Part 2
NABI MUSA ALAIHISSALAM
Musa dan Harun menghadap kepada Fir'aun
Ketika hendak menghadap kepada Fir'aun, Musa memohon perlindungan kepada Allah, Musa berdoa: "Wahai Tuhanku, lapangkan dadaku untuk diriku, dan mudahkan urusanku untuk diriku, dan lepaskan kekakuan lidahku supaya mereka mengerti ucapanku serta jadikan untuk diriku, seorang pengiring dari kalangan keluargaku yaitu Harun, saudaraku; teguhkan kekuatanku bersama dirinya dan teguhkan ia sebagai rekan dalam perjuanganku supaya kami banyak mengagungkan Engkau, dan banyak mengingat Engkau; sungguh Engkaulah Yang Maha Mengawasi kami." Allah berfirman: "Sungguh telah diperkenankan permintaanmu, wahai Musa." Allah berfirman kepada keduanya: "Janganlah kalian berdua khawatir, sesungguhnya Aku menyertai kalian, Akulah Yang Maha Mendengar dan Akulah Yang Maha Mengawasi. Berangkatlah kamu beserta saudaramu membawa berbagai mukjizatKu, dan janganlah kalian berdua melalaikan diri dalam mengingat Aku. Menghadaplah kalian berdua kepada Firaun, sungguh ia telah melampaui batas; lalu berbicaralah kepada Fir'aun melalui ucapan-ucapan yang lemah lembut, kiranya ia tersadar atau takut."
Sewaktu Musa datang ke Istana Mesir, banyak bangsawan dari berbagai negeri hadir atas undangan Fir'aun. Ketika para penjaga istana melihat Musa, tangan dan kaki mereka tidak dapat bergerak sehingga Musa beserta Harun secara mudah menghadap kepada Fir'aun. Seisi istana Fir'aun terkejut bahwa ada tamu yang tidak bersujud kepada Fir'aun. Fir'aun berkata kepada keduanya: "Pada hari ini segala bangsawan di wilayahku hadir membawa banyak persembahan atas undanganku; supaya mereka bersujud menyembah dewa Mesir, yakni diriku, lalu siapakah kalian berdua yang berani menghadap kepada diriku tanpa merendah diri dan siapakah yang menyuruh kalian datang ke tempat ini dan apakah yang kalian bawa kepada diriku?" Musa berkata: "Wahai Fir'aun, Sesungguhnya kami berdua adalah Utusan Tuhanmu, merupakan kewajibanku untuk tidak mengatakan sesuatu tentang Allah, kecuali yang perkara yang benar; bahwasanya aku menghadap kepada dirimu dengan membawa berbagai bukti nyata dari Tuhanmu, maka serahkan hamba-hamba Allah bersama kami dan jangan menindas mereka; sungguh aku merupakan seorang Utusan yang terpercaya untuk dirimu, dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah, bahwasanya kami telah datang kepada dirimu dengan membawa berbagai Bukti dari Tuhanmu; maka kesejahteraan dilimpahkan untuk orang yang menuruti bimbingan; Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami berdua bahwa Malapetaka itu ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan dan yang berpaling." Akan tetapi Fir'aun mendustakan seraya menyombongkan diri, serta berpaling seraya berusaha menantang.
Fir'aun menjawab: "Bukankah kami pernah mengasuh dirimu di tengah-tengah kami sewaktu kamu masih kanak-kanak dan kamu pernah tinggal di tengah-tengah kami selama beberapa tahun dalam hidupmu dan kamu telah terlibat dalam suatu perkara yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna." Musa berkata: "Diriku telah melakukan tindakan itu, sewaktu aku termasuk orang-orang yang khilaf; bukankah manusia pasti pernah berbuat dosa? dan Allah adalah Yang Maha Pengampun terhadap segala orang yang bertobat secara tulus maupun orang yang berbuat kebajikan; lalu aku harus melarikan diri meninggalkan kalian ketika aku mencemaskan hukuman kalian, kemudian Tuhanku mengaruniakan Ilmu kepada diriku; serta Dialah yang menjadikan diriku termasuk golongan Utusan, bahwasanya hal ini adalah anugerah yang Allah berikan untuk diriku disebabkan kalian telah memperbudak Bani Israel, akan tetapi Allah menyelamatkan diriku dan Dialah yang melindungi diriku supaya aku menghadap kepada kalian. Ketahuilah bahwa Bani Israel adalah hamba-hamba Allah, oleh sebab itu bebaskan mereka, yakni orang-orang merdeka keturunan Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yakni para hamba milik Allah, Tuhan kami berdua."
Walaupun Fir'aun sebenarnya mempercayai ucapan Musa, namun rasa kesombongan merintangi akal sehat sehingga Fir'aun mengeraskan kalbu serta enggan untuk benar-benar mempercayai ucapan Musa, Firaun berkata: "Lalu siapakah Tuhan kalian berdua, wahai Musa?" Musa berkata: "Tuhan kami berdua ialah Yang telah Menentukan rancangan pada tiap-tiap sesuatu, kemudian Dialah yang memberinya petunjuk" Firaun berkata: "Dan bagaimanakah keadaan umat-umat terdahulu?" Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu berada dalam sebuah Kitab pada sisi Tuhanku, Tuhan kami berdua takkan salah dan Dia takkan lupa, Tuhan kami berdua adalah Tuhannya semesta alam." Fir'aun bertanya: "Siapa Tuhannya semesta alam itu?" Musa menjawab: "Tuhan yang Menciptakan langit beserta bumi maupun yang ada antara keduanya." Fir'aun berkata kepada orang-orang di sekelilingnya: "Apakah kalian tidak mendengarkan?" Musa berkata kepada seisi istana itu: "Tuhan kalian maupun Tuhannya para leluhur kalian yang terdahulu." Fir'aun berkata kepada seisi istana: "Sesungguhnya Utusan yang diutus kepada kalian benar-benar orang gila." Musa berkata: "Tuhannya Timur maupun Barat beserta yang berada antara keduanya, jika kalian memang mempunyai akal"
Fir'aun berkata: "Sungguh apabila kamu menyembah dewa selain aku, pasti akan aku menjadikan dirimu sebagai orang yang hina."
Musa berkata: "Dan bagaimanakah jika aku tunjukkan kepada dirimu berbagai Bukti yang nyata?"
Fir'aun berkata: "Buktikan hal yang nyata itu, jika kamu termasuk golongan yang benar." maka Musa melemparkan tongkatnya, yang tiba-tiba tongkat itu menjelma sebagai seekor ular yang nyata, kemudian Musa mengeluarkan tangannya maka seketika itu pula tangannya menjadi putih bercahaya bagi orang-orang yang memandang. Namun Fir'aun justru berkata: "ia adalah seorang ahli sihir yang mahir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirah 25 Nabi Dan Rasul [COMPLETED]
SpiritualKisah 60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW