Radio

665 72 2
                                    

Kyungsoo sedang tidak mood meladeni Chanyeol yang sedari mereka masuk mobil sampai setengah jalan terus mengoceh. Kyungsoo sendiri harus mengerutkan kening saat pemuda itu dengan mudah mendapat bahan untuk dibicarakan. Sepertinya ia bakat menjadi pembawa acara gosip.

"sebenarnya kita mau kemana?" potong Kyungsoo yang mulai pegal dengan obrolan Chanyeol.

Yang ditanya hanya meringis bodoh.

Kadang tiap malam sebelum tidur, Kyungsoo sering merenung sendirian sambil memejamkan mata, apa menariknya Park Chanyeol? Kenapa ia langsung menyetujui ketika pria tinggi itu mengajaknya pacaran. Jangan-jangan ia sudah kena jampi.

Park Chanyeol hanya anak band biasa yang dapat uang dari manggung di caffe-caffe. Lebih sering Kyungsoo yang keluar uang saat mereka kencan karena uang Chanyeol hanya cukup untuk biaya kontrakannya yang kecil dan biaya makan. Bahkan mobil yang sedang mereka kendarai sekarang juga mobil Kyungsoo.

Park Chanyeol hanya lelaki yang Lebih tua dari Kyungsoo setahun yang suka bertingkah idiot yang kadang Kyungsoo harus menendang bokongnya agar ia berhenti. Kadang Kyungsoo meringis ngeri melihat Chanyeol yang doyan senyum meski tidak ada hal yang lucu.

Park Chanyeol hanyalah pria tinggi yang suka sekali makan dan malas bersih-bersih. Hanya mengganggu Kyungsoo dan membuatnya jengkel.

"kita tunggu hujan reda dulu" Chanyeol meminggirkan mobilnya. Ia mengusap telapak tangan yang mulai dingin.

Kyungsoo tak peduli dengan tangan Chanyeol yang dingin atau perut pemuda itu yang kelaparan karena biasanya Kyungsoo yang memasakkan makanan sepulang ia kerja. Ia begitu marah Melihat Chanyeol yang tanpa dosa meringis kearahnya.

Dari awal ini rencana Chanyeol mengajaknya keluar setelah ia kerja. Kyungsoo sudah menolak karena ia lembur hari ini dan baru keluar kantor pukul sepuluh malam. Sekarang ketika mereka tiga puluh menit dijalan tanpa kepastian tujuan, tiba-tiba hujan deras dan Chanyeol masih belum jelas mau mengajak kemana.

"aku antar kau pulang" Kyungsoo sudah mau buka pintu ketika Chanyeol menguncinya.

"chan!"

"diluar hujan, jangan keluar."

"persetan dengan hujan, aku capek mau tidur."

"tidurlah. Nanti aku membangunkan mu kalau hujan reda."

"kita pulang!" Kyungsoo kekeuh

"tunggu sebentar, soo."

Meskipun Kyungsoo sudah menggunakan nada tinggi, Chanyeol tak pernah berani melewati nada suara Kyungsoo yang sedang marah. Itu salah satu hal yang Kyungsoo benci. Karena ia mau tak mau harus menurut.

"kau ingat ini hari apa?" kata Chanyeol menyandarkan punggungnya, menatap hujan yang seakan menghantam kaca mobil.

Hari rabu dan besok ia harus berangkat pagi-pagi untuk kerja. Kesal Kyungsoo dalam hati.

"kau tak ingat?" Chanyeol melempar senyum pada Kyungsoo meskipun pria itu masih enggan menatapnya.

"ini hari jadi kita."

Kyungsoo menutup mata. Ia memaki dalam hati. Kenapa Ia lupa.

"aku tau kau sibuk dan melupakan hal tak penting seperti anniversary. Terlalu chessy memang. Dan bukan dirimu sama sekali."

"Kyungsoo..." keheningan di dalam mobil seolah mencekat dada Kyungsoo yang kian sesak, "apa kau menyesal mencintaiku?"

Suara hujan yang semakin deras mendominasi keheningan diantara mereka. Kyungsoo masih memilih diam dan tak ingin mengatakan apapun. Perasaannya campur aduk. Meskipun ia benci sekali dengan Chanyeol, tapi pria ini selalu tau bagaimana mengimbangi moodnya yang tak teratur. Meskipun ia ingin selalu mengakhiri hubungan mereka, tapi nyatanya ia bertahan sampai setahun.

Chansoo ArenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang