Chapter 6

62 13 0
                                    

•••••••

"Butuh tumpangan?"

Lea hanya memandang datar orang yang sedang duduk di atas motor sport itu, tanpa membalas pertanya orang tersebut.

"Hoyy nenek lampir. Butuh tumpangan kaga lo?" Tanya orang itu.

"Heh Aza! Nenek lampir kepala lo pitak!!!!" Balas Lea.

"Lagian lo gua tanya malah diem aja, segala masang muka tembok lagi"

"Masa bodo amat... Lagian juga gua gamau nebeng sama lu" Sinis Lea.

"Yakin gamau bareng? Jalanan udah mulai sepi nih. Ga takut di godain preman jalanan?" Tanya Aza.

"G-gak!!! Ga takut gua"

"Yakin gak takut nih? Nanti kalo lu di culik abis tuh di per-" hampir saja Aza terjungkal dari atas motornya karena seseorang dengan cepat naik ke atas motornya dan memeluknya erat.

"A-ayo pulang" ucap Lea sambil memeluk Aza erat-erat sambil memejamkan matanya.

Aza hanya tersenyum kecil. Di perjalanan tanpa sadar Lea masih saja memeluk Aza erat, hingga membuat Aza senyum-senyum sendiri seperti orang yang tidak waras.

"Le" panggil Aza.

"Hm?"

"Meluk badan gua nyaman ya Le?"

Lea yang tersadar bahwa dirinya masih saja memeluk Aza langsung saja melepas pelukannya lalu menunduk malu. Aza hanya terkikik geli sambil memandang wajah malu Lea lewat spion motornya itu.

"Le rumahnya belok mana?" Tanya Aza lagi.

"I-itu didepan belok kiri, rumah kedua" jawab Lea gugup.

"Oke"

Setelah menemukan rumah yang tadi Lea beritahu. Akhirny Aza memberhentikan motornya di depan rumah itu. Lea yang sadar bahwa dia sudah sampai di depan rumahnya langsung saja turun.

"M-makasih" cicit Lea menahan malu karena kejadian tadi.

"Sama-sama.. Gausah malu sama yang tadi Le. Lagian gua suka kok kaya tadi, kalo bisa tiap hari deh di kasih pelukan gitu" Goda Aza.

"E-eh?" Kaget Lea.

"Udah Sono Lo masuk, udah sore nih. Gua langsung balik ya?" Ucap Aza sambil menyalakan motornya.

"I-iya Za. Hati-hati" jawab Lea sambil tersenyum manis.

Aza sempat terpaku melihat senyuman Lea itu, lalu melajukan motornya keluar dari halaman rumah Lea itu.

Lea hanya memandangi punggung tegap Aza hingga tak terlihat olehnya, dia jadi tersenyum malu saat mengingat kejadian tadi.

•••••

22.57

Aza hanya tersenyum kecil saat membayangkan wajah merah karena malu milik Lea yang sore tadi ia lihat.

Aza menyukai Lea. Menyukai sifat juteknya, wajah merah tomat nya, senyum manisnya, sinis matanya, semua yang ada pada diri Lea dia menyukainya. Dia hanya bingung pada dirinya sendiri kenapa dia bisa menyukai perempuan jutek seperti Lea itu. Dia juga bingung mengapa dia bisa menyukai Lea secepat ini?.

"Pengen dah gua jadiin Lea pacar gua" ucap Aza pada dirinya sendiri. "Tapi susah gak ya dapetin hatinya dia? Dia kan jutek banget orangnya, sinis banget lagi, duh susah gak ya? Deketin gak ya?" Lanjut Aza sambil berfikir.

"Oke fix!!!. Gua bakal deketin dia! Ga peduli dia jutek kek, apa kek" Teguh Aza.

Dan mulai detik ini. Aza akan berusaha mendapatkan hati Lea. Bagaimana pun caranya pasti akan Aza lakukan.

••••

Lea hanya bisa merutuki dirinya sendiri karena ketidak sadarannya tadi sore saat berada di motor Aza. Mengapa dia sebodoh itu?! Bisa-bisanya dia memeluk Aza sebegitu eratnya.

"Ah sial!!!!" Rutuk Lea.

"Duh malu banget gua nih, haduh mau taroh dimana muka gua besok?!!!!.... Arghhhh tauah ga peduli bodo amat dah... Mending tidur gua" Ucap Lea.

••••••••••••

Haduh udah berapa lama ya ga up ak tu? Hehe...

Jangan lupa Votmen yaaaa.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang