[01] ; game

305 125 46
                                    

taeyongg
|sayang, kamu udah sembuh?
|bisa ketemuan jam 5 nanti, aku kangen kamu

Aku hanya membaca pesan Taeyong tanpa niat membalas. Aku melirik ke sekitar, terlihat banyak siswa yang sibuk menyantap makanan didepannya.

Tadi, setelah kelas selesai aku lebih memilih untuk pergi ke kantin daripada menemui Taeyong ke kelasnya. Miris memang, ditinggal seminggu langsung ada selingkuhan baru.

Sudah tiga kali Taeyong ketahuan selingkuh olehku. Mungkin karena aku orang yang membosankan. Tapi biasanya setelah ketahuan selingkuh, Taeyong meminta maaf dan berkata tidak mau putus denganku.

Aku menghela napas, perasaan kesal mulai tumbuh kembali dalam hati. Ini adalah kesempatan terakhir yang akan kukasih untuknya. Aku tidak mau lagi melanjutkan semua ini. Walaupun hubungan kami sudah dalam tahap yang serius, tunangan.

Aku sangat mencintai Taeyong, hubungan kami sudah berjalan lebih dari tiga tahun. Aku mulai berpacaran dengannya ketika kelas 3 SMA.

Saat aku tengah melamun seseorang menggeser kursi di depanku.

"Hai Jirechu." karena disapa aku melirik ke arah orang itu.

Sebentar, rasanya aku mengenal orang ini. Ouh, dia adik tingkat yang sangat menggemaskan saat masa ospek. Kalian harus mengetahui bahwa aku adalah anggota BEM kampus ini. Jadi, tidak jarang siswa lain menyapa saat berpapasan.

"Hai juga Sicheng." sapaku mengulas senyum.

Aku cukup mengenal Sicheng. Dia termasuk kedalam siswa populer kampus. Dia memiliki banyak bakat yang sering dia tampilkan ketika acara pentas. Seperti tarian tradisional, dance, menyanyi, memainkan piano atau gitar, bahkan sampai kemampuan atletik renang.

"Sendiri aja nuna." tanya Sicheng menatapku dengan senyum khasnya.

Aku menatap matanya. Rasanya senang mendengar dia menggunakan embel-embel 'nuna' denganku.

"Seperti yang kamu liat. Kamu kosong sore ini?" tanyaku yang diangguki oleh Sicheng. Baguslah, aku sedang membutuhkan teman untuk diajak bersantai.

Aku malas menghubungi sahabat-sahabatku. Lebih tepatnya Hyesun dan Jungwoo. Yang ada mereka hanya akan ribut dan membuatku tidak tenang.

"Kamu bisa nemenin aku jalan-jalan? Aku bosan, satu mingguan di dalam ruangan terus." keluhku yang dibalas oleh kekehan Sicheng.

"Its ok. Siap menemani nuna berjalan kemanapun." ucapnya dengan tangan menghormat.

Tidak ada yang kami bicarakan hingga beberapa saat. Sicheng sibuk memainkan ponselnya. Sama sepertiku yang sedang bertarung dalam ranked mode di mobile legend.

Sebenarnya dikantin ini aku hanya duduk menikmati kegaduhan dari sekitar. Tanpa niat memesan makanan, lagipula aku tidak lapar. Sicheng juga terlihat sama sepertiku. Tidak ada satupun pesanan yang diantar ke meja ini.

Sadar ditatapi oleh Sicheng aku membalas tatapannya juga. Keningku mengkerut seolah memberikan pertanyaan.

"Nuna suka main game mobile legend, boleh tukeran id?" Sicheng menyodorkan ponselnya yang tampak menampilkan game mobile legend dengan username iģeal.

"Wah ada teman mabar dong. Bentar ya Sicheng." aku mengetikkan usernameku pada pencarian dan langsung menambahkannya pada daftar teman Sicheng.

Aku memang seorang pecinta game semacam ini. Bahkan aku juga bermain overwatch, dengan bermain aku merasa mengeluarkan perasaan kesal terpendamku.

Biasanya aku memerankan alucard dalam mobile legend dan tracer pada game overwatch. Aku rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli skin hero.

"Sicheng, kamu main overwatch juga?" tanyaku penasaran.

"Iya, nuna. Nuna main juga? Wah, baru kali ini aku ketemu sama cewek yang suka main game laki-laki. Biasanyakan perempuan suka main game yang feminim."

Aku tertawa mendengar perkataannya.

Sicheng mengingatkanku akan Taeyong yang pernah mengatakan kata itu kepadaku. Perlu kalian ketahui Taeyong juga seorang gamers. Dia rela meluangkan waktunya hanya untuk mabar denganku. Itulah salah satu alasanku sangat menyukainya.

Taeyong selalu menuruti permintaanku tanpa membantah. Sudahlah, tidak ada gunanya mengingat-ingat hubunganku dengan Taeyong.

Ponselku yang berada di atas meja bergetar, menampilkan pesan masuk dari taeyong sialan si tukang selingkuh.

taeyongg
|kok cuman di read?
|kamu kenapa?
|send lokasi, aku mau datangin kamu

Lagi-lagi aku hanya membaca tanpa niat membalas.

"Sicheng, pergi jalan-jalannya bisa pake mobil kamu aja? Aku nggak disuruh bawa mobil, tadi ke kampus juga diantar sama Yuta."

"Siap, nuna. Apapun bisa kukerjakan untuk nuna cantik." aku tertawa dengan jawabannya. Lucunya adalah ketika dia berbicara seperti itu dengan nada yang datar.

Terimakasih untuk kebaikanmu Sicheng. []

rumor °winwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang