chapter 4

139 30 3
                                    

Mendengar ucapa didit yg panjangnya minta ampu, seira menatap, menelusuri dan memperdalam tatapannya pada bola mata didit yg berwarna hitam pekat, setelah melihat lebih dalam seira tau jika didit sama sekali tidak berbohong dia jujur karena mata tidak bisa berbohong, dan seira melihat ada ketakutan dimata dan juga nada suaranya yg kelihata ketakutan, setelah seira berfikir dan menyusun semua kata kata dan juga arti ketakutan dari mata sididit, setelah 1menit berfikir dan selama itu juga ruangan berasa hening dan waktu berasa berhenti.

Seira berasumsi jika didit melakukan itu dengan terpaksa dan sebenarnya didit mengetahui siapa orang yg menyuruhnya dan bisa jadi dia diancam untuk bungkam dan tidak menyebutkan siapa orang yg menyuruhnya.

"Lo pasti tau kan siapa yg nyuruh lo, dan juga pasti dia udah ngancem lo agar tutup mulut" ucap seira kepada didit, didit kaget mendengar ucapan seira yg sangat tepat menurutnya, namun dia tidak bisa bilang iya kepada seira dan mengucapkannya didepan guru.

"Kalau memang bukan kamu palakunya, lalu siapa pelakunya?" Tanya bu dewi setelah sekian lama diam dan menyimak percakapan 2 muridnya itu.

"Bukan saya pelakunya bu, dan saya sama sekali tidak tahu, karena dia menggunakan jaket hitam dan masker" jawab didit dengan nada bergetar, seira melihat didit dengan geram karena didit tidak ngaku jika dia mengetahui siapa yg menyuruhnya.

****
Akhirnya seira pun keluar dari ruang guru dengan perasaan campur aduk dan tidak karuan antara kesal dan bingung, seira segera memasuki mobil regita, sebelum dia keluar dari ruang guru regita menelfonnya, memberi tahu kepada seira bahwa dia sudah sampai rumah, dan sekarang supirnya balik lagi kesekolah untuk menjemput seira walaupun seira menolak untuk dijemput oleh sang supir tapi, regita yg keras kepala dan ucapannya harus terus dituruti.

Seira segera keluar dari mobil dan melangkah masuk kerumah yg begitu besar dan luas bernuansa klasik.

****
"Ra, plisss ceritain siapa pelakunya dan ada kejadian apa aja tadi diruang guru sampai lo pulang sore bgt" rengek regita kepada seira yg sedang asik berbaring dengan tangan yg dijadikan seolah bantal.

Regita sangat kesal dengan kelakuan seira yg tertutup dan susah untuk bercerita, walaupun itu sahabatnya sendiri, seira akan terus tertutup selagi dia masih bisa memendamnya, dan sanggup menahan bebannya.

"Yaudah kalo lo ga mau cerita, sanah gih pergi dari kamar gw" suruh regita yg sudah kesal karena seira sama sekali tidak membuka mulutnya untuk betcerita, dengan sekuat tenaga regita mendorong tubuh seira hingga terjatuh diatas lantai yg dingin.

"Yaudah" ucap seira datar dan langsung melangkah pergi keluar kamar mewah regita, setelah seira keluar dari kamar regita pergi menuju dapur untuk memakan sesuatu yg ada disana karena dari tadi cacing cacing didalam perut seira sudah memgamuk meminta makanan.

Seira mengambil apel didalam kulkas lalu mencucinya dan memakannya dengan lahap, setelah selesai memakan apel seira langsung pergi meninggalkan dapur dan pergi menuju ruang tamu untuk sekedar menonton tv dan menghibur dirinya yang sedang gunda, saat seira telah sampai ruang tamu dia dikagetkan oleh sesosok wanita paru baya dengan memegang koper besar, yang baru saja menutup pintu rumah dan hendak menaiki tangga namun sepertinya wanita paru baya itu melihat keberadaan seira.

"Hi, tante" sapa seira dengan ramah kepada wanita paru baya tersebut yang ternyata dia adalah ibunya regita sekaligus pemilik rumah.

"Hi juga seira" sapa ibu regita yang bernama Ami riyata pangestu  bekerja sebagai pramugari disuatu maskapai yang cukup terkenal dikalangan pejabat.

"How are you seira?" Tanya tante ami kepada seira dengan menggunakan bahasa inggris, karena tante ami sudah terbiasa menggunakan bahasa inggris.

"I'am fine and tante?" Jawab seira sambil menggunakan bahasa inggris.

"Ups sorry, tante lupa pakai bahasa indonesia" ucapan maaf tante ami kepada seira karena dia baru inggat jika dia diindonesia atau sudah pulang kerumah dia harus menggunakan bahasa indonesia agar tidak lupa cara berbicara menggunakan bahasa indonesia.

"Gausah minta maaf tante, semua orang pasti pernah lupa, oh iya pasti tante cape baru pulang, istirahat aja tante" ucap seira kepada tante ami.

"Oke, tante kekamar dulu ya, laporannya besok aja oke" jawab tante ami dan langsung disambut anggukan kepala dari seira, setelah itu tante ami pergi menuju kamarnya dan meninggalkan seira sendirian.

****
Seira sedang menikmati hari liburnya dengan bermanja pada kekasih yg selalu setia menemaninya saat hari libur tiba, jangan salah paham ya, yg dimaksud kekasih seira pada hari libur adalah kasur yg berukuran besar dan empuk membuat siapa saja tergoda untuk tidur dikasur itu.

Hari ini adalah hari sabtu, sebenarnya hari ini tidak libur karena masih ada ekskul yg menunggu, namun seira dari SMP sampai SMA kelas 10 dia paling males kalo soal ekskul, karena ekskul mengganggu jam tidurnya pada hari libur, dia selalu bertanya kenapa ekskul harus hari sabtu? Kenapa tidak hari lain? Itu pertanyaan yg selalu berputar dikepala seira.

Tapi walaupun selama ini seira tidak suka ekskul, bukan berarti dia tidak ikut ekskul disekolahnya yg dulu, karena pasti kalian tahukan kalo ekskul itu wajib diseluruh sekolah, jadi mau tidak mau seira harus memilih ekskul yg seira minat adalah ekskul taekwondo karena seira adalah tipe perempuan pemberani, tangguh dan mandiri jadi dia lebih suka bela diri agar dia tidak diremehkan oleh lelaki karena rata rata lelaki selalu meremehkan perempuan walaupun tidak semua lelaki meremehkan perempuan.

Namun jika seira tidak suka ekskul, lain dengen sahabatnya regita dia sangat suka hari sabtu karena itu adalah waktunya ekskul, regita memilih ekskul musik karena regita adalah perempuan yg kalem, dan suka dengan ketenangan mangkanya dia selalu suka hari sabtu karena dia bisa lupakan kelelahannya berfikir soal pelajaran pada hari biasa, regita menumpahkannya pada melodi yg dikeluarkan dalam setiap tuts piano yg dia tekan dan sekaligus membuatnya nyaman dan tenang dengan keadaan itu.

Selamat membaca 😁
Jangan lupa teken tombol bintangnya 🌟


















my Beautiful friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang