'Pranggg!'
Anjir apaan!
Dengan langkah tergopoh-gopoh ku putar haluan dari kamar mandi menuju ruang dimana suara tadi berasal.
"Caca! Kucing lo buat vas bunga pecah lagi! Beresin oi!" Kata kakak perempuan ku yang lebih tua 2 tahun dariku. Namanya Nadien Ananda Warisman. Baru masuk kuliah Farmasi.
"iya, ini juga mau beresin." Balasku membereskan pecahan yang disebabkan Boy. Boy itu kucing kesayanganku, sudah tinggal di rumah ini selama satu tahun dan selalu buat kakak pusing.
Pernah sekali Boy mau dibuang kakak karena waktu itu Boy mecahin bola kacanya kak Nadien. Kata kak Nadien bola kaca itu dari Cinta Pertamanya. Ngomong-ngomong soal cinta, apa kalian pernaj jatuh cinta? Jujur saja aku pernah merasakannya sekali. Tapi itu aku anggap sebagai awal dan akhir dari kisah cintaku.
'meong'
Meongan Boy membuyarkan lamunanku.
Kebiasaan Boy kalo udah ngebuat kesalahan pasti manja sama kak Nadien. Kadang bingung yang ngerawatnyakan aku.
"Boy! Nakal ya." Ujarku sambil mendekati Boy yang ada di kaki kak Nadien. Tugasku sudah selesai membereskan pecahan vas bunga sekarang mau main sama Boy, mager mandi.
Ku ambil Boy dari kaki kak Nadien. Ku gelitik dan ku elus bulu abu-abu nya.
"Gimana hari pertama mplsnya? " Tanya kak Nadien yang sekarang sudah duduk di sofa menonton Tv.
"Bagus kak. Cuman yaa banyak yang sok polos." Jawabku tak menatap kak Nadien masih fokus dengan Boy.
"Cayla. Jangan langsung menilai seseorang ya. Masa lalu memang harus kita jadiin pelajaran tapi nggak semua orang kaya dimasalalu, Cay. Kadang apa yang lo anggep bener belum tentu bener. Gini aja deh, masalalu lo anggep aja drama sad ending deh ya gak usah di bahas lagi. Ini lembaran baru lo. Jangan anggep semua yang dimasalalu lo itu sebagai benteng buat dapetin sahabat yang sebenernya." ujar kak Nadien yang so bijak. Walau apa yang dikatakannya memang benar. Tapi, aku benci teman.
"hmm" hanya itu balasanku pada kak Nadien. Kulirik dia sekilas dan kembali bermain dengan Boy.
***
23.55Apa yang di bilang kak Nadien tadi membuatku tak dapat tidur.
Jujur saja sakit hati itu masih ada sampai sekarang. Maunya balas dendam tapi ayah bilang 'Caca, balas dendam cuma bakal ngerugiin diri sendiri. Lagian pula balas dendam nggak bakal buat sakit hati ilang loo. Cukup Caca jalani hidup dengan apa yang udah Tuhan tulis buat hidup Caca.'
**
06.05
Aku sekarang sudah selesai beres-beres dan sudah siap berangkat sekolah.Pagi ini aku memakai pakaian putih biru dan rambut panjang ku, ku kuncir dua.
Kulangkahkan kakiku keluar dari kamar menuju ruang makan. Yang pertama ku lihat adalah mama yang sedang memasak nasi goreng.
"Pagi ma. " Sapaku pada mama.
"pagi sayang. tumben jam segini udah siap." Balas mama.
"ih mama mah, Caca kesiangan dimarahin Caca kepagian di tanyain." keluh ku pada mama. Mama tersenyum mendengar keluhanku.
"bukan gitu Ca. Kamu ini. Ya udah makan dulu sana."
**
06.52
"Lima hari MPLS, dan baru hari ini gue liat lo nggak telat!" Sudahlah tanpa menoleh pun aku tau itu pasti 'anak setan' yang waktu hari pertama mpls aku tabrak."Apaan sih lo, Kepin." Balasku yang baru mau beranjak dari tempat duduk dan menghapiri Bella dan Layla.
"ih Cay, nama gue tu pake V bukan P. " Keritiknya.
"Anggep aja panggilan sayang dari gue." Balasku sekena nya.
"lo sama Kevin kaya udah kenal deket banget ya, Cay. Kaya udah sahabatan dari lama. " Ujar Bella.
'Deg
Sahabat?"Nggak juga kok, dianya aja yang so deket sama semua anak cewek. Diakan tukang baperin anak orang." Balasku meninggalakan Bella dan Layla. Entahlah kata 'sahabat'membuatku jengah.
"mau kemana?" Tanya Raga yang sudah ada di depan pintu kelas.
"Kantin, mager gue disini."
"udah masuk, Cay."
"lo banyak bacot banget deh!" Aku tau yang kubilang barusan pasti pedes banget.
"loh, Cay."
Tak ku hiraukan lagi apa yang akan dikatakan oleh Raga.
Entahlah kenapa aku membentaknya. Sungguh aku bukannya mau kekantin.
**
09.26"Dari mana dek? " tanya kakak osis yang memegang kelompok mplsku.
Aku hanya menatapnya jengah. Kulangkahkan langsung kakiku kekelas tanpa ada niatan membalas perkataanya.
"woy dek, punya kuping nggak! " Bentaknya. Kubalikkan badanku dan bersiap mau membalas. Bibir yang hampir tebuka kembali terkatup.
"Maaf kak, Tadi pagi Cayla gak kuat masuk kelas jadi dia izin sama saya buat ke UKS dan mungkin dilihat dari mukanya dia masih agak pucetan kak." Bela Raga sambil menghampiriku.
"Ya kan Cay? " tanyanya.
"Nggak! " jawabku singkat dan melangkah duduk ke tempatku.
Aku yakin kakaknya pasti dongkol. Bisa dilihat dari wajahnya. Bukan karena aku tidak menjawab pertanyaan yang diberikannya. Tapi, karena Raga. Ya, kakak itu menyukainya.
**
14.00"Lo kenapa sih, Cay." Tanya Raga yang sudah berjalan beriringan denganku. Sebenarnya hari ini adalah terakhir MPLS.
"Cay, gue nanya." Kesal mungkin karena pertanyaan yang tak kunjung ku balas.
"Bisa diem nggak?"
"Cay? " kulihat raut entahlah susah di terka, yang jelas aku yakij Raga tersinggung.
Raga pergi meninggalkanku sendirian."Gue lagi kesel jadi jangan banyak tanya. Maaf." Ujarku lirih saat Raga sudah tak terlihat lagi.
**
06.30'X Ipa 4'
Sekarang aku sudah berdiri di depan pintu kelasku yang baru. Seperti yang tertulis Kelas X Ipa.
Yahh, ternyata sekelas dengan Kevin. Dan ada beberapa teman satu kelompok MPLS dengan ku dulu.Ku edarkan pandanganku dan tak ada lagi kursi kosong. Sebenarnya ada, hanya saja aku sedang ingin duduk sendiri.
"Cay, sini duduk sama Aisyah." Teriak Tasya. Ah ternyata aku sekelas denga Tasya, Wulan, Salsha, dan Karen. Dan mungkin yang Duduk sendirian itu yang namanya Aisyah.
"Assalamualaikum, namaku Aisyah Nabila." Sapanya. Ya
Aisyah memang terlihat baik sih, dan juga sepertinya 'ALIM' bisa di tebak dari gaya Hijab yang dipakainya. Panjang sampai pinggang."Eh, emm Waalaikumsalam, Cayla."Sapaku balik.
Kulirik sekilas Kevin yang duduk berdua dengan Raga. Aku masih tak enak hati dengan Raga.
'Anjirr gue ke gap! ' batinku saat tak sengaja pandangan mataku dan Raga bertemu.
Langsung saja ku buang pandanganku dan pura-pura mengobrol dengan mereka berlima.
**
Ig: @anisanrsn

KAMU SEDANG MEMBACA
×Fake Friend×
TienerfictieBerawal dengan MEMANFAATKAN, Dilanjutkan dengan KEPALSUAN dan di akhiri dengan KESERAKAHAN. Kisah pertemanan yang membingungkan antara Cayla Ananda Warisman dengan Sheilla Sandra Purnama.