6. Lomba

770 123 14
                                    

Liburan semesteran seakan berakhir dalam sekejap mata. Minhyun udah balik ke Jombang, Hyunbin juga udah balik ke Malang, Jihoon dan Guanlin tetap stay meski gak pernah ketemu satu sama lain. Karena mereka emang cuma bakal sengaja ketemu satu sama lain pas ada Minhyun dan Hyunbin, kalo gak ada keduanya, cuma keberuntungan yang bakal mempertemukan Jihoon dan Guanlin. Halah.

"Jadi lo udah siap buat lomba?" Tanya Ong yang sekarang lagi asik main drum dan didepannya terpampang soal-soal latihan ujian nasional. Sebenarnya Ong ini pinter main drum juga, tapi dia merelakan posisi drummer kepada Daniel pas itu anak masuk klub, dan dia gak mau ngasih tau alasannya sampe sekarang.

"Gak tau kak, gue jadi ragu gini." Ujar Jihoon yang malah asik nyemil kue diskonan yang dibawa Hyungseob.

Brak!

Tiba-tiba aja Ong menggebrak drumset dengan cukup kuat hingga membuat semua yang ada diruangan menatap kearahnya.

"Gimana sih? Kalo mau jangan setengah-setengah, meski lo ngerasa kemampuan lo belum cukup seenggaknya lo bisa tau gimana suasana lomba, lo bisa tau gimana kemampuan orang lain, jadi lo bisa memperbaiki apa yang kurang dari permainan lo." Omel Ong emosi, memang semenjak menjelang ujian akhir mood Ong selalu naik turun.

Dengan cepat Daniel nahan Ong yang udah siap ngomel lagi, "Udah kak, kita beli es krim aja yok, gue bayarin." Bujuk Daniel seraya menggeret Ong keluar ruangan seraya memberikan isyarat untuk semuanya agar tenang.

"Tuh kan, lo sih." Tuduh Hyungseob.

"Lah kok gue?" Tanya Jihoon balik.

"Udah tau ujian bikin dia stres, ya seenggaknya ikutin aja sih kemauannya dia."

"Kenapa jadi ke gue?"

"Tenang, ada gue yang selalu menyertai dirimu." Ujar Jinyoung seraya merangkulkan tangannya di bahu Jihoon dan langsung di gaplok sama Haknyeon.

"Yeu! Kerdus squades." Protes Haknyeon sambil balik ngusap sayang Barbara, babi kesayangannya.

***

Dan akhirnya hari lomba datang juga. Jihoon sudah berada di backstage bersama peserta lain untuk bersiap tampil di panggung. Sementara Ong dan yang lainnya udah standby di barisan bangku terdepan, tanpa baliho yang udah dibuat Jinyoung. Balihonya diambil petugas pas di pintu masuk, mengganggu pemandangan katanya.

Jihoon hanya bisa diam karena tak ada yang dikenalnya disini seraya melihat kesana kemari dimana beberapa peserta ada yang masih mempelajari partitur nada, ada yang mengobrol satu sama lain, ada yang tengah makan, dan beberapa kegiatan lainnya. Sedangkan Jihoon hanya diam sambil sesekali menghafal kembali partitur nada yang sedaritadi dipegangnya. Ia mengikuti perkataan Ong untuk tak lagi terlalu berfokus dengan partitur jika sudah berada di belakang panggung, hal itu agar tidak menimbulkan tekanan pada pikiran. Rencananya Jihoon akan membawakan lagu Kiss The Rain, ia memilih lagu yang sangat familiar karena menurutnya lebih mudah untuk dipelajari.

Semua suasana tegang ini membuat Jihoon haus, ia beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil air minum di dekat pintu orang berlalu lalang.

"Maaf saya terlambat!" Seru suara dari pintu masuk dan terlihat seorang laki-laki jangkung menyeruak masuk hingga mengundang perhatian semua yang ada di backstage.

"Ribut!" Seru seorang laki-laki lainnya yang kelihatannya juga salah satu peserta seraya memukul pundak lelaki yang berteriak dengan partitur yang dipegangnya.

"Guanlin." Gumam Jihoon sangat pelan hingga tak ada yang mendengarnya.

Sang pemilik nama masih tertawa dengan beberapa temannya. Entah apa yang membuatnya menoleh, karena kini tatapan Guanlin bertemu dengan tatapan Jihoon yang masih terdiam dengan aqua gelas ditangannya yang nyaris jatuh pas gak sengaja kesenggol sama panitia yang lewat.

Until now [PanWink]☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang