Part 02

3.8K 92 2
                                    

+ "Ke tempatku dong entar malam?" WA Adhi mencuri perghatian di sela-sela kerjaan yang menggunung, sempat aku cuekin sekitar 30 menit. 

- "Acara apaan?  kamu kawin? " 

+ "Kan aku udah pernah kamu kawinin!"

- "wkwkwkwkw,  berarti nanti minta dikawinin dong? "

+ "hahahaha... enggak,  emakku baru datang kemarin,  bawa makanan banyak banget gak mungkin aku habisin...! "

- "asyikkkkk... bisa kenalan sama calon mertua aku...! "

+ "wkwkwk.. awas ya....! buruan ntar sore diambil,  malam aku mau pergi ke tempat saudaraku! "

- "siap sist... "

+ "sister loe peang! "

Jam tak terasa telah pindah ke jam 5.20 sore,  mata rasanya perih seharian melototin komputer,  aku segera buru-buru berbenah dan turun ke parkiran,  sempat berbincang sebentar sambil menghabiskan 1 batang rokok dengan teman sekantor,  hingga pesan masuk dari Adhi mengingatkan kalau dia sudah sampai rumahnya. 

Segera aku melaju,  dengan jacket hitam,  masker dan helm lengkap plus tas punggung, kemacetan hampir saja dimulai, motorku terus melaju hampir 20 menit lebih sepertinya melaju di jalan-jalan kota,  mendekati tempat Adhy kemacetan menumpuk,  mau tidak mau aku mencari jalan lain ke arah kontrakan nya dia,  melalui jalanan kompleks perumahan dekat tempat dia motorku kuperlambat,  banyak warga yang sedang di luar rumah mengasuh anak-anak kecilnya,  beberapa penjual dikerubungi anak-anak dan ibu-ibu.  Sekitar 100 meter dari kerumunan ada sebuah rumah yang penghuninya baru mendorong pagar untuk mengeluarkan kendaraannya,  seorang Mas-mas nampak dengan mudah mendorong pintu pagar,  dengan lengan bertattoo,  memakai kaos singlet warna coklat dan celanan panjang,  suara anjing di dalamnya nampak gaduh.  Aku lirik ke arahnya,  sambil waspada memperhatikan jalan. 

"anjrit....!!!  dia ternyata....!!! " motorku agak tidak stabil ketika kusadari bahwa yang barusan membuka pintu pagar adalah Aang,  si pencuri bodoh itu,  rupanya dia orang yang cukup berada, tapi mengapa dia jadi preman...,  aku segera menguasai laju motorku sambil melihat dari dalam kaca spion dia mengeluarkan mobil jenis hybrid merah.  

Sementara waktu aku tidak konsentrasi hingga sampai di depan pagar kontrakan dia.  Aku berhenti sebentar sambil mengingat apakah tadi itu benar Aang.  Segera aku ambil hp di saku jaket mau mengabarkan kepada Adhi bahwa aku sudah di depan rumah, tapi ternyata sudah ada pesan masuk sebelumnya yang mengatakan aku suruh tunggu sebentar karena lagi ke supermarket karena ngater emaknya yang pengen makan buah. 

Menungu di atas motor sambil main-main gadget membuat waktu menunggu tidak terasa lama.  Tiba-tiba suara klakson mobil begitu kerasnya di belakangku yang membuat aku hampir melompat dari motor. 

Aku menoleh ke belakang mau memaki pengendara mobil itu,  terlihat di dalamnya orang terpingkal-pingkal memperhatikanku,  sementara di sampingnya seorang ibu-ibu nampak marah ke arahnya. 

Dia segera keluar sambil tertawa

+ "ngelamunin apa bro! hahahaha... "

- "dasar monyet bikin kaget saja!" aku menyahut sambil cemberut,  sementara Adhi masih tertawa sambil membuka pagar untuk masuk mobilnya. 

Dari dalam mobil nampak wanita yang kalau tidak salah adalah ibunya itu nampak mengangguk kepadaku, dan akupun membalas anggukan dengan senyuman. 

Segera motor aku parkirkan di dekat mobilnya,  aku pun bersalaman dengan ibunya,  ngobrol sesaat yang kemudian pergi masuk ke dalam. 

+ "sorry,  tadi aku buru-buru disuruh nganterin Ibuku"

- "iya gpp,  santai saja!" jawabku sambil menutup pintu. Adhy langsung mendekapku dari belakang,  aku sempat kaget berusaha menepisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pencuri di Sarang Penyamun 02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang