Ego dan gengsi telah memecah keluarga Sasuke. Menyebabkan kesedihan bagi sang ibu, serta menimbulkan tekad dalam diri Sasuke untuk mengembalikan keutuhan keluarganya kembali. Mampukah pemuda itu melakukannya?
.
.- Happy Reading -
Institut Le Rosey. Sekolah yang terletak di Switzerland ini memang pantas dijuluki “school of kings”. Karena memang muridnya kebanyakan adalah kalangan kelas atas. Tidak mengherankan, dengan bayaran sekolahnya yang mencapai 50,000 euro (sekitar Rp. 700juta) per tahun, sekolah ini dikenal sebagai the world’s most expensive international school. Tapi, bayaran yang mahal ini sebanding dengan fasilitas yang didapat para muridnya.
Bisa dilihat dari gedung sekolah yang berbentuk seperti kastil seluas 28 hektar dengan pemandangan langsung menghadap danau Geneva yang indah. Di dalam gedung sekolah yang dibangun pada tahun 1880 ini terdapat 179 kamar asrama lengkap dengan sauna dan jacuzzi, perpustakaan dengan 30.000 koleksi, 2 gym, kolam renang indoordan outdoor, 10 lapangan tenis, 3 lapangan bola, teater terbuka, greenhouse dan sebagainya.
Karena terletak di pinggir danau, sekolah ini juga punya sailing center. Di sailing center ini terdapat 10 perahu kecil, 3 motorboat, dan sebuah yacht. Sekolah ini juga punya gedung sendiri untuk belajar di musim dingin. Jadi, ketika bulan Januari hingga Maret, semua siswa akan pindah ke school's Winter campus yang terletak di sebuah ski resort di kota Gstaad. Dan tentu saja di kampus musim dingin ini tersedia berbagai macam kegiatan di es, seperti snowboarding, skiing dan ice-hockey.
"Oi Teme, liburan kali ini kau akan pulang?" tanya pemuda bersurai pirang pada teman yang tengah dirangkul nya.
"Hn." jawab pemuda ber name-tag Uchiha Sasuke itu.
"Kenapa?"
"Karena aku punya rumah." kalimat datar teman pantat ayamnya itu membuat sang pemuda pirang memutar irish biru nya bosan.
"Kau tau bukan itu maksudku." dengus pemuda pirang yang diketahui bernama Namikaze Naruto itu.
"Jika aku jawab karena ada dua wanita cantik yang menungguku dirumah, bagaimana?" Sasuke menyeringai memandang sahabatnya itu.
"Shouka?" Naruto memasang ekspresi terkejut yang menurut Sasuke berlebihan itu. "Akhirnya kau tidak jomblo lagi Teme, aku terharu kau masih doyan perempuan." seketika Naruto memeluk sahabatnya itu.
Perempatan tercetak dikening indah Sasuke, dan pemuda tampan itu pun langsung melepaskan pelukan maut Naruto yang melilit tubuhnya. Jangan sampai gosip yang mengatakan bahwa mereka pasangan yaoi semakin kuat karena kelakuan absurd teman bodohnya itu.
Setelah terbabas dari pelukan maut Naruto, Sasuke langsung melangkahkan kakinya menuju kamar asrama untuk berkemas. Tak memperdulikan Naruto yang merintih kesakitan di lantai dingin koridor karena terjengkang akibat dorongan kuat Sasuke.
"TEME SIALAN!"
##############
Suasana dirumah megah itu tampak ramai dengan orang-orang berlalu lalang kesana kemari. Sepertinya akan ada perayaan dirumah salah satu orang terkaya di jepang itu. Terbukti dari ruangan yang di dekorasi sedemikian rupa, menjadikan rumah itu semakin indah bak istana negri dongeng.
Di sebuah kamar, tampak dua orang wanita paruh baya tengah membicarakan sesuatu yang entah apa itu.
"Bukankah Sasuke pulang hari ini?" tanya wanita paruh baya pada wanita tua di sampingnya.
Wanita yang lebih tua mengangguk, seketika raut sedih menghiasi wajah keriputnya dan setetes airmata pun jatuh dari irish hitamnya.
"Kenapa kau menangis, Megumi?" wanita yang tadinya tengah merajut itu terkejut melihat besannya kini tengah menitikkan airmata.