Subuh hari, fajar masih mengintip dari pembaringannya. Udara dingin sedikit menyengat hingga ke tulang. Suasana kota Makassar yang terkenal dengan gelar kota daeng itu masih cukup tenang. Aroma khas pagi masih menyegarkan.
Pagi itu, Ayah mengantarku dengan motor tua berwarna hijau hingga ke depan kampus. Hari itu, untuk pertama kalinya aku ke kampus pasca pengurusan pendaftaran dan ujian masuk universitas. Sengaja ayah mengantarku, karena para mahasiswa baru sepertiku harus datang pagi-pagi buta untuk mengikuti program pesantren mahasiswa baru. Para maba dilarang membawa kendaraan.
Ternyata, bukan hanya aku yang bersemangat, ayah dan ibuku pun cukup antusias menyiapkan segala keperluan ku. Maklumlah, aku adalah generasi pertama di keluarga kami yang berhasil menginjakkan kaki sampai di universitas. Ayah dan ibu hanyalah tamatan sekolah dasar. Dan sebagai anak pertama di keluarga kami, akulah yang menjadi kebanggaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLEGRETTO
SpiritualKisah ini dimulai saat aku mulai menginjakkan kaki sebagai mahasiswa baru. Sejak aku pertama kali menyukai musik bernama Allegretto. Sebuah genre musik khas yang melankolis. Nada-nada yang mengalun pelan mampu menghanyutkan dan memberi ketenangan s...