Part 3

303 10 0
                                    

"Hmm, rak buku ekonomi dimana ya.." gumam Adriana sambil mencari rak yang berisi buku ekonomi

"Disini area geografi. Kalo lo mau cari buku ekonomi, cari di rak sebelah piano di deket sana," ujar seseorang yang mengagetkan Adriana.

"Oh, iya, kak..?" tanya Adriana.

"Nathan," jawab Nathan sambil tersenyum.

"Ok, makasih kak Nathan." Ujar Adriana seraya berjalan ke arah rak dekat piano dan meninggalkan Nathan.

Cantik juga, gumam Nathan tanpa sadar.

*

Setelah kembali dari perpus, Adriana bergegas menceritakan kejadian yang Ia alami barusan ke Putri yang sekarang menjadi teman dekatnya.

Sebuah pesan masuk ke hp Adriana.

'Hai, Adriana! Ini Nathan'

Begitu kira – kira isi pesan yang dikirim Nathan yang membuat Adriana jengah terhadap lelaki yang baru ia kenal itu.

Dan kini, Antariksa dan Nathan secara tidak langsung mencoba untuk mendapatkan perhatian Adriana.

"Nay, bisa kan, kamu seharii aja gak ngomongin Anta? Bukannya udah jelas yang suka sama aku itu Kak Anta?" tanya Adriana gemas,

"Yaudah, aku ngomongin Kak Nathan aja. Kak Nathan tuh tinggi, baik, ramah, pinter juga," jawab Nayra.

"Kak Anta juga kok, Nay. Tuh, buktinya dia sering ikut olimpiade," jawab Adriana tak mau kalah.

"Hah? Masa sih?" tanya Nayra tak percaya.

"Iya, nih liat story ig nya," jawab Adriana seraya memberikan bukti kepada Nayra.

"Eh, tumben kamu mau bela-belain Kak Anta? Ciee," tanya Nayra sambil tertawa karena berhasil menggoda sahabatnya.

Tanpa sadar, pipi Adriana memerah.

"Nah loh, pipinya merah. Hahahahahaha. " ujar Nayra kembali memanas-manasi dan menertawakan sahabatnya.

*

"Ta! Sini deh, aku mau ngomong nih," ujar Nathan pada Anta.

"Apaan dah, Than, serius bener," balas Anta sambil meminum es jeruk.

"Gini, aku tau kamu lagi ngedeketin Adriana kan? Dengan semua olimpiade yang kamu ikutin trus kamu juga sering belajar kalo diliat akhir – akhir ini, pasti buat Adriana kan?" tanya Nathan cepat yang membuatku hampir tersedak.

"Eh? Tumben kamu nanya soal Adriana, Than? Kenapa sih sebenernya?" tanya Anta.

"Gini Ta, kayaknya Adriana salah persepsi soal semua chat yang aku kirim, kayaknya dia ngira kalo aku suka sama dia padahal aku suka sama temennya dia," ujar Nathan.

Bagai disambar petir di siang hari, Antapun terdiam.

"Ta? Kamu gausah takut, aku bakal bikin usaha kamu selama ini nggak sia – sia gitu aja, dan juga Adriana cuma  aku nganggep sebagai kakak kelas yang suka tukar pemikiran aja kok" jelas Nathan dengan hati – hati takut membuat Anta naik pitam.

Anta tersenyum,

"Thanks, Nathan Purtanto. Kesempatan ini gak bakal aku sia – sia in" balas Anta sambil menepuk bahu Nathan.

Antariksa & AdrianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang