"Arggghhh... kenapa aku harus ketemu cowo brengsek itu lagi sihhh" eluhku kesal sambil melemparkan tas di atas ranjang, lalu merebahkan diri disana. Aku masih tak percaya atas kejadian yang mempertemukan aku dengan orang yang sama sekali tidak ingin aku temui lagi.
Iya! Laki-laki itu adalah ali, dan dia yang akan aku cetitakan pada bagian ini. Aku akan menceritakan awal pertemuan kami, sebelum aku tau bahwa ali mengkhianati kesetiaanku.
Perkenalan kami berawal saat aku menginjakkan kakiku di dunia Sekolah Menengah Atas, Aku bersekolah di SMAN 21 JAKARTA, Kebanyakan orang mengatakan masa itu adalah masa paling indah. Masa dimana hati seperti taman yg dipenuhi bunga warna warni. Ya! Semua itu benar dan aku merasakannya. Saat itu guru membagikan kelas, namaku dipanggil dan ditempatkan di kelas 10IPA3 kelas paling bontot. Eitttss jangan salah meski kelas paling bontot tapi murid didalam nya pintar pintar loh. Semua nama yg sudah disebut dihimbau masuk kekelas. Semua siswa berhamburan berlari menuju kelas, dan terjadilah aksi saling rebut bangku. semua siswa berlomba lomba, saling tolak menolak agar mendapatkan bangku paling belakang. Bangku paling belakang adalah incaran utama semua siswa termasuk aku. Bangku pojok paling kanan adalah incaranku, aku berlari dengan sigap, tibatiba dengan gampangnya seorang pria dengan entengnya menduduki bangku incaranku. Terang saja aku marah.
"hehh mass! ini bangku punya saya, mas cari bangku lain deh" ocehku pada laki laki itu.
"Dia fikir gue mas bakso apa yaa" celotehnya.
"Yaaahh, dia malah ngoceh, woii mas cari bangku lain gih sana, ngalah dong sama perempuan" ucapku padanya.
"lagian hiduplo ribet amat,kursi sebelah gue kan kosong" katanya sambil menunjuk kursi sebelahnya.
"maksudnya duduk sama kamu gitu? Gakmau ah bukan mukhrim" jawabku ogah.
"Yaelah ni anak pake ngomongin bukan mukhrim segala, gini deh mending lo liat nohhh. Bangku yg lain udah terisi, elo mau duduk dimana lagi coba?" ucapnya sambil tertawa kecil, dan akupun melihat sekelilingku dan benar saja hanya bangku disebelah lakilaki nyebelin ini yg kosong. Dengan terpaksa aku duduk sebangku dengan si cowok nyebelin ini.
"Awas aja kamu kalo dekat-dekat aku" ucapku sambil menutup wajahku dengan tasku, cowok itu hanya menggelengkan kepalanya diiringi tawa kecil melihat polahku yg terlihat kesal.
Tak lama masuk seorang guru ke kelasku, dia seorang wanita cantik dan masih muda. Sepertinya guruku itu belum menikah.
"oke selamat pagi! Perkenalkan nama saya musdhalifa dan saya adalah wali kelas kalian" ucapnya memperkenalkan diri.
"selamat pagi juga ibu musdhalifa, nassar apa kabar bu?" tiba-tiba cowok disebelahku ini nyerocos saja ibarat motor gak ada rem nya.
"Jangan gila" ucapku setengah berbisik. Dia hanya nyengir saja mendengar ucapanku.
"heh kamu! Siapa nama kamu? Siswa baru uda berani meledek guru" ucap bu musdhalifah kesal.
"iyaa maaf bu, saya becanda doang tadi. Nama saya ali bu" jawabnya sambil menggaruk kepala yg tidak gatal. Bu musdhalifah hanya menggelengkan kepala nya saja.
"ohh ternyata namanya ali, keren juga" ucapku dalam hati.
***
Teeeeettttttttt!!!
Bel pulang pun telah berbunyi menandakan jam pelajaran telah usai, siswa-siswi sekolah berbondong-bondong keluar dari kelasnya masing-masing, ada menuju gerbang sekolah ada juga yg ke parkiran mengambil kendaraan mereka. tak terkecuali aku, aku harus mengambil sepeda yg ku titip di parkiran sekolah. dan lagi! Aku bertemu ali si cowok nyebelin itu."kenapasih harus ketemu kamu lagi, kamu ngikutin aku ya?" ucapku dengan PD nya.
"dasar cewek bawel, siapa juga yg ngikutin lo. Noh gue mau ambil motor gue" diapun langsung mengambil motornya yg terletak tepat disamping sepedaku dan langsung berlalu meninggalkanku. Aku hanya ternganga saja mengingat betapa bodohnya aku tadi dengan pedenya bilang kalo dia ngikutin aku. Ah sudahlah! Aku langsung mengayuh sepedaku dan berlalu meninggalkan sekolah. Singkat cerita akupun sampai dirumah, aku membuka sepatuku dan masuk kerumah sambil mengoceh sendiri.