O6. Red hair guy?

1.5K 329 14
                                    

Terhitung sudah dua minggu kau dan aku mengenal satu sama lain.

Kita semakin akrab tiap harinya.

Berbagi cerita.

Komunikasi kita tak sampai saat kita berjumpa saja.

Kita tetap terhubung baik pagi siang atau malam via suara atau text, meskipun topik utama nya selalu tentang kucingmu.

Suatu hal yang baik dan kemajuan yang besar untukku dalam dua minggu iniㅡaku dan kau layaknya sahabat karib.

Namun aku bisa mensiasatinya dengan mengalihkan pembicaraan dengan perlahan lalu berujung bercerita tentang hal lain.

Bahkan sebelum kau mengambil kucingmu aku yang mengantarkanmu hingga gerbang sekolah dan kau sering memarahiku khawatir aku akan terlambat masuk kelas.

Jujur awalnya aku takut saat kau bilang akan mengambil kucingmu, kau dan aku tak akan bisa berkomunikasi lagi.

Aku bersyukur kenyataanya kita masih tetap terhubung satu sama lain. Karna sekarang aku yang selalu berkunjung kerumahmu dengan alasan rindu kucingmu ㅡpadahal kau yang kurindukan.


Hari ini seperti biasa aku menjalani rutinitasku.
Berlatih dance, ya apalagi.

Berjalan kaki menuju halte diiringi musik yang terdengar dari earphone yang kupakai.

Bersenandung kecil mengikuti lirik lagu.

Bergerak mengikuti alur irama.

Dan tidak lupa memikirkanmu.

Apa yang sedang kau lakukan?

Apa pagimu menyenangkan?

Kutebak hari ini kau memakai seragam lengkap dengan almamater, karena dihari jum'at kau pasti menggunakan atribut lengkap.

Oh bus nya sudah datang!

Seperti biasa, duduk paling belakang adalah space favouritku.

Tak sabar bus ini melaju ke halte biasa tempat kau menunggu bus ini.

Dan lihatlah itu dirimu!

Cantik sekali!!

Tak bisa aku hntuk tidak tersenyum kala melihatmu.

Rasanya jantungku berdetak lebih cepat saat kupikir kau akan naik ke bus ini.

Senyumku terus mengembang saat kau melihatku dari jendela lalu melambai padaku.

Aku membalas lambaian padanya.

Bus ini akhirnya tepat didepanmu.

Tapi,

Mengapa kau tidak masuk?

Ahh..kau sedang menunggu temanmu?

Mungkin.

Tunggu!

Siapa itu?
Lelaki berambut merah yang mendekatimu?

Kau menyapa dengan riang lelaki itu dan dia pun membalasnya dengan elusan lembut dirambutmu.

Apa itu temanmu?

Mungkin saja kan teman berbuat seperti itu?

Kau mengaitkan lenganmu di lenganya.

Lagi, dengan teman bisa saja berbuat seperti itu kan??

Bus ini mulai berjalan kembali.
Tapi tak ada tanda bahwa kau ingin mengejar bus ini.

Apa hari ini kau tidak akan naik bus?

Mungkin esok hari aku akan berangkat bersama lagi denganmu.










Namun sepertinya tidak ada lagi aku yang akan berangkat bersama denganmu.

Karena keesokan harinya dan sudah berlangsung hingga  3 minggu lamanya.

Beberapa hari yang lalu aku melihatmu duduk diatas jok motor yang dikendarai oleh lelaki berambut merah ㅡyang  kuyakini motor lelaki yang tempo hari menemuimu di halte.

Sudah aku tetapkan!

Kau sudah berpacaran.

Senyumku beberapa hari yang lalu luntur kala mengetahui kau sudah ada yang punya.

Tentu aku harus mundur untuk mendekatimu.

Merelakanmu.

Padahal aku belum mengatakan padamu tentang perasaanku.

Baiklah perasaanku kali ini tidak terlalu penting.

Bukannya cinta itu asalkan kau bahagia?






Tapi aku akan maju 1000000x lipat saat ku melihat peluang untukku nantinya dari dirimu.


Setidaknya kau belum bertunangan kan? Apalagi menikah.

Iya kan?

4419 🌠 lee-know-minho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang