Gua menghela nafas sambil menutup pintu kamar gua.
Hari pertama memang gampang, tapi gua sebagai anak yang susah bergaul sama orang rasanya masuk ke kelas yang udah banyak orang duluan itu bikin capek banget parah. Mana lagi gua ketemu banyak orang yang sejujurnya gua nggak ingin liat, karena bikin gua nervous dan inget—
Gua membuka lemari gua, dan malah mengambil sebuah kotak kecil bundar berwarna pink, bukannya ngambil baju ganti buat ganti seragam.
—kalo gua dulu pernah suka sama mereka.
Sambil duduk di tempat tidur, gua perlahan membuka kotaknya dan pandangan gua disambut setumpuk amplop-amplop yang isinya udah ada suratnya.
Surat dari siapa? Bukan dari siapa-siapa, justru ini adalah surat dari gua, yang nggak gua kirim.
Terpampang nama yang dituju paling pertama—Lai Guanlin.
Gua membuka perlahan suratnya. Ya, gua adalah tipe-tipe anak sentimental yang suka lo liat di film—kalo gua lagi suka orang, gua pasti nulis surat buat mereka, entah dikirim atau nggak yang penting gua bikin tulisan mengenai mereka.
Hitung-hitung sebagai pelampiasan kalo gua nggak akan pernah jadi pacar mereka gitu.
Kenapa? Udah jelas gua ngomong aja susah, gimana pdktin anak orang coba? Bisa-bisa pingsan gua :(
Sampai saat ini, totalnya ada lima surat. Dari gebetan pertama gua, sampe sekarang yang paling baru.
Dan surat pertama gua adalah buat Sicheng—ya, Sicheng yang tadi digelayutin Kyulkyung sama selalu bawa-bawa tongkat wushu.
Gua kenal dia gara-gara ya—surprise not surprise, dulu Kyulkyung sama gua sohiban. Setidaknya sampe kelas 8an lah. Karena dari situ juga, dia ngenalin Sicheng, yang notabenenya adalah anak baru waktu itu di kelasnya dia. Nah Kyulkyung udah jelas dia suka sama Sicheng, yang dia nggak tau adalah gua juga suka.
Sicheng itu nggak banyak ngomong, tapi kalo misalnya lo punya hobi yang sama sama dia, dia nggak akan berenti ngomong. Kebetulan gua dulu suka baca komik, dan dia juga (ih wiabu, tapi bodo amat).
Pas dia tau, di saat itu juga lah kalo gua sadar untuk pertama kalinya ada orang yang menawan Sicheng.
Gua membuka surat yang lain—surat kedua, buat kak Hakyeon.
Kaget nggak? Harusnya nggak—karena tbh kak Hakyeon bisa kenal kak Eunji itu justru karena gua.
Kita tetanggaan—dan kak Eunji bukan anak yang suka keluar rumah dulu. Sementara Jung Aran bocah adalah anak yang gak bisa diem (entah kenapa tumbuhnya begini). Jadilah semua orang gua sapa—termasuk kak Hakyeon yang waktu pertama kali gua liat lagi main bola sendirian.
Kak Hakyeon punya banyak kesamaan sama gua—dia kayak Jung Aran versi cowok, bedanya dia pinter dan rajin, itu doang. Meski dia rajin lomba balap sepeda sama gua dia juga rajin ikut kegiatan di sekolah, makanya bisa jadi ketos (meski sekarang mantan sih).
Kak Hakyeon mulai kenal sama kak Eunji pas gua kelas 9, karena mama ngundang kak Hakyeon buat makan malem. Dia kayak, jatuh cinta pada pandangan pertama gitu. Dan kalo misalnya ngebandingin gua sama kak Eunji, tentu kak Hakyeon lebih milih kak Eunji yang cantiknya luar biasa. Jadian deh mereka pas gua masih SMP.
Di saat itu juga, gua baru sadar kalo gua suka dia.
Tapi ya namanya dua-duanya anak baik, mereka nggak pengen bikin gua terbuang sendiri, jadi kalo mereka lagi pacaran gua suka diajak. Dan daripada gua merasa senang, gua lebih merasa awkward. Jadilah kita berdua menjauh.
(Dan tambah jauh lagi karena sekarang dia udah jadi mantannya kak Eunji).
Yang ketiga adalah orang yang tadi pagi nggak sengaja lempar bola ke depan gua, kak Yoongi anak kelas 12. Gua kenal dia pertama kali gara-gara gua jadi nyoba jadi manager basket, tapi nggak lulus karena ngga ngerti peraturan basket. Dia yang ngasih kabar buruknya, tapi anehnya setelah itu kita selalu papasan. Mau di lorong kelas, mau di perpus, ada aja cara ketemunya.
"Eh, Aran. Suka nongkrong disini juga?"
"Iya kak, hehe,"
Kak Yoongi itu orang yang supel tapi nggak berisik—even though he doesn't say much, everyone's his friend. Nyambung diajak ngobrol apa aja, dan juga sering bantuin orang kalo liat orang kesusahan (Ya, dia juga suka ngajarin pr gua dulu).
Gua sama kak Yoongi udah nggak begitu sering ngobrol, tapi dia masih sama, nggak berubah. Masih orang yang asik dan chill.
Keempat ada Kwon Soonyoung, atau panggilannya Hoshi. Dia dulu temen sekelompok gua pas ospek. Dia orangnya lucu banget—dan juga baik banget. Apa-apa mau dia bantuin, dan ada aja omongannya yang bikin ketawa. Nggak mungkin lo nggak seneng sama dia, karena semua omongan dia lucu.
Entah apa yang bikin gua suka sama dia, tapi dulu kita pernah dansa bareng gara-gara kena truth or dare pas akhir semester awal. Dan baru pertama kali saat itu, gua bener-bener merasa kayak cewek-cewek di film romansa picisan yang lagi bener-bener jatuh cinta.
Dan terakhir, dan paling belum lama ini, Lai Guanlin.
Dia adek kelas yang dari kelompok pramuka gua bantuin pas gua masih aktif pramuka. He stood out a lot between the other students, karena dia ganteng parah. Nggak akan percaya lo liat ada anak kelas 10 SMA seganteng ini.
Dan suaranya bagus—dia pinter main gitar, dan buat pas hari terakhir kemping pertama anak kelas 10, dia main gitar sambil nyanyi sebuah lagu indie ternama. Dia kayak udah literally an idol, tapi sebenarnya dia lumayan polos—pretty straight forward too. Dan sejujurnya gua nggak kenal kenal dia banget, tapi ya mau bagaimana, namanya juga remaja ganteng dikit suka.
Gua memasukkan kembali surat-surat tersebut kembali ke kotak, dan menghempaskan tubuh di tempat tidur.
"ARAN!!" terdengar suara Jaehyun dari bawah keras banget, "LO MAU MAKAN MALEM APA KATA MAMA DI TANYAIN INI!!"
"JANGAN TERIAK TERIAK JAEHYUN GAK SOPAN!!"
"LHO TAPI MAMA JUGA TERIAK??"
"JUNG JAEHYUN!!"
Gua mengerlingkan mata dan membalas, "MAU SOP AYAM AJA MA!!!"
"LHO INI JUGA IKUT TERIAK-TERIAK SINI TURUN!!"
Sambil malas-malasan, akhirnya gua menaruh kembali kotak surat gua ke lemari dan turun perlahan ke lantai satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
to all the boys i've stanned before
Fanfictionto all of the boys i've loved before!au. "you know what's worse than a heartbreak? when you have a hobby of writing letters that weren't meant to be send and suddenly your ass of a brother barged in and thought that you should get a boyfriend!"