Pertama

142 19 0
                                    

"kau cantik sekali, my Lady.. " ujarnya sambil mengelus pipiku.

"lalu?" tanyaku? Sambil menepis tangannya.

"ah, ada apa? Apa kau marah padaku, my lady?" tanyanya masih dengan nada yang tak ada sedikitpun amarah karena tepisanku tadi. Sungguh pria idaman.

"Tidak. Buat apa aku marah padamu. " Balasku. Lalu tangannya memegang daguku.

"kalau begitu.. Bolehkah aku BANGUN" Apa? Bangun?

"ah maksudku BANGUN" Ada apa dengan nya? Suaranya juga berubah.

"Aku bilang! Bangun! Cayla Ananda Warisman!"

Dengan perlahan namun pasti ku buka kedua kelopak mataku dan melihat sosok ibu yang tengah menatapku tajam.

"Ibu.. Kenapa kau harus membangunkanku saat aku sedang bersama pangeranku.. " ujarku dengan kesadaran yang hampir penuh.

Sungguh kesal. Bayangkan saja aku tadi hampir berciuman dengan pangeranku sampai ibu membangunkanku dari mimpi indahku.

Dan bukannya menjawab rengekanku tadi, ibu melenggang pergi tak perduli. Haaah.

06.35
Kulirik jam di nakas samping tempat tidurku. Dan, yaampun aku bakal telat!

Sudah tak ada waktu mandi langsung sikat gigi dan cucimuka saja!

--

07.12
Oh ya ampun, hari pertama sekolah aku sudah telat.
"kau! Yang baru datang! Sini!"
Siapa? Aku?

Aelah kakak osis ngeselin.
Dengan malas aku berjalan kesana.

"pagi.. " sapanya. Eh? Tunggu dulu, dia menyapaku?
"pa-"belum sempat menjawab dia langsung membentakku. Lagi.

"kau pikir ini jam berapa ha?! Push-up 45 kali! " Perintahnya.
Oh ya ampun dia gila. 45?

"Baik kak. " jawabku sambil mengambil posisi push-up.
Disela-sela kegiatanku, aku melirik melihat kakak yang tadi membentakku sedang mengobrol dengan temannya yang sama-sama osis.

"ahhh, akhirnya selesai." ujarku.

"sudah?! "sumpah ni orang kalo bukan MOS sudahku hajar dari tadi.

"iya kak."

"lain kali jangan telat lagi ya, dek. Ya udah siapa nama kamu? " sumpah demi apa tadi ngebentak, sekarang malah senyum mana manis lagi.

"Cayla Ananda Warismam. " jawabku masih menampakkan wajah kesal.

"oke, Ca. Kamu boleh duduk. " ujarnya lagi dan, what the? Dia manggil aku Ca? Anjirr panggilan baru coyy:v stay cool Cayla. Jangab mau di manisin kakak kelas.

--

10.52
Kelompok MOS ku adalah kelompok 8. Yaa anak-anak kelompok ku sih kaya nya enak-enak, terutama banyak juga yang dari smp ku dulu.

"Lo Cayla? "

"eh, iya." balasku tersenyum kikuk. Bayangkan saja anak smp ku ada yang setampan dia. Gayanya yang stay cool, kulit sawo matang dan yang paling aku suka senyumnya. Sumpah itu senyum termanis yang baru kulihat pagi ini. Kakak Osis tadi? Lewat.

"Raga." Ujarnya. Tunggu dulu.

"ohh Raga, jadi lo yang namanya Raga. Hmm" ujarku sambil memperhatikan raga lebih detail lagi. Ya kayanya dia risih.

"Bukan apa. Cuman gue bingung aja, anak kelas gue waktu smp pada heboh ngomongin yang namanya Raga. Jadi, ya karna bingung apa yang mereka suka dari lo. Jadi gue perhatiin nya detail gitu. Kaya orang nilai." Ujarku sambil di iringi tawa kecil dari kami berdua.

"hahah"

"Duduk bareng kuy. Lo seru." jelas nggak ada penolakkan dong dariku. Tapi harus jual mahal.

"udah ah kelamaan mikir lo." what the hell. Main tarik-tarik tangan ni anak. Bukan mahron bang.

--

13.55

(Depan kelas)

"eh sorry, nggak sengaja." Main nabrak ni anak. Dikira badanku itu kurang gede apa?

"Untung lu anak orang." Balasku sarkastik, tapi ya tetap ketawa juga akhirnya.

"kalo gue anak setan gimana? Hahah" sumpah apaan sih. Gak seru tapi ganteng. Entah kenapa aku kaya gak punya temen perempuan ya?

Akupun meninggalkan anak setan tadi. Niatnya mau nyari temen perempuan.

Mangsa!

"Siang." Salamku pada anak-anak yang lagi kumpul di bawah pohon dekat lapangan basket.

"Siang. Eh, emm siapa ya? " Tanya salah satu dari mereka berempat. Dilihat dari penampilan Merek berempat bagus buat di jadiin temen. Soalnya mereka kayanya baik semua, tapi yaa.

"Cayla Ananda Warisman. boleh gabung gak? "Tanyaku sekalian memperkenalkan diri.
"boleh, boleh kok, Cay."

Dari perkenalan tadi aku tau nama mereka, yang berkacamata itu namanya Tasya, yang agak berisi itu namanya Shalsa, yang lebih tinggi dari yang lain itu namanya Wulan, dan yang hitam manis itu namanya Karen.

--

14.00
(kamar)
'drrrt'
Oh iya handphone ku belum ku ubah mode nya.
Nomor siapa nih. Baru juga pulang udah main nelpon nelpon.
"Moshimoshi?"

'Hay, Ca. Save nomor gue ya. Ini gue Raga.'

"oh, oke oke. Betewe dapet dari mana? "

'Tadi malem abis main jalangkung. Jadipas boneka jalangkungnya udah ada yang masuk, nanya deh gue nomor Hp lo berapa.'

"Emm.."balasku sambil ngangguk angguk, walau kutau:v dianya nggak ngeliat.

"Ga, ane mau mandi dulu yak. Kalo mau ngobrol Nanti subuh ae:v"

'0ohh oke. Eh, subuh?'

"wkwkwk, bye Raga."

Pik'

Aku memutuskan sambungan sepihak. Malas dengan handphone. Ya, aku termasuk dalam orang yang cepat merasa bosan dengan sesuatu. Apalagi Hanphone? Benda persegi panjang dan pipih itu? Benar-bentar membosankan.

Karena bisan kuputuskan untung membasuh tubuhku. Langsung kulangkahkan kakiku ke kamar mandi.

'pranggg! '

"Anjirr apaan?! "

×Fake Friend×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang