05 - Kesepakatan Tata & Arga

40.9K 2.2K 83
                                    

Follow Instagram : __yongjian untuk info update.

Follow Instagram : __yongjian untuk info update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah tiga puluh menit berlalu. Namun keheningan masih menyebar di sepanjang perjalanan. Arga hanya fokus menatap jalanan di depannya. Sementara Tata masih merasa jengkel karena harus membolos dua mata kuliah. Hanya suara deru mobil dan dentuman musik lembut yang terdengar. Setelah melaju cukup lama, akhirnya mobil berbelok masuk ke arah sebuah restoran.

"Kita mau ke mana?" tanya Tata.

Arga tidak menjawab dan menyuruh Tata keluar dengan mengangkat jarinya. Tata pun lalu mengikuti langkah Arga dengan perasaan canggung. Ini adalah kali pertama Arga membawanya ke tempat yang seperti ini. Tata tersenyum tipis bersama dengan khayalannya. Dia menatap punggung Arga dengan hati yang mulai kembali berharap.

"Apa dia ingin mengajak aku makan bersama?" Tata bertanya-tanya dalam hatinya sendiri.

Namun ternyata semua tidak seperti dugaannya. Begitu sampai di dalam, Arga langsung menghampiri seorang lelaki dengan setelan jas hitam yang langsung berdiri menyambut kedatangannya. Mereka berdua kelihatannya sudah saling kenal.

Tata pun mendekat dengan sedikit ragu. Lelaki itu tersenyum dan langsung mengulurkan tangannya kepada Tata.

"Selamat sore, perkenalkan saya Irwan, pengacaranya Arga," ucapnya.

"Pe-pengacara?" tanya Tata.

"Iya, dan maksud kedatangan saya di sini adalah memenuhi keinginan Arga untuk meresmikan kontrak pernikahannya," jawab sang pengacara.

"A-apa? Kontrak pernikahan?" Tata semakin terkejut.

"Langsung jelasin aja!" ucap Arga kemudian.

"Jadi begini, Arga sudah menceritakan semua kebenaran dibalik pernikahan kalian kepada saya. Tentu saja semua ini tidak baik jika diteruskan terlalu lama. Baik Arga atau pun kamu sendiri tentu ingin kehidupan yang bahagia bukan? Karena itulah Arga menghubungi saya untuk membuat kontrak pernikahan ini," jelas sang pengacara sambil menyodorkan seberkas dokumen pada Tata.

Tata mengambil lembaran kertas itu dengan perasaan gamang. Pupil matanya bergetar saat membaca baris demi baris yang tertulis di sana. Sesekali dia melirik Arga dengan perasaan yang berkecamuk. Tak ada bantahan, tak ada negosiasi, Tata hanya bisa mengulum habis semua yang dirasakan saat ini.

"Seperti yang tertulis di sana, kamu harus melayangkan gugatan cerai setelah enam bulan berlangsung. Penyebab perceraian kalian bisa dipikirkan nanti, namun yang jelas pihak yang mengajukan perceraian adalah kamu, Tata," jelas sang pengacara.

Tata hanya termangu.

"Setelah itu kamu juga akan menerima kompensasi sebanyak 250 juta rupiah. Tentu saja kamu harus merahasiakan semua ini dari kedua orang tua Arga. Kamu bisa menggunakan uang itu untuk melanjutkan biaya kuliah dan juga biaya hidup kamu tentunya," sambung Pak Irwan.

ISTRI SATU SEMESTER (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang