Terus aku ngapain ke sini!?" tanyanya memandang Fatih dengan ekspresi marah.

Fatih menghela napasnya tanpa menjawab pertanyaan Aamina. "Karena itu tadi saya bertanya, tujuan kamu ke sini apa? Saya rasa yang harusnya kamu datangi itu Pak Radith, pengacara Nenek kamu atau Pak Adin, Notaris" tutur Fatih malah membuat Aamina semakin kesal.

Fatih melirik jam di tangannya dan merasa waktu shalat Ashar sudah semakin dekat, jadi ia harus menyudahi percakapan yang menurutnya kurang penting ini. "Aamina, untuk kamu tahu juga bahwa saya sama kagetnya dengan kamu. Tidak mengira dengan isi wasiat dari nenek kamu. Yang meminta kita harus menikah. Tapi saya tidak ada waktu sekarang. Kita akan bicarakan lain waktu ya. Saat ini saya harus shalat dulu" ujar Fatih bermaksud bangkit dari duduknya. "Kalau kamu mau shalat, minta tunjukkan tempatnya pada sekretaris saya" tambahnya sebelum benar-benar beranjak dari kursinya.

AAMINA (COMPLETED @Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang