Semenjak aku menerka nerka, apa dan siapa aku, aku mulai tenggelam dalam hatiku yang bisu. Ia yang jauh dalam diriku terus saja berbisik, menikam relung-relung fikirku,
Sengaja ku tarik sebuah bolpoin dari saku dan mengambil sembarang kertas di meja, ya.. Mungkin cocok untuk beberapa kata.Zahraya,
Ada detak yang kau tinggalkan dalam jantungku, yang lambat laun Berganti gugur dan terus mengganggu, apalagi Sepertinya daun-daun jatuh itu terus saja mencibirku, memang.. sejak kapan aku feel you?.
Zahraya,
Ada bekas yang kau pijakkan di hatiku, sedang kini seperti hujan yang kian menderu, dengan rintik yang masih menyinggungku, mungkin ia sedang membuatku tau, ini adalah rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahraya - Cinta Di Ujung Pure
RandomCerita ini berkisah mengenai retorika cinta yang dibuat si penulis, tentang zahraya, tentang cinta yang memurni dibuatnya, tentang hal-hal yang membuat dirinya lebih bermakna dari sebelumnya. Zahraya, ia yang centil mempesona, gayanya yang menarik...