HALLO JODOHKU : 13

1.3K 26 1
                                    

Esok harinya Caca menata nata bukunya yang akan ia bawa ke kampus. Ia keluar kamar dengan wangi juga berpakaian elegan ditambah tas sampingnya yang menggemaskan.

" Ca ayo makan "  ajak Ratih di ruang makan.

" Iya ma "  ucap Caca tersenyum.

" Kata abang kamu kemarin Denis datang ya "  tanya Ratih yang membuat Caca ingat lagi soal Denis.

" Nggak usah dibahas ma, bosen ndengernya "  petik Caca.

" Heemm yasudah.. Terusin makanya"  ucap Ratih mengambilkan nasi dipiring Caca.

" Bang Arga mana ma ? " tanya Caca menoleh ke kanan kiri mencari batang hidung abangnya. Ini masih pagi dan Caca belum melihat abangnya keluar kamar.

" Udah berangkat tadi pagi. Katanya sih kerjaan banyak "  jawab Ratih.

" Hallah bisa aja bang Arga, paling paling itu cuma siasatnya aja biar kerjaan kantor cepet selesai terus kencan deh sama mbak Sarah."   bidik Caca diiringi senyuman canda.

" Bisa aja kamu Ca "  petik Ratih juga ikut tertawa. " Oh ya kalo kamu pulang kuliah nanti nggak ada mama jangan cari ya soalnya mama nanti ke cafe dung dung, mau bantu mbak Anna kasian kalo rame pengunjung " sambungnya lalu diangguki Caca yang menandakan Caca mengerti.

Setelah sarapan pagi Caca melaju ke kampus untuk kuliah dengan menggunakan mobil pribadinya. Dilihatnya jam yang berada di pergelangan tanganya masih terlihat jam 8 lewat 10 menit itu artinya dirinya belum terlambat untuk datang.

Terlihat sudah ramai dan banyak mahasiswa dan mahasisiwi berkeliaran di halaman,  yaa ada juga yang baca materi pelajaran ada juga yang asik berpacaran,terlebih juga banyak yang masih berdatangan.

Caca memarkirkan mobilnya dengan rapih lalu berjalan menuju kelas sendirian ia harus buru buru karna ada jadwal kelas pagi hari ini. Sesampai di kelas kampus.

" Hai haii... Princes Caca datang "  ucap Caca dan langsung di jawab oleh Sasha dan Dinda yang sedari tadi menunggu.

" Waahh ni dia anaknya lama banget sih loe " tanya Sasha.

" Iya nih, kena macet ? "  tanya Dinda.

Memang duo sahabatku ini sangatlah kepo akan hal apapun terutama si Sasha Sofia Martanegara yang kepo dan rasa ingin taunya level atas.

" Nggak juga sih, eh gue mau nanya deh sama kalian berdua "  ucap Caca.

" Apa ? "  tanya Sasha kepo watak keponya kambuh.

" Kalian ya yang udah ngasih tau Denis alamat rumah gue yang baru ? " tanya Caca menyerigai.

Duo sahabatnya itu masih diam. Diam dalam artian tidak tau atau bingung.

" Hei kok diam "  ujar Caca mandang ke Sasha " Sa.. "  umpatnya.

" Bukan Ca bukan gue , Suer "  jawab Sasha sambil menaikkan dua jarinya menunjukkan huruf V.

" Terus elo Din "  kali ini tatapan Caca berpindah ke Dinda ia menatap Dinda intens.

" Iya Ca, jadi sebenernya kemarin Denis kerumah gue dia nanya alamat rumah lo, terus gue kasih karna dia bilang dia mau minta maaf sama loe makanya gue kasih, gue juga udah wanti wanti Denis buat nggak bikin ribut disana "  ucap Dinda jujur pada Caca.

" Aduuhh Dindaaa, ngapain dikasih tau sih gue tuh udah males hubungan sama dia "

" Tapi kan... "

" Selamat pagii semua..! " belum sempat Dinda bicara bu Dosen sudah masuk ruangan duluan maka akhirnya mereka pun tak jadi bicara dan harus mengikuti pelajaran.

Skip Abhi

Abhi duduk dan melamun dikursinya entah apa yang dipikirkanya. Otomatis kejadian tadi pagi yang menjadi alasan ia melamun sekarang.
Kejadian tadi pagi di ruang makan adalah Adi papanya yang membicarakan pernikahanya akan dipercepat dan tidak pakai bertunangan karna ia ingin secepatnya memiliki menantu lagipula Abhi anak satu satunya yang mereka punya. Walau sudah berbagai macam penolakan akan perjodohan ini tapi tetap saja keputusan orang tua mereka untuk menikahkan kedua anaknya.

" Woy mikir apa sih "  ucap Romeo menepuk pundak Abhi dan membuyarkan lamunanya.

" Lo bikin gue kaget aja sih Yo " geram Abhi.

" Abisnya loe ngapain sih ngelamun kayak gitu "

"  Aduhh Yo gue nggak tau sekarang apa yang harus gue lakuin, sumpah posisi ini buat gue susah. Nih ya loe bayangin aja masak gue mau nikah sih sama Caca kan nggak banget gitu loh "  rengek Abhi pada sepupunya itu.

" Kan dia juga cantik Bhi,  Gimana sih loe "  kata Romeo.

" Ya gue akuin memang dia cantik tapi bukan itu Yo yang gue maksut. Yang gue maksut nantinya kalo gue udah nikah, artinya gue nanti apa apa bareng dia dong makan bareng tidur seranjang, ohhh tidaaaakk terus gimana pas malam pertama gue masak gue nggak buat anak sama sekali nggak punya keturunan dong gue " 

" Ya lo buat anak aja supaya punya keturunan "  ujar Romeo yang benar benar ingin Abhi balang pakai sandal.

" Lha masak gue ngelakuin gitu sama Caca sih "

" Ya iyalah dia kan istri loe, tapi tergantung sih kalo dia mau , eh udah ah kenapa malah bahas malam pertama lo kan tau gue jomblo entar kalo gue kebelet gimana hayoo " pekik Romeo.

" Tapi Yoo.. "  keluh Abhi.

Tak lama dari obrolan mereka Bu Indah masuk untuk memberi materi pelajaran.

****

Jam kuliah kampus selesai para mahasiswa disitu ada yang keluar kampus karna memang sedang ada kuliah pagi namun juga ada yang baru datang untuk kuliah sore.
Caca berjalan ke parkiran bersama Dinda dan Sasha namun ditengah perjalanan Sasha mengajak Caca dan Dinda ke kantin karna dia sangat lapar karna sedari pagi perutnya belum keisi.

" Eh Gais kita ke kantin yuk laper nih"  keluh Sasha tangan kanannya memegangi perutnya.

" Ayo gue juga pingin nerusin cerita tadi "  tambah Caca.

"Eh iya dong Ca, gue pengen tau nih dulu itu kejadian lo putus sama Denis tuh gimana..?  "  ujar Dinda memasang wajah kepo. Entah kenapa dia kepo sekali padahal sebelumnya ia tidak pernah se kepo ini.

" Yaudaah kekantin dulu Haus nih.. "  tambah Caca.

Dan mereka semua berjalan ke kantin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[FS 3] HALLO JODOHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang