Chapter 8

5 1 0
                                    

•••

"Baik pelajaran hari ini cukup sampai disini, silahkan kerjakan halaman 148 nomor 1-10, di bawa kamis depan"

"baik buu"

"ayo buruan ke kantin, gue udah laper banget gila, cacing di perut gue udah memberontak" curhat Anita.

"makan tros lu utamain ckckck"

"brisik lu ah"

"yuk Le kantin aja, biarin tinggalin si curut di kelas" segera menarik tangan Lea.

"woi tungguin gue napa" teriak Anita.

Sementara Wanda dan Lea yang mendengar Anita meneriaki mereka berdua  hanya tertawa pelan sambil terus berjalan tanpa menghiraukan Anita.

••••

Kantin di SMA ini memang di bilang bagus, selain bersih, banyak di sediakan kipas angin agar tidak merasa gerah saat mengantri makanan ataupun saat mereka makan. Maka jangan di tanyakan lagi seberapa banyak siswa maupun siswi yang betah duduk di kantin berjam-jam.

Di meja paling pojok kantin yang biasa di pakai Vanno cs nampak paling ramai dari pada meja yang lainnya.

"hai cantik" goda Verrel pada siswi yang lewat dekat meja mereka.

"woi Za, Sat, ntar main PS lah di rumah gue"

"boleh, gabut gue di rumah doang. Ikut ga lu za?" sementara yang di tanya hanya merespon lewat anggukan.

"eh neng Lea si cantik tapi judes, pulang bareng Aa yuk" goda Verrel sambil mengedipkan sebelah matanya pada Lea yang baru saja melewati meja mereka.

"gajelas lu rel" jawab Lea judes.

Sementara Aza yang mendengar Verrel menyebut nama Lea, sontak melirik dan tersenyum tipis pada gadis jutek yang tadi di goda temannya itu.

"Hai Sat" sapa Wanda pada Satria yang di balas senyum oleh pria tersebut.

"eh Wanda, Anit, sini sini gabung di meja kita aja, dari pada ga dapet tempat duduk" ucap Vanno

"eh serius? boleh gabung nih kita?" tanya Anita.

"boleh ko, sini"

sontak Anita langsung mengambil tempat di samping Vanno, Wanda di samping Satria yang langsung berhadapan dengan Anita dan Vanno, lalu Lea mengambil tempat di depan Aza.

Merasa dipandangi sontak Lea mengadahkan kepalanya, melihat sosok lelaki yang banyak di puja oleh gadis-gadis sekolahnya ini, sedang memandanng lurus padanya.  Lea menaikkan salah satu alisnya, seolah bertanya mengapa Aza memandangnya terus-menerus.

Aza hanya tersenyum kecil memandang Lea yang menaikkan alisnya seolah bertanya, lalu Aza diam dan melanjutkan makannya.

"ck, aneh" gumam Lea.

Brakkk..kkk, bunyi meja kantin yang digebrak oleh salah satu siswi terdengar nyaring.

"Heh Lea!! ngapain lo duduk didepan Aza hah?!!!" sembur salah satu siswi yang datang kemeja Aza cs.

"Apaan sih" balas Lea galak.

"Lo yang apaan, ngapain lo duduk didepan Aza gini?!! Cuma gue yang pantes duduk bareng Aza cs" balas Ceri sang ketua kumpulan gadis-gadis centil di SMA nya ini.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang