Tulisan ini mgkn tdk akan pernah kau baca (part3)

125 1 0
                                    

              Pagi yang cerah. "Jika pagi saja bersedia menjadi cerah untukku,kenapa aku tidak berusaha menjadi cerah untuk diriku sendiri?" kataku dalam hati. Taukah bagaimana perasaanku saat itu? Rasanya aku ingin menghilang, kembali ke masalalu sebelum aku mengenalnya atau mgkn pergi dari hadapannya secepatnya.

            Sebentar lagi aku akan mencapai usia 16 tahun. Usia remaja, Meski aku tidak pernah sekalipun bertingkah laku layaknya remaja. Ku akui, memang aku belum dewasa. Tapi, aku belajar dan berproses menuju dewasa, Terlebih lagi setelah aku bertemu dengannya. Aku tak mengerti mengapa hanya dia yang mampu bertahan dan hinggap di memori otakku. Pernah.. bahkan seringkali aku bertanya pada hatiku sendiri. Apa yang sebenarnya kurasakan padanya, tapi tetap saja aku tak mengerti.

             Tapi kini, aku merasa sangat putus asa. Satu-satunya cahaya hidupku pergi begitu saja. Beberapa hari ini hidupku menjadi kacau, terlalu banyak aku menyimpan rasa sakit ini, terlalu sering logika dan perasaanku beradugumen, terlalu sering pula aku bertahan dengan kepura-puraan ini.

               Aku dan Ara, mempunyai banyak persamaan, mulai dr 3huruf PIN BB yang sama, Lagu-lagu yang kami sukai, Hp yang pernah kami punya, bintang horoscop kami sama, kami dari sebuah sekolah menengah pertama yang sama, dan mungkin kami juga mencintai orang yang sama. Mungkin, karna aku juga belum tau pasti apa yang aku rasakan padanya, aku sangat mengerti bagaimana perasaan Ara.. Yaaa, dia.. masih sangat sulit untuk melepaskan masalalunya, sedangkan Ara tidak mengerti.. satupun bahkan tidak sama sekali tentang diriku. Aku yang berusaha berpura-pura, menyembunyikan semua hal yang aku tau tentang Pico. Sangat sulit memang, tapi harus. Aku harus melakukan ini, terlihat tidak apa-apa saat Ara menceritakan masalalunya, ikut tertawa, berdua, bahagia, tersenyum tanpa dia tau bagaimana sesaknya perasaanku saat itu. Tanggal 14.. Taukah kalian? Pico,Ara dan Ibunya Pico berulang tahun pada tanggal yang sama. sangat tidak percaya ketika Ara memberitahuku bahwa ulang tahunnya sama persis dengan Ibu ka Pico. Aku masih berusaha bertahan dan terlihat tak apa ketika Ara kembali menunjukan message k Pico 1Tahun yang lalu, yang sengaja belum dihapus Ara.

"Menurudku didunia ini cuma ada 2 perempuan yang cantik lhoh.. Tanggal ulang tahunnya juga sama" Helloooo, cuma, cuma 2? berarti tidak ada satupun lagi? Tuhaaan apakah aku salah jika aku mencintai salah satu anugrah terindahmu ini? setelah 1,5 tahun lamanya, dan sekarang apa aku benar-benar mempunyai sedikit perasaan untuknya? Aku tidak tau bagaimana aku akan mencintainya, yang aku tau hanya ketika perasaan ini berawal.

            08.04WIB 30July'14 untuk pertama kalinya dia menyebutku dengan selv.

            3 hari lagi aku berumur 16tahun, mulai menghayal, menghayal bahwa dia akan memberiku kejutan seperti apa yang dia lakukan pada Ara.. Aku tertawa, sangat tak mungkin rasanya, tapi tak apa.. biarkan aku mencintai dalam khayalku.

             Halooo, morning agustus. bulan kelahiranku, kebahagiaanku.. 2 hari lagi adalah ulang tahunku, dan kini masih tidak ada yang everything semuanya nothing, aku memperjuangkan perasaanku, menolak Andre,rizal,yosi.. bukannya aku tidak mempedulikan mereka, tapi aku masih belum tau bagaimana perasaanku terhadap Pico, sangat bingung rasanya ketika tiba-tiba airmataku jatuh saat Ara menceritakan masalalunya di Bbm, sangat sakit, bahkan sampai aku tidak mampu lagi untuk mengutarakannya, tapi hanya ditulisan ini aku menuangka semua isi hatiku, Aku berharap ini bukan cinta, dia memang pantas.untuk disukai, tapi rasanya aku tidak cukup berani untuk menyukainya, bahkan mencintainya, Tuhan aku berharap ini bukan perasaan yang sesungguhnya.

         Sisi positifnya seenggaknya aku bukan tipe perempuan yang dengan mudahnya mengakui perasaan seperti perempuan kebanyakan. Karena beberapa alasan, aku belum tau pasti tentang bagaimana perasaanku dengannya dan karena aku sangat tidak mudah menghilangkan perasaan ketika sudah memilih untuk berlabuh ke hati seseorang, tidak mudah jatuh hati.. bukan karena aku masih belum bisa moveon tapi memang belum ada. Lebih memilih menolak daripada pura-pura mencinta. Sampai pada akhirnya dia mampu membuatku nyaman, seenggaknya dia humoris, bisa membuat hari-hariku terasa berbeda.

            Hari ini tepat 1 hari sebelum aku menjalani hidup 16tahunku besok. Pagi ini Ara memberitahuku kalau weton kelahiran dan tanggal ulangtahun mereka sama.. Iya pico dan ara, minggu wage dan juga tanggal 14.. walaupun hanya melalui bbm tapi rasanya agak pedih, dan aku dengan berat hati mengatakan *cieeee kalian jodoh* ditambah emot tertawa, padahal itu tidak sama dengan keadaan hatiku yang sesungguhnya. Iyaaaa, ini aku.. Tegar dan berusaha kuat karna aku yakin hati ini sangat hebat, begitu hebatnya saat berhadapan dengan semua cerita masalalunya.

             Dan tentang perasaan ini. Kemarin, saat ini dan semoga sampai nanti. Aku tidak ingin membiarkanku berharap akan dongeng putri yang dijemput pangeran dan menjalani cerita cinta mereka yang abadi. Karena aku tau, hidup tidak akan menunggu kita yang selalu bermimpi dan bermimpi.

            Mempunyai perasaan ini untukmu bukan atas dasar 'karena' tapi 'walaupun'. Aku.bersyukur karena aku bisa mengenalmu, dengan satu paket kelebihan dan kekuranganmu. Apa adanya.. Kamu juga tidak pernah menyuruhku untuk tetap bertahan ataupun tetap menyayangimu.

               Jadi, apa yang mungkin aku rasakan sekarang sama sekali bukan kesalahanmu. Tapi, semua itu adalah pilihanku.. Bahkan kamu sama sekali tidak mengetahui sedikit perasaanku untukmu.

                Sebenarnya aku tidak peduli betapa awesome nya dia di mata gadis-gadis lain, betapa pintarnya dia di antara teman-teman sekelasnya, betapa jagonya dia di setiap mata pelajaran multimedianya. Di awal aku menyukainya, dia adalah seseorang yang biasa-biasa saja menurudku.

                 

Tuliasan ini mungkin tdk pernah akan kau bacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang