"Kacau lo Nai"
ucap Rei, sibuk menikmati jajanan di tangannya.
"Iya, sakit nih Nai" timbal Tesyar sambil memejit kakinya yang keseleo ditambah dengan te tendangan Naila tadi.
Naila, Rei dan Tesyar kini sedang duduk di samping lapangan, setelah Naila dan Tesyar di usir secara hormat dari kelas XI-Ips 1.
"Gue kan spontan tadi, cuman buat mastiin kakinya Tesyar bener-bener sakit apa gak" jawab Naila polos mendapat lirikan tajam dari Tesyar disamping.
Naila membalas lirikan Tesyar dengan senyum sumringahnya.
"Si Chris mana?" Tanya Tesyar pada dua gadis disampingnya. Rei hanya mengangkat bahu sambil terus mengunyah cemilan di mulutnya.
"Di panggil Bu Beti tadi, cieee yang nanyain" jawab Naila, tak lupa pula menggoda Tesyar.
Yap, Naila tahu saat masa MPLS dulu Tesyar memang menyukai Chris, dan berita itupun sudah diketahui seluruh siswa terutama angkatan mereka saat ini, Tapi entah, apa sampai sekarang perasaan Tesyar masih sama pada Chris atau tidak, Naila tidak tahu pasti.
"Oh yah ngomong-ngomong, tadi di kelas XI-Ips 1, siapa yang ulang tahun sih? lo gak kasih tahu ke gue siapa orangnya" tanya Rei kemudian meneguk sebotol air mineral.
"Akbar" jawab Tesyar dan Naila kompak, spontan air mineral yang belum sempat menyentuh tenggorokan Rei tumpah keluar membuat sebagian kerudungnya basah.
"Kan dia kaget" lanjut Naila santai, dia sudah bisa menebak reaksi Rei saat mendengar nama itu.
Muhammad Akbar Damara, atau Akbar, ketua pramuka yang berkharisma ini adalah pujaan hati Rei, keduanya bertemu saat sama-sama mendaftar Pramuka, Rei menyukai karisma yang di miliki Akbar serta menurut Rei dari sudut pandang nya Akbar memiliki kemiripan dengan Jefri Nichol, aktor idaman Rei.
"Seriusan?" Tanya Rei melepaskan botol air mineral yang sudah kosong ditangannya dan membulatkan mata ke arah Naila.
Naila mengangguk, meyakinkan.
"Jagain jajanan gue yah, gue mau ke kelas Ips 1, bentar aja" Rei menyerahkan jajanan ditangannya ke pada Naila serta memungut botol air mineral yang tadi jatuh dan memberikannya pada Tesyar. Rei kemudian berlari kearah kelas XI-Ips 1.
"Reiii" teriak Naila membuat Rei rem mendadak dan berbalik.
"Abis itu langsung tagih uang iuran di kelas-kelas yah" lanjut Naila sedikit berteriak, Rei mengangkat jempolnya siap, kemudian melanjutkan lagi larinya.
"Huffftt dasar Rei" gumam Naila. Kini tersisa Naila dan Tesyar bersama beberapa siswa yang berlalu lalang, dan bermain basket di lapangan.
"Rei suka yah sama Akbar?" Tanya Tesyar, basa basi padahal dia sudah mengetahui akan hal itu.
Naila mengiyakan dengan sebuah anggukan, tatapannya mengarah kedepan dimana 4 orang siswa bermain basket.
"Jadi sekarang anak Mipa doyannya anak Ips Yahh" canda Tesyar, Naila meliriknya dengan ekor mata, lalu tertawa.
"Anak ips juga sukanya anak Mipa kan" balas Naila, Tesyar mengernyitkan dahinya.
"Christina Manansala, ciaaa" lanjut Naila, Tesyar tiba-tiba senyum-senyum salah tingkah.
"Ah dasar Khai" Balas Tesyar, Naila membulatkan matanya ke arah Tesyar, wajahnya merah padam, benar- benar menyebalkan, mengapa nama itu yang di sebut.
Bukkk...
Yah seperti biasa, Naila meraih botol air mineral ditangan Tesyar dan menampolnya ke pudak Tesyar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Teen FictionHal terpahit di dunia ini adalah berharap pada manusia. Dan hal terindah di dunia ini adalah berharap pada Tuhannya manusia. ~Yang Salah bukan Rasa Suka ini, tapi yang salah adalah berkembangnya rasa ini menjadi pengharapan karena kita sulit untuk...