Part 1

451 19 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Adriana akan melaksanakan kegiatan Masa Orientasi Siswa di sekolah barunya. Ia mengenakan pakaian SMPnya serta beberapa atribut seperti pita rambut berwarna pink soft dan idcard berwarna pink soft berbentuk segi tujuh. Setelah menyiapkan segala keperluannya untuk sekolah, ia berjalan keluar kamar menuju meja makan dan pamit kepada orangtuanya.

"Ma, Pa, Ana berangkat dulu yaa sama Kak Rheza, Assalamualaikum" pamit Adriana kepada kedua orangtuanya seraya mencium kedua pipi orangtuanya.

"Iya, hati-hati di jalan sayang." Jawab sang papa.

"Bilang sama Kak Rezha, jangan ngebut! Kalo ngebut, mama potong uang jajannya!" canda Mama Adriana.

"Ayay, Mam." Jawab Adriana sambal tertawa

*

Hari ini adalah hari pertama Adriana sekolah di bangku SMA.

Kakak pertama Adriana, Rheza Alviansyah yang biasa dipanggil Kak Rheza, bersedia untuk mengantarkan adiknya karena sekolah adiknya memang cukup dekat dengan sekolahnya.

"Dek, nanti kalo ada apa – apa telfon kakak aja, oke?" ujar kak Vian dengan wajah yang serius,

"Yaampun Kak, aku udah SMA loh!" candaku melihat raut wajah kakakku yang serius,

"Kakak serius ini, kalo kamu laper terus gaada uang chat kakak aja, ya?"

"Iya Kak Rheza Alviansyah, siap!".

*

Sesampainya di sekolah

Setelah kak Rheza menurunkanku di lobby, aku memandang ke sekitarku. Banyak kakak kelas yang ternyata sedang melihat ke arahku dengan pandangan mematikan.

'Duh, muka kakaknya galak banget sih', batinku

"Dek, cepetan masuk! Kamu tuh udah telat, mau dihukum?" ujar seseorang yang kutahu dia adalah kakak panitia.

Aku bergegas memasuki sekolah dan menuju ke arah mading untuk mencari nama dan kelasku.

X IPS 2

Aku masuk dalam daftar kelas 10 IPS 2. Setelah menemukan namaku, aku bertanya kepada salah satu kakak panitia dimana kelas X IPS 2. Aku sangat bersyukur karena kakak panitia itu mau memberitahu dimana letak kelasku. Setelah berterimakasih kepada kakak panitia, aku segera berlari menuju kelas tersebut.

Sesampainya disana, aku segera masuk dan memilih tempat duduk yang sekiranya pas untuk murid sepertiku.

Bangku kedua dari belakang.

Ya, itu adalah bangku yang tepat untukku. Aku berjalan ke arah bangku tersebut dan segera menempatinya.

Aku mengedarkan pandanganku menyapu seluruh kelas. Kulihat teman – teman sekelasku tampak akrab satu sama lain. Ternyata mereka berasal dari sekolah yang sama.

Pantas saja cepat akrab, batinku.

Adriana mengeluarkan novel dari tas dan mulai membacanya.

"Permisi, kursi ini kosong, kan?" tanya seorang cewek yang berada tepat di samping kanan Adriana.

"Oh, kosong kok, duduk aja" balas Adriana cuek.

"Kenalin, namaku Nayra Amalia, panggil aja Aya atau Naya" ujar gadis itu sambil mengulurkan tangannya seraya terseyum lebar.

"Adriana Shaqueena, panggil aja Adriana" kubalas uluran tangannya sambil tersenyum tipis.

*

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Adriana melihat jadwal yang tertera di mading kelas.

kami para murid baru harus berkumpul di aula sekolah. Aku dan Putri menuju ke aula bersama karena letak kelas 10 berada di lantai 1 dan aula terletak di tengah – tengah sekolah jadi tak memakan waktu lama untuk kami menuju kesana.

*

"Ta, haus nih, kantin dulu yuk" ajak Nathan.

"Kuy, mumpung Bu Lisa belum masuk kelas" jawab Anta seraya keluar dari kelas bersama Nathan.

Meski letak kantin cukup jauh dari kelas, hal itu tak pernah membuat Anta malas untuk pergi kesana.

"Duh, Than, salah ambil jalur nih" ujar Anta sambil berhenti.

Bukan, bukan karena ia lelah, tapi ada segerombol murid baru sedang bergegas menuju aula.

"Gapapa kali Ta. Abis ini juga kelar" balas Nathan.

Anta mengamati gerombolan murid – murid baru yang beragam. Mulai dari yang seperti dirinya, ada yang berjalan sambil menunduk, ada juga yang cantik, eh?

Penglihatan Anta tidak salah. Murid itu memakai id card berwarna soft pink yang matching dengan pita rambutnya. Dia menoleh kearahku, entah sengaja atau tidak. Ia melihatku dengan tatapan sinisnya yang aku sendiri tidak tahu apa artinya.

"Woi, Ta! Udah selesei nih karnavalnya!" ujar Nathan. "Woi, Antariksa!"

"Eh? Apa?" jawab Anta kaget,

"Kenapa sih?" tanya Nathan,

"Gaada apa-apa. Yuk, Than buruan entar kita masuk BK lagi dah" jawab Anta seraya berlari ke arah kantin meninggalkan Nathan.

"Kenapa sih tuh anak?" gumam Nathan tanpa sadar kepada dirinya sendiri.

*

Adriana yang tadinya bersikap cuek dan dingin terhadap Nayra perlahan-lahan mulai bersikap santai dan merasa sudah berteman lama dengan Nayra.

"Huft, acaranya selesai juga." Gumam Adriana

Adriana melihat jam tangannya.

Jam 09.00, akhirnya istirahat juga. Batin Adriana

"Na, kamu mau ikut ke kantin gak?" tawar Nayra pada Adriana,

"Boleh deh, lagian aku nggak bawa bekal" balas Adriana,

"Yaudah, ayo buruan" jawab Nayra.

Adriana dan Nayra berjalan santai menuju kantin sambil berbincang-. Sepanjang perjalanan, banyak siswa mulai dari kakak kelas hingga teman seangkatan Adriana melihat ke arahnya. Adriana yang merasa risih dengan tatapan tersebut pun mengajak Nayra berjalan dengan cepat.

"Nay, buruan jalannya!"

"Iya, sabar dong Na!"

Sesampainya di kantin yang ternyata cukup ramai, Adriana dan Nayra segera membeli makanan dan minuman.

Adriana yang mempunyai paras cantik kembali menjadi pusat perhatian di kantin. Beberapa orang ada yang melihatnya dengan tatapan intens. Adapula yang membicarakannya secara terang-terangan.

"Muka aku kenapa sih Nay? Ada yang aneh?" tanya Ariana kepada Nayra.

"Gaada sih Na. Kamu sih cantiknya kebangetan! Tuh, liat banyak yang ngeliatin kan" balas Nayra sambal tertawa.

"Yaudah, ayo balik ke kelas" ajak Adriana,

Ariana dan Nayrapun bergegas kembali ke kelas.

Di belokan terakhir menuju kelas, seorang murid laki-laki menghentikan langkah Adriana dan Nayra.

"Hai, kamu murid baru ya? Kelas 10 apa?" tanya lelaki itu kepada Adriana.

*

"Iya Kak. Saya kelas 10 IPS 2," jawab Ariana santai.

"Kebetulan nih, aku juga IPS! Kenalin, Bintang Antariksa, panggil aja Anta" ujar lelaki tersebut.

Kebetulan apanya coba, batin Ariana

"Adriana Shaqueena, panggil aja Adriana," balas Adriana sambil menirukan gaya berkenalan Antariksa.

"Kalo dipanggil cantik, boleh?" tanya Antariksa

Antariksa & AdrianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang