11 tahun yang lalu, kita adalah insan-insan yang benar tak tau apa harus dilakukan. Masih berlindung di balik orang tua dan segan untuk memulai sapa. Sudah adatnya begitu mungkin, berawal Dari malu menjadi biasa mengumbar rindu.
Haaaa..... Indry, gadis bertubuh gempal dan pendiam itu tumbuh menjadi gadis Cantik yang sempat berani berkelahi dengan anak bandel seantero SMP. Aku ingat ketika dia mengacung-acungkan tongkat sapu ke hadapan kakak kelas itu. Dan ingat bahwa dia adalah orang termelankolis yang Ku kenal.
Dia itu, orang yg paling hangar dan jujur akan hatinya. Ya begitula dia, dengan segala keajaiban dalam dirinya.Ada lagi... Geswara, pria kelahiran 12 Oktober ini emang tipe yang suka banget Tptp(Tebar Pesona). Dunia per-TP-annya ini telah digeluti sejak SD kelas 5-an. Aku sendiri pun tak paham bagaimana akhirnya "persahabatan" Ku dan dia berawal. Yang Ku ingat hanya, kami selalu berada dalam satu organisasi yang sama. Manusia ini, telah memberiku banyak kejadian yang sulit terlupa. Dia datang malam-malam hanya untuk bercerita , dia yang menggenggam erat tanganku hanya agar aku bertahan , dia yang tak segan untuk kembali bahkan pergi begitu saja tanpa kata atau dengan ribuan sapa. Manusia yang sulit ditebak.
Yang ini,.. Iki. Besar, tinggi tapi memiliki hidung yang minimalis. Dia ini Ku anggap sebagai Bapak Ku, dia nyaman dijadikan pelindung dan sandaran. Haha.. Dia penyuka dangdut. Aku ingat ketika dia memilih nonton dangdut dripada latihan pramuka.
Terakhir via, gadis tomboi penyuka kripik kentang ini kalo emosi sungguh tidak terkontrol. Sangat wajib menjauhkan barang berharga ketika dia marah jika ingin barang anda aman. Tapi hatinya, sangat lah rapuh. Sekali saja terluka, Wassalam.
Kami ber-5, insang-insan yang disatukan Tuhan dalam ikatan persahabatan diawali Dari kePramukaan. Dalam deras hujan, desir angin dan terik mentari pernah kita lalui bersama hanya untuk Tunas Kelapa. Sore itu, sehabis latihan aku, Iki dan Geswara mengucap janji untuk selalu bersama dalam cinta pramuka. Hari-hari itu, kita berlima bertekad untuk selalu menjaga kisah ini berlangsung hingga jasad akan masuk liang lahat.
Tapi apalah kuasa kita, diawali Dari percik cinta remaja. Rasa terlarang itu muncul dan perlahan mengahncurkan semuanya. Semua kisah dan cinta itu tiba-tiba tak bernilai apa-apa. Sapa pun hilang, tak ada kata "kita" setelah nya. Merasa hati terhianati hingga enggan untuk memendam ego sendiri.
Akupun pergi, sebagai sebelah sayap elang yang telah patah. Berharap saat aku kembali, kalian telah menjadi kerangka tubuh elang yang siap terbang seperti sedia kala. Namun, mungkin harusnya begini. Jalanan yang dulu kita lalui bersama, sekarang harus terlewati masing-masing.
Perih memang Kalau ingat itu, tapi yaa... Harus bagaimana lagi. Kisah itu tak akan kembali, biar saja semua berlalu seperti seharusnya. Lelah jika harus terus berusaha merekatkkan apa yang telah putus karena maunya.
Tapi bagaimanapun, kalian adalah tinta permanent dalam kisah Ku selama 9 tahun
Elang ...Sekelumit kisah yang akan kita kenang bersama di puncak Semeru