1. Waketos dan Ketos

108 14 15
                                    

  Pagi yang cerah, matahari mulai muncul dari ufuk timur. Seorang gadis berseragam putih abu-abu berlari-lari kecil memasuki gerbang sekolah. Wajah nya tampak ceria. Ini adalah hari pertamanya sebagai seorang Wakil Ketua Osis di SMA favorit tersebut, setelah mempersiapkan diri, berusaha dan berdoa akhirnya dia dapat meraih impiannya tersebut. Semenjak kecil gadis ini memang sudah tertarik dengan yang namanya tantangan, dia selalu ingin memikul tanggung jawab.

 Gadis cantik itu adalah Naila Mauzara Ulfa.

Naila melangkahkan kaki ke dalam kelasnya, XI MIPA 2. Sudah ada beberapa temannya disana. Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing, ada yang sibuk mengerjakan tugas rumah yang tidak sempat selesai, membaca buku, bermain handphone, dan jangan kaget jika pagi-pagi begini sudah ada beberapa siswa yang duduk berkumpul untuk bergosip.

Semuanya tampak serius menikmati kegiatan pagi mereka. Naila meletakan tas nya di tempat duduk. Naila memperhatikan teman sebangkunya yang tengah asyik mencatat,

"Apa itu?" Tanyanya memperhatikan gerak tangan temannya.

"Catatan Kimia, minggu lalu kan aku gak masuk" temannya masih sibuk mencatat.

  Dia adalah Reiska Putri, Naila biasa memanggilnya Rei, Rei adalah teman sebangku Naila, mereka saling kenal semenjak Naila pindah ke kelas 10 Mipa 2 satu tahun yang lalu, semenjak itu Naila memilih duduk disamping Rei dan semenjak itulah keduanya mulai dekat.

Setahun bersama membuat keduanya saling mengenal satu sama lain. Sudah seperti sahabat, keduanya bahkan sampai di kira saudara oleh beberapa siswa dan guru karena kedekatannya, paras mereka juga hampir serupa, Rei dan Naila memiliki bola mata berwarna coklat, bentuk wajah, senyum serta tinggi badan yang sama.

Kringg...

Serine sekolah berbunyi, panggilan untuk para siswa agar segera berkumpul di lapangan untuk mengikuti apel pagi. Naila yang bahkan belum sempat duduk di tempat terpaksa langsung bergegas menyuruh teman-teman kelasnya untuk segera ke lapangan mengikuti apel pagi.

"Ayo semuanya langsung ke lapangan, aktivitasnya di tunda dulu ayo" ucapnya lantang langsung bergegas keluar kelas.

Mata Naila memandang keseluruh penjuru sekolah, memastikan tiap-tiap anggota osis dari bidang bela negara mengerjakan tugas pertama mereka dengan baik. Naila tersenyum melihat anggota-anggotanya yang begitu bersemangat menjalani tugas.

"Ayo ke lapangan" Rei menarik tangan sahabatnya menuju lapangan sekolah, Naila hanya mengikuti arah gerak Rei.

"Cieee waketos" goda Rei saat keduanya telah berada di tengah barisan, Naila hanya tersenyum malu.

  Seorang siswa yang merupakan Ketua bidang Bela Negara maju ke depan dan menyiapkan barisan, memandu siswa membaca doa, kemudian mengistirahatkan. Siswa itu kemudian berjalan ke barisan paling kanan. Dan membiarkan guru piket sekaligus wakasek kesiswaan berbicara.

"Assalamualaikum, dan salam sejahtera untuk kita semua" salam Pak Susanto, wakasek kesiswaan.

"Wa'alaikumussalam" para siswa serentak menjawab kecuali beberapa siswa yang beragama non muslim.

Pak Susanto melanjutkan ceramah paginya, mulai dari menyampaikan beberapa hal dan menegur beberapa siswa yang akhir-akhir ini melakukan pelanggaran.

Dilanjutkan dengan memperkenalkan Ketua dan Wakil ketua osis baru kepada seluruh siswa.

"Untuk itu saya panggilkan ketos dan waketos baru kita untuk maju kedepan"

 Naila melangkah dengan pasti maju kedepan, bersamaan dengan seorang lelaki tinggi dengan kulit sawo matang. Keduanya berdiri berseblahan, terdengar tepuk tangan yang meriah dari para siswa. Naila merasa bangga akan hal itu.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang