Author pov
Seorang perempuan berjalan di pelataran parkir Bandara Soekarno-Hatta. Langkah kaki yang di balut high heels lima senti meter itu cepat.
Langkahnya pun terhenti di depan sebuah mobil berwarna hitam mengkilat.
"Seriousely? Gak ada yang jemput gue gitu?"
Benar benar keterlaluan ketiga sahabatnya itu. Shilla yang sudah sangat khawatir dengan keadaan Sheri langsung terbang ke Indonesia demi Sheri. Tapi apa yang dia terima? Tak ada sambutan apa pun sama sekali dari ketiga sahabatnya itu.
Dan sekarang? Apa yang harus dia lakukan? Baru sampai di bandara sudah membuat nya sangat lelah karna dia tak bisa tidur di pesawat tadi saking cemas nya akan keadaan Sheri. Lalu sekarang? Dia harus menempuh perjalanan lagi dari Jakarta ke Bandung!
Sumpah?
Dan naik apa dia ke Bandung? Naik taksi? Oh ok mungkin bisa. Tapiiiiiiiii, dia tidak mempunyai uang Rupiah!! Astagaaaa! Kenapa dia sangat bodoh sekali?
Apakah Shilla harus menginap dulu di hotel jadi dia bisa meminta salah satu sahabatnya untuk datang menjemputnya keesokan hari? Ah tetapi dia tak akan tenang sebelum bertemu dengan Sheri.
Arghhh! Shilla menjambak rambut pirangnya kesal.
Shilla bersandar pada mobil di belakangnya.
"Eh eh eh, aduh miss, dont touch touch my car atuhh" seorang laki laki menghampiri Shilla, mendorong Shilla pelan agar Shilla menjauh dari mobil yang sedang Shilla pakai untuk bersantai.
"Ihh.. Apaan sih lo ah" Shilla menepis tangan laki laki itu dari pundaknya.
"Eehhh, bisa bahasa Indonesia juga miss?"
Shilla memperhatikan laki laki itu. dia cukup tampan, malah sangat tampan menurut Shilla. Kulitnya tidak hitam juga tidak terlalu putih, yahh kulit orang Indonesia lah. Tingginya juga lebih tinggi dari Shilla, jadi Shilla harus sedikit mendongakkan wajahnya untuk menatap wajah laki laki itu.
"Miss?" laki laki itu menepuk lengan Shilla pelan.
"Ihh apaan sihh, jangan pegang pegangg" suara Shilla naik satu oktaf dengan nada cempreng nya itu.
"Yeee,, si miss galak amat"
"Jangan so kenal deh lo ah" Shilla mulai kesal dibuatnya.
"Ya abisnya miss nyender nyender ke mobil saya miss. Jangan nyender nyender miss, ini mobil rental soalnya. Kalo lecet ntar gue harus ganti lah" jelas laki laki itu.
Hah? Cuma nyender aja bisa buat ini mobil lecet? Emang nya gue apaan? Kaleng rombeng? Yang bisa bikin lecet ni mobil?. Gerutu Shilla dalam hati nya.
"Apaan sih cuma nyender aja kagak mungkin bikin lecet ni mobil, gue tendang pake heels gue juga kagak papa, nih"
Dukk!
Shilla benar benar menendang mobil itu dengan kakinya!
"Weyyy, jangan di tendang dong. Lo ko nyebelin sih miss?" laki laki itu mulai kesal dengan apa yang dibuat oleh Shilla.
"Ya lo yang duluan. So soan banget lo"
"Ya kalo ni mobil punya gue kagak papa lo tendang tendang miss, tapi karena gue belom punya rezeki lebih buat beli mobil alhasil jadi gue sewa ni mobil buat bolal balik dari Bandung ke Jakarta terus sekarang harus balik lagi ke Bandung. Jadi lo gak ada hak miss buat nendang nendang ni mobil. Masih untung lo gak nendang anunya.."
"Heh lo tuh ngomong apaan sihh? Kagak jelas amat lo jadi cowo. Lo gila ya mas?"
"Ehh mbak, itu mulut kagak pernah di cium ama cowo seganteng gue ya? Seenaknya aja panggil gue gila" gerutu laki laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat Ikatan {EmIk}
Storie d'amoreMereka berempat, keempatnya saling terikat, baik itu oleh masa lalu, masa sekarang, maupun masa depan. keempatnya saling melengkapi satu sama lain. kejadian masa lalu tidak membuat mereka bercerai berai. mereka bagaikan gula yang dikerubungi semut...