Jum’at, 24 Agustus 2017
Hari ini, ada acara perlombaan di sekolahku. Acara memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Sekolahku mengadakan berbagai macam lomba. Mulai dari lomba makan kerupuk hingga lomba memasak. Tepat saat aku hendak pergi ke toilet, aku tidak sengaja berpapasan dengan Kak Diego. Untuk kesekian kalinya, entah mengapa aku selalu merasa bahagia jika bertemu dengannya.
“Aduh, ketemu hihi.” Ucapku dalam hati.
Aku hanya bisa tersenyum sambil memasang pipi merah. Sungguh, rasanya benar-benar menyenangkan. Parasnya tinggi tegap, matanya tajam, dan kulitnya bersih. Benar kata Rachel, ganteng! Hihi. Tidak hanya itu yang membuatku kagum. Dilihat dari gaya dan tingkah lakunya, sepertinya ia laki-laki yang sopan dan baik.
Saat aku kembali, rupanya Rachel dan Chelsea sudah menungguku di lapangan upacara.
“Lama amat buset, ngapain aja?” tanya Chelsea dengan wajah kesal
“Antre tau nggak sih, sabar dong hmmmm.” Balasku kepada Chelsea
“Itu kenapa kok pipinya merah Kay?” tanya Rachel.
“Merah darimana? Nggak kenapa-napa juga.” Jawabku.
“Kayla, stop memendam rasa! Ceritakan! Kita siap mendengarkan” perintah Rachel.
Suka? Naksir? Kagum? Entahlah, mungkin aku merasakan ketiganya sekaligus. Apakah ini yang di namakan cinta dalam diam? Mengagumi dalam diam? Atau mungkin secret admirer? Yang jelas, dalam diam saja sudah lebih dari cukup bagiku. Aku terpaksa menceritakan tentang perasaanku ini kepada Rachel dan Chelsea, dan reaksi mereka sungguh luar biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas
Teen FictionSemua berawal dari pelajaran olahraga dan sebuah insiden di pagi hari, yang sudah membuat Kayla jatuh tanpa penyesalan.