14

964 209 43
                                    

Troublemaker

Chanyeol

Gue menggerak-gerakkan kaki gue gak sabar. Sesekali merapikan tatanan rambut gue di kaca spion mobil. Menit selanjutnya gue merapikan jas yang gue pake. Sebenernya gue gak pernah seheboh ini soal penampilan. Tapi semenjak jalan sama Yoona, entah kenapa gue jadi mulai conscious sama penampilan gue. Tanpa sadar gue sering nanya-nanya soal baju yang cocok buat gue ke Yoona. And so far gue selalu suka apapun yang dipilihin cewek itu buat gue.

Nggak. Bukan suka karna yang milih Yoona. Tapi karena emang pilihan cewek itu sesuai sama pilihan gue juga. Termasuk suits yang gue pake sekarang.

Setelah merenung ngeliatin kartu undangan dari Dara, gue akhirnya memutuskan untuk nelpon Yoona dan minta temenin kondangan kalau dia gak sibuk. Yang bikin gue bersyukur, Yoona gak banyak tanya waktu gue bilang ini nikahan temen. Dia cuman bilang kayanya dia udah di Jakarta tanggal segitu dan disinilah gue sekarang. Di halaman rumahnya, nunggu Yoona selesai siap-siap.

Gak berapa lama pintu rumah Yoona terbuka dan cewek itu muncul dari balik pintu. Bikin gue gak bisa berkata-kata ngeliat dia begitu cantik dengan gaun pilihannya. Damn! That woman is gorgeous.

Tanpa bisa dicegah, kaki gue udah melangkah cepat menghampiri cewek itu. Really. She looks so damn beautiful and I want to hug her so tight and kiss her so hard and tell her how much I miss her. Tapi gue berhasil mengendalikan diri dan cuman berdiri di dekat Yoona, menghirup aroma cewek itu yang mulai terasa familiar sebanyak yang gue bisa.

Hari ini Yoona keliatan cantik banget dengan rambut disanggul ke atas. Dress off-the-shoulders yang cut slightly above-the-knee di bagian depan dan have a long tail di bagian belakang, gue gak tau ini disebut apa, tapi penambahan kaya semacam capes transparan di sekeliling lengannya bikin dress itu makin keliatan elegan. Simple but stunning. Apalagi yang make Yoona. It looks good on her. Scratch that. It looks amazing on her.

"Hai."

Dan setelah gue perhatikan lebih teliti, gue baru sadar warna gaun itu senada dengan setelan yang gue pake sekarang. Apakah ini semacam dresscode? She matching the colours for us?

Bukannya menjawab sapaan Yoona, gue malah melontarkan pertanyaan, "Kamu yakin mau pake gaun ini?"

Yoona yang awalnya tersenyum lebar jadi mengerutkan alisnya, menunduk buat ngeliat gaunnya lalu menatap gue dengan penuh tanya, "Kenapa? Lebay ya? Atau malah terlalu biasa?"

Gue menggeleng.

"Engga. Tapi nanti saya takut pengantin wanitanya marah."

"Eh? Kenapa?"

"Soalnya ada yang lebih cantik dari dia di hari pernikahannya. You gonna steal the spotlights."

Gue tersenyum menyadari wajah Yoona yang perlahan mengendur dan berganti dengan mengerutkan hidungnya ke arah gue dengan bibir mencibir.
"I'll take that as a compliments then."

"It is. Itu emang pujian buat kamu."

Tadinya gue pengen bilang dia cantik. Tapi menurut gue cantik aja gak cukup. I need a new word and I just couldn't find the suitable words of how to describe her.

"Saya emang harus keliatan cantik dong dateng ke nikahannya mantan kamu."

Nikahan man---

Our UniverseWhere stories live. Discover now