Aku mungkin terlalu sering menangis, barangkali aku hanya merasa airmata lebih hangat dibandingkan sebuah pelukan. Mungkin juga karena terlalu banyak alasan yang membuat ku terluka dan menangis. Aku memang gadis yang suka berkhayal tak menentu dan mempunyai cita-cita yg tinggi. Dan hari ini adalah kesedihan ku yg paling dalam, hari ini adalah hari pelepasan siswa kelas 12 disekolahku. Berpisah dengan teman,guru dan kenangan masa sekolah tentu menyedihkan. Dan terlebih lagi aku pasti berpisah dengan ali, dua bulan setelah hubungan kami berakhir, harus aku akui sampai sekarang aku belum bisa melupakan ali, rasa sakit itu terus membayangiku hingga saat ini. Aku tidak ingin memaksakan hatiku untuk melupakannya, karena semakin aku paksa melupakannya, bayangan itu justru semakin menghampiri aku.
Namun ada satu hal yang menurutku lebih menyedihkan dan membuat air mataku terasa ingin tumpah ketika teman-temanku begitu asyiknya membicarakan kemana mereka akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi."kamu nanti lanjut perguruan tinggi mana?" ucap salah satu temanku.
"ya jelaslah aku kampus paling fenomenal di medan" jawab seorang temanku lagi.
Mereka dengan mudahnya mengatur rencana-rencana mereka tanpa beban. Sedangkan aku hanya bisa diam mendengarkan sambil menahan hangatnya mataku yang mulai berkaca-kaca. Dan berbicara dalam hati "hey prilly sadar! Mana mungkin kamu bisa kuliah, lihat kondisi orang tuamu? Sadar diri saja! emang siapa yang bisa membiayai kuliahmu?”. itulah yg terucap dalam hatiku. Pikiran seperti itu seolah membenamkan mimpiku untuk bisa kuliah. Ah rasanya memang mustahil, memang takdirku mungkin tak akan bisa kuliah. Aku pun merasa iri ketika melihat teman-temanku dari keluarga yang mampu, mereka yang mulai terlihat mencari tempat kuliah disana-sini. Sedangkan aku? Hanya mengandalkan ijazah SMK untuk melamar kerja nanti.
***
Seiring berjalannya waktu, akupun resmi lulus dari SMK. Aku mulai mengatur rencanaku untuk melamar kerja ke tempat yg aku rencanakan di waktu sekolah dulu. Dari situlah kesabaranku di uji, satu persatu masalah menghampiriku. Semua rencana yg kususun rapi terasa rumit ketika dijalani. Hidup terasa ingin bercanda padaku, dia memutar balikkan semua rencana yg sudah kususun rapi dan membuat semua usahaku tidak berguna. Bagaimana tidak! Sudah beberapa kali aku ikut tes di beberapa perusahaan namun hasilnya NIHIL, tak satupun perusahaan yg menerima lamaranku. Dari situ aku sadar, hidup selalu punya kejutan yg membuat keinginan tidak tercapai.Aku pulang dengan wajah lesuh, kemudian menghampiri bunda, mengeluh dan sudah pasti mengundang air mata.
"bunda, aku sudah berusaha, tapi sepertinya hidup sedang ingin bermain-main denganku. Dia membuat rencanaku terasa tak berguna" keluhku pada bunda dengan mata yg mulai berkaca-kaca
"begitulah hidup sayang, penuh dengan kejutan tak terduga. Dari awal kita sudah menyusun rencana namun terkadang hidup itu lucu, ibarat kita sudah siap menembak musuh namun semua gagal karena kehabisan peluru. Padahal sebelum nya kita sudah sangat yakin akan mengalahkan musuh. Jangan menyerah, tetaplah mengkondisikan hidupmu sedemikian rupa agar impianmu semakin dekat sayang" ucap bunda yg sedikit membangkitkan semangat ku.
Manis dan pahit dalam hidup menyapaku secara bergantian. Aku sadar, membenci masalah hanya akan membuatnya semakin sulit. Aku harus belajar berdamai dengan masalah. Aku harus menguatkan diri untuk menghadapi masalah dengan berani. Semua harus kumulai dari diriku sendiri, karena yg menjadikan ku sukses adalah diriku sendiri bukan orang lain.***
Bulan pun berganti bulan, sampai saat ini aku masih berdiam dirumah. Tidak ada pekerjaan, rasa bosan mulai menghantui. Lagi lagi air mataku bercucuran mengingat tak bergunanya diriku. Dari awal, planningku adalah bekerja untuk meringangankan beban bunda tapi semua planningku terasa tak ada gunanya lagi, terasa hambar dan sia-sia, aku malah membuat beban bunda semakin berat dengan aku yg tidak bekerja. Tuhanku sayang, bolehkah aku mengeluh? Jika boleh, aku hanya ingin bercerita padamu tentang hidupku yg banyak sekali cobaan. Tuhan, begitu cinta kah engkau kepadaku? Hingga kau mempercayaiku untuk menghadapi rintangan hidup yg menyebalkan ini? . Tuhan, kenapa kau begitu yakin aku mampu menghadapi semua ini? Bukannya aku hanya seorang gadis yang cengeng? Seorang gadis yg sering diremehkan orang-orang? Lalu apa alasan engkau begitu yakin menitipkan banyak rintangan hidup padaku? Tuhanku sayang, maafkan aku melimpahkan begitu banyak pertanyaan yang tidak mungkin engkau jawab sekaligus. Aku percaya satu persatu aku akan mendapatkan jawaban darimu melalui hidup yang kujalani. Tuhan, aku akan menghadapi titipan rintangan hidup yg kau percayakan padaku. Aku percaya aku mampu! Karena aku yakin tidak mungkin engkau percayakan kepadaku semua rintangan menyebalkan itu jika aku tidak mampu menghadapinya.
***
Aku hanya bisa pasrah dengan keadaan, berserah diri pada tuhan. Hingga pada suatu waktu seseorang menawarkan aku bekerja disebuah toko accsesoris, karena aku tidak ada pekerjaan. Mau tidak mau aku menerima pekerjaan itu. sempat terlintas dibenakku, untuk apa orang tua ku bersusah payah mencari uang untuk menyekolahkan aku sampai lulus SMK jika pada akhirnya aku hanya menjadi pegawai toko accsesoriss yang bergaji tak seberapa. Namun aku sadar, semua ini adalah sebuah proses menuju kesuksesan ku.
Keesokan harinya aku datang ke toko itu, toko ini memang tidak terlalu besar. Hanya saja barang ditoko itu sangat banyak, terlihat disana seorang wanita seumuranku sedang memanjat, ia terlihat sedang memajang acsesoris disana.
"permisi mbak, apa benar ini toko bu ratna?" tanyaku pada wanita itu."iya benar, kamu pegawai baru ya? Duduklah disitu, sebentar lagi bu ratna juga sampai" jawabnya dengan posisi masih memanjat dan meyusun acsesoris. Aku hanya mengangguk.
"ohya nama aku prilly, nama mbak siapa?" ucapku memperkenalkan diri. Wanita itu turun dari posisinya. Kemudian dia menghampiriku yg sedang duduk disebuah kursi yg terletak disudut toko.
"kamu bisa memanggilku agatha" ucapnya dan kamipun saling berjabat tangan tanda perkenalan.
Taklama ibu ratna pemilik toko itu datang. Dengan gayanya yg glamour, cantik tapi sedikit sangar.
"kamu pekerja baru itu? Kenapa kamu enak duduk? Cepat bantu agatha menyusun barang. Itu pintu kamu angkat terus pindahkan disebelah sana, tas yang disana kamu gantung di atas situ pakai tangga" tanpa basa-basi dia memerintahku melakukan tugas demi tugas. Karena kaget aku hanya mengangguk saja dan langsung melakukan satu persatu perintahnya.
Dari mulai mengangkat pintu, kebetulan pintu toko bu ratna menggunakan sistem lepas pasang, jadi aku harus mengangkat pintu yang luar biasa berat nya itu dengan tenagaku yang tidak seberapa ini. Selain itu aku juga harus menaiki tangga untuk memyusun barang disekitar atas. Letih bukan main yang kurasakan, rasanya mulut ini ingin saja menjerit mengatakan "aku lelah, aku lelah" tapi aku masih mencoba ikhlas menjalankan. Selelah-lelahnya aku ini adalah pekerjaanku, mau tidak mau, suka tidak suka aku harus ikhlas menjalankannya, karena ini adalah sebuah tanggung jawab bukan? Tentu! Aku hanya menanamkan satu kunci pada hatiku yaitu IKHLAS. karena ikhlas adalah kuatku,sabarku dan semangatku.
Dua jam telah berlalu, dan aku sudah selesai menyusun barang, kini saatnya aksi jual-beli dilakukan, Karena ini kali pertama aku bekerja disini, aku fikir wajar jika aku melakukan kesalahan, lagi pula aku tidak melakulan kesalahan besar dan saat itulah sekali lagi tuhan menguji kesabaranku, bosku marah karena aku salah memberi harga saat menjual barang. Harga dompet berharga 150rb aku jual 145rb, hanya perkara lima ribu saja dia memaki ku dengan kata-kata yg sangat tajam."Tidak pandai bekerja, perempuan bodoh" begitulah perkataannya, aku hanya diam kemudian menyeka keringat dari alisku dengan tangan gemetar, sisa ketakutan karena ocehan bu ratna tadi membuat darahku terasa berhenti mengalir, dan lagi air mataku terasa ingin tumpah mendengar perkataan bu ratna. Namun aku coba menahannya dengan menarik nafas perlahan.
Aku memang mudah menangis, teman-temanku menjuluki ku si gadis cengeng. Banyak orang mengatakan aku adalah wanita lemah, tanpa mereka sadari sebenarnya aku adalah wanita yg kuat. Sering orang katakan kalau menangis tidak akan menyelasaikan masalah. Namun bagiku, dengan menangis perasaanku jauh lebih tenang.
