7. Percaya

280 14 0
                                    

"Hei, kemarin kenapa kalian kompak sekali tidak bisa ke bioskopnya? Kan jadinya tidak seru."

"Tapi kan kau bisa berdua dengan Yera. Hahaha."Kata Jungkook

"Hehe, iya juga sih. Hya! Yena, kenapa kau melamun?"

"Eh, tidak apa-apa Jimin. Maaf ya aku tidak bisa datang kemarin. Aku harus mengurusi sesuatu dulu di sekolah, lalu langsung pulang."

"Tidak apa-apa kok. Tapi kapan kapan kita harus hangout ber empat ya."

"Hehehe iya." Jawab Yena. Jungkook hanya menatap Yena.

***


"Yena, ke kantin yuk! Sudah lama kita tidak pernah ke kantin. Masa hanya aku dan Jungkook saja."

"Tidak ah, aku hanya ingin di kelas dan membaca komik."

"Ayolah. Masa kau tidak makan?"

"Aku sudah menitip Roti dan jus kepada Jungkook. Iya kan Jungkook?"

"Yap. Dia sudah menitip kok Jimin." Jawab Jungkook

"Dasar merepotkan. Ayo ah." Jimin menarik tangan Yena

"Aku bilang tidak ya tidak! Kau tak dengar hah?" Tanpa sadar, Yena membentak Jimin dan melepaskan tarikannya.

"Kau ini kenapa sih? Aneh sekali." Kata Jimin dan langsung pergi.

Jungkook menatap Yena khawatir dan yena hanya mengisyaratkan Jungkook untuk mengikuti Jimin.

Setelah kejadian itu, Jimin juga menjaga jarak dengan Yena. Hati Yena sebenarnya sakit saat Jimin juga menjauhinya. Tapi mau bagaimana lagi?

***



Yena sudah lelah dengan semua ini. Ia ingin pertemanannya dengan Jimin kembali seperti semula. Ia memutuskan untuk berbicara dengan Yera.

Ia melihat Yera dan memanggilnya ke pinggir lapangan.

"Yera. Aku ingin berbicara sebentar."

"Bicara saja."

"Aku tidak bisa menjauh dari Jimin lagi."

"Maksudmu apa hah? Kau menyukainya?"

"Bukan begitu. Aku tahu dia menyukaimu Yera. Tapi apa pertemananku mengganggu kalian?"

"Benar benar mengganggu! Kau tahu? Kalau dia bersamamu, dia susah untuk melirik ke arah lain!"

"Kata siapa hah? Dia memperhatikanmu di kantin saat makan bersamaku dan Jungkook."

"Masa bodoh!" Yera mendorong Yena dan akhirnya yena jatuh ke kebelakang.

"Hei ada apa ini?!" Yera dan Yena kaget. Ternyata itu Jimin dan Jungkook

Jungkook yang melihat Yena jatuh langsung menolong Yena berdiri

"Ada apa ini Yera?"

"Ye..Yena menyuruhku memutuskanmu. Karena aku tak mau, aku mendorongnya Jimin." Kata Yera dengan airmata palsunya yang langsung membuat Yena shock.

"Apa itu benar?" Tanya Jimin

"A.. aku.."

"Teman macam apa kau Yena! Kau menyuruh pacarku memutuskanku?"

"Hei Jimin! Jangan asal memarahi Yena! Yena tidak seperti itu. kau pikir pacarmu itu baik? Kau yakin dia sebaik yang kau lihat huh?" Kata Jungkook yang sudah marah

"Apa maksudmu Jungkook! Kau membela orang yang jelas jelas salah hah?!"

"Siapa yang salah hah?!"

"Sudahlah. Ayo kita pergi Yera." Kata Jimin sambil membawa Yera pergi.

Yena masih diam. Otaknya sulit mencerna kejadian ini.

"Yena, tanganmu tergores batu, ayo obati dulu."

Yena haya diam dan mengikuti Jungkook ke uks.

"Yena, bicaralah sesuatu."

"Jungkook. Aku bersumpah aku tidak menyuruh Yeri memutuskan Jimin."

"Iya aku percaya padamu."

"Bagaimana kalau Jimin membenciku?"

"Hei, dengarkan aku. Kebusukan pasti akan terbongkar, jadi kau tak perlu khawatir. Aku akan terus bersamamu."

"Jungkook. Terimakasih banyak. Kau membantuku terus dan kau selalu percaya padaku."

"Ya, kita kan teman."

💙💙💙

Friendship [Jimin Jungkook You] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang