[32] Pelupa

177 28 0
                                    

Wonwoo itu orang yang sangat sering lupa. Atau, amat sangat pelupa.

Setiap anak itu pamit berangkat, lima menit kemudian kembali lagi karena lupa kacamatanya. Kalo bukan kacamata, pasti ponsel, atau kadang juga sampai dompet. Kalau lupa diri sih, sering, dijamin. Apalagi ketika melihat plang sale dan diskon di pusat perbelanjaan. Anak itu sudah dijamin kalap. Lupa dunia.

Kan Mingyu jadi khawatir. Kalau nanti Wonwoo tiba-tiba lupa jalan dan malah berujung bertemu penculik. Belum lagi kalau penculik itu om-om pedo. Apalagi Wonwoo punya muka yang cantik bercampur imut dan lucu. Bisa-bisa ia dijual ke Arab.

"Ini bekal makan siang, ini dompet, ini kacamata. Semuanya sudah?" tanya Mingyu memastikan ketika ingin beranjak turun dari mobil.

"Sudah."

Tapi, tiga detik kemudian..

"Gyu, tadi ponselku ketinggalan di atas meja makan. Kalau ada Hoshi menelepon, berarti itu aku, ya?"

Dan Mingyu menghela napas jengah, lantas menyergah, "Ini, pakai punyaku saja. Dasar pelupa akut," dan beujung melontarkan kalimat yang entah itu adalah ejekan atau pujian.

Benda tipis itu dibenturkan ke dahi Wonwoo lembut sebelum jatuh ke tangan si cantik.

"Aku yang akan pegang poselmu hari ini. Dasar pelupa tingkat dewa."

"Eits, tapi jangan salah. Walaupun pelupa tingkat dewa, tapi aku gak lupa tuh, bagaimana cara mencintaimu, Gyu. Aku kan pecinta Kim Mingyu tingkat dewa."

Dengan kecupan kilat di pipi Mingyu, Wonwoo langsung lari terbirit meninggalkan Mingyu dengan rona merah di pipinya.

[225]

P.s : Kali-kali kek, Wonu yang ngegombal. Yegak, yegak?

P.s.s : Met malem~

Little Things About Us [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang