to all the boys i've stanned before

zero point five

"you just making sure that i'll never get over you—"

"Woi, Jung Aran!"

Gua ngedip-ngedipin mata, sambil narikin earphone lepas.

Melihat kak Eunji udah cemberut nyilangin tangan di dada dan kak Jaehyun yang sebenarnya asik main game sendiri dan mama yang juga sama cemberutnya sama kak Eunji ngeliatin gua.

"Iya, mah?"

"Ini kakaknya mau pergi malah dikacangin lho??" mama berdecak melihat gua yang cengengesan, "Nanti kangen baru nangis,"

"Hehe, iya maap. Maap ya kak Eunji," tapi gamau kalah, gua pun juga menunjuk ke kak Jaehyun, "Eh tapi itu kak Jaehyun juga main game??"

"Lho, iya, ini anak kok sama aja??" Mama nepok nepok pundak kak Jaehyun, "Jaehyun! Ayo, matiin dulu kak Eunji mau pergi!"

"Iya, iya, iya, tunggu, dikit lagi ini mati musuhnya kok!"

Kak Eunji mengerlingkan mata ngeliat kelakuan adeknya, dan membuka tangannya kepada gua, "Sini dong peluk dulu sebelum pergi,"

"Uuuuuuu," gua mendekat dan balas memeluk, sambil manyun, "Lagian kok jauh banget sih kuliah doang harus ke UK?"

"Ya kan lumayan keterima beasiswa, daripada kakak disini tetep tapi biaya kuliahnya sama mahalnya sama biaya hidup disana kan?" kak Eunji nepuk-nepuk kepala gua, "Ntar libur musim dingin kakak pulang kok,"

"Bawain oleh-oleh mamau tau,"

"Iya-iya, ntar dibawain salju asli London deh,"

"Ih udah mencair dong sampe sini???"

"Eunji, ayo, jangan lama-lama nanti kamu ketinggalan pesawatnya lho!"

"Iya mahh, masih ada tiga jam an lagi juga kok!" kak Eunji beralih ke kak Jaehyun, "Ini mas Jae ngga mau peluk-peluk kakak juga?"

Kak Jaehyun bales mengerlikan mata, tapi masih meluk, "Udah gede ih masa masih peluk-peluk??"

"Halah, padahal juga nanti kalo galau cewek datengnya ke kakak," muka kak Jaehyun memerah dan gua sama mama ikut ngetawain dia, "Sama kakak sendiri kok malu,"

"Kak Eunji ih!!"

"Yaudah ya, kakak titip mama sama Aran ya, Jae. Udah gede harus bisa jaga anggota keluarganya,"

"Hmm hmm hmm siyap,"

"Serius," kak Eunji lalu beralih ke gua, "Aran juga, mama kalo lagi masak atau beres-beres rumah dibantu, jangan cuma bantuin lipet selimut doang!"

"Iya kaaak,"

Kak Eunji tersenyum, dan baru aja mau meluk mama, tapi tiba-tiba ada orang yang nyamperin di depan pintu kita.

"Eunji,"

Kak Eunji nengok ke belakang, ke pintu yang udah kebuka dari tadi, dan wajahnya sedikit meredup, "Oh, Hakyeon,"

Orang itu—kak Hakyeon, balas senyum ke kak Eunji.

"Bentar ya mah, aku ngomong ke Hakyeon dulu," mama mengangguk, dan kak Eunji pun beranjak keluar.

Dan seperti biasa, gua dan kak Jaehyun mengintip-ngintip dari jendela—hobi kita berdua sejak kak Eunji pacaran dengan mantan ketua osis sekolah gua, Cha Hakyeon.

"Eh ran," kak Jaehyun bisik-bisik, "kok bang Hakyeon masih mau dateng aja udah di sumpah serapahin gitu sama si kakak?"

Iya, ralat—sekarang udah jadi mantanan.

Gua mengendikkan bahu, "Gatau, gamon kali!"

"Hush, kalian berdua!" mama mergokin kita dari belakang, "Ga sopan sama kakaknya, ayo sini balik!"

Kita berdua ngangguk, karena juga kak Eunji sama kak Hakyeon udah selesai menghadiri acara ngobrol-ngobrol awkward mereka.

Kak Eunji yang udah balik lagi tanpa mengetahui kita ngintipin dia senyum lemah ke mama, "Mah, udah ni Eunji mau pergi dulu,"

Mama ngangguk, dan memeluk kak Eunji erat, "Sering sering kabarin mama ya, kalo udah pulang kuliah chat mama!"

"Iya maaa, pasti," dia senyum, dan akhirnya kak Eunji masuk ke taksi (yang kasiannya dari tadi udah nungguin), "Dadah semuanya!"

Kita semua melambai ke kak Eunji sampai akhirnya taksi kak Eunji udah nggak keliatan lagi, dan kita masuk rumah.

"Ayo, Aran sama Jaehyun, bantuin mamah masak makan malem sekarang!"

"Iya maaah," kak Jaehyun jalan dengan malas ke arah dapur, ngeluarin alat makan dan gua pun menuang air ke jug, "langsung aneh ya ngga ada kak Eunji di rumah,"

Gua mengangguk pelan, "Iya,"

Selamat datang ke semester baru hidupmu, Jung Aran.

memang tidak mirip dengan cerita aslinya banget tapi ya namanya ff hasil suka suka jadi mohon maklum aja ya guys