PART 3

137 9 2
                                    

Saat sampai dipekarangan rumahnya, Daffa segera memarkirkan motornya, dan melangkah memasuki rumahnya.

"Kok pulangnya lama Daff?" tanya Risti, mama Daffa yang muncul dari arah dapur.

"Iya ma, tadi beli kado dulu buat Sarah" jawab Daffa seraya mengeluarkan boneka yang sudah dilapisi kertas kado yang cantik.

"Kamu beliin apa buat dia Daff?" tanya Mamanya penasaran.

"Kesukaan dia kok ma" jawab Daffa.

"Yaudah, kamu mandi sana, habis itu turun ya makan" ucap Mamanya kemudian berlalu kembali kedapur.

Daffa menaiki tangga, melangkahkan kaki menuju kamarnya.
Dia mengambil handuk, dan segera masuk kekamar mandi, untuk membersihkan dirinya.

••••

"Nih gimanasih caranya"

Saat ini Nanda sedang berada dikamarnya, tepatnya didepan meja belajar.
Dia sedang memutar otaknya, mencari jawaban dari soal yang diberikan oleh gurunya tadi.

"Nih guru sengaja banget deh ngasih soal yang susah, dikira gue bisa apa ngerjainnya" cerocosnya kesal.

Tak lama ketukan brutal yang berasal dari luar pintu kamarnya terdengar.

'Brakk, Brakk, Brakk'

"Nanda, woiii, keluar lo" teriakan seseorang yang membuat emosi Nanda kembali memuncak.

Nanda berdiri dari duduknya, membuka kasar pintu kamarnya, dapat dilihat Risky sedang berdiri dihadapannya dengan wajah Tanpa dosa.

"Bisa ga sih lo tu----"

Risky memotong ucapan Nanda.
"Ga bisa, lo disuruh kebawahtu buat makan" ucap Risky.

"Bisa gak panggil gue----"

Lagi lagi Risky memotong ucapan Nanda.
"Ga bisa Nanda, ribet sih lo, udah kebawah dulu makan" ucap Risky, setelah itu dia segera berlalu dari hadapan Nanda.

"Adik kurang ajar" gumam Nanda.

Di meja makan.

"Geser ky"

"Ga bisa Nan"

"Panggil gu---"

"Gue ga mau Nanda"

"Lo tuh---"

"CUKUP"

Mendengar teriakan sang mama, seketika Nanda dam Risky terdiam.

"Kalian tu bisa ga sih, sehari aja ga ribut, mama capek denger kalian tiap hari tu berantem mulu" omel Erika, mamanya.

"Risky duluan mah" ucap Nanda lirih.

"Nanda juga salah ma" ucap Risky tak kalah pelannya.

"Sudah sudah, Sekarang kalian sama sama minta maaf" perintah Dito, papanya.

"Ogah, dia aja pa yang minta maaf sama Nanda" ucap Nanda seraya bersedekap dada.

"Lo fikir gue ma-----"

"Ga ada penolakan" ucap Papanya dengan suara yang tegas, dan tatapannya yang tajam mengarah pada kedua anaknya.

Dengan terpaksa, keduanya saling mengulurkan tangan.

"Mama tau kalian terpaksa" ucap Mamanya yang membuat Nanda menghembuskan nafasnya kasar.

"Gue min----"

Papanya memotong ucapan Nanda.
"Aku, Nanda"

"Iya pa, Aku minta maaf ky" ucap Nanda.

"Gu--eh aku juga minta maaf k--ak" ucap Risky.

"Oke, silahkan lanjutkan makannya" ucap Mamanya dengan semangat

Nanda dan Risky saling menatap, kemudian mengedikan bahunya acuh.

NanDaffaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang