Prolog

120 16 15
                                    

Krekkk...

Perlahan aku membuka pintu ruangan yang sedari tadi tertutup rapat. Saat pintu itu terbuka, aku mendapati banyak para penguni di dalamnya yang bermain dan tertawa sesuka mereka, terlihat kompak. padahal mereka baru saja bergabung sekitar sejam yang lalu, tapi terlihat sudah sangat akrab.

Seorang gadis tak berjilbab, datang menghampiriku dengan senyum yang merekah diwajahnya, dia menarik tanganku masuk kedalam ruangan itu.

Sekejab semua mata terpanah padaku, orang-orang yang tampak asyik berbincang dan bercanda gurau, diam terpaku menatapku.

"Indahnya pemandangan, banyak gadis cantik di kelas ini" nanyian seorang pria bersuara parau yang duduk tepat di hadapanku sambil memangku kaki kanannya dia atas kaki kiri, disampingnya seorang pria berkulit gelab tersenyum ke arahku, aku hanya menunduk tak menghiraukannya.

Suara itu berhasil memecahkan keheningan beberapa menit tadi, semua orang tertawa termasuk aku. Benar-benar kelas yang menyenangkan.

"Ayo kenalin nama kamu" kata gadis tanpa hijab yang masih menggenggam tanganku.

"Mbb...Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" jawab mereka kompak

"Perkenalkan nama saya Naila Mauzara Ulfa, biasa disapa Naila. Dari SMP Soedirman, dan saya baru saja dipindahkan dari X-Mipa1 ke X-Mipa2 ini, menggantikan Indriya" Aku memperkenalkan diriku mereka tampak menyimak.

Beberapa pria menyapa ku dengan nada mendayu membuatku sedikit kesal tapi tidak ku hiraukan, karena aku tahu itu hanya sekedar candaan di awal pertemuan.

Khairul Zikri Pov :

Ini lah hasil yang kudapat dari hasil kerja kerasku, semua keluarga menginginkan agar aku masuk ke kelas X-Mipa1 tapi apa dayaku, kemampuanku membawaku ke kelas X-MIPA2. Tidak ada bedanya memang kedua kelas itu tapi tetap saja aku kesal. Karena aku sudah memasang target. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, ini termasuk dalam takdir Tuhan bukan.

Kekesalan ku hilang, seketika aku merasa Tuhan telah sangat adil padaku. Saat seorang malaikat masuk kedalam kelasku, ruang ber AC itu berasa seperti di kutub utara saat gadis berparas cantik dengan hijab syar'i itu menginjakan kaki dikelas ku.

Tatapanku tak berhenti mengarah padanya, hingga teman disampingku mengagetkanku dengan nyanyian dari suara seraknya itu. Aku melihat sang malaikat tertawa meski hanya beberapa detik, karena dia tersadar bahwaku tersenyum ke arahnya dan dia segera menundukan pandangannya.

Namanya Naila...Dia Naila
Malaikat itu...Naila

Aneh tapi nyata, kelasku kedatangan seorang angel.

Manis...

.....

Fix.
"Assalamualaikum"

Baru prolog, jangan lupa voment klo suka yah :')

(Ada sedikit Revisi di Chapter ini)

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang