Hujan di malam hari pasti membuat orang-orang akan lebih memilih untuk berdiam diri di rumah menonton tv sembari meminum teh hangat. Tapi berbeda dengan gadis yang satu ini. Gisella Kirania. Ya pukul delapan malam di tengah hujan deras dia memilih pergi ke toko buku untuk mencari novel yang di incarnya. Dia sudah di sana sejak satu jam yang lalu dimana hujan masih berupa rintik."Voilaa!! Akhirnya ketemu!" ucapnya sambil memeluk buku itu kegirangan. Sudah satu jam disana namun ia baru menemukan buku itu sekarang--mungkin karena toko nya terlalu gede.
Tak hanya sampai disitu ia terlihat masih mencari suatu buku. Rak demi rak sudah Gisella kunjungi namun buku yang dia cari belum mau menampakkan diri. Gisella ingat sesuatu dia melewatkan sebuah rak di dekat kasir. Ia pun menuju ke rak tersebut,mata nya begitu cermat mengamati tiap-tiap judul buku yang tertata disana. Jari telunjuk nya menyapu pinggiran buku-buku. Yap! Kini jari telunjuk nya berhenti menyapu dan berdalih mengambil buku itu,tiba-tiba Gisel merasa ada yang memegang telapak tangan yang juga ingin mengambil novel itu. Tangan mereka berdua bertabrakan.
"Ehmm maaf." ucap Gisella menunduk malu tanpa melihat siapa yang berebut novel berbahasa inggris karya penulis terkenal yang dia suka.
"Kau boleh mengambil nya." terdengar suara berat dari orang yang berdiri di samping Gisella, yang sudah jelas berarti dia seorang pria.
Gisella tersentak senang saat pria itu mengalah untuk membiarkan novel itu dibeli Gisel. Dia pun mendongak dan melihat pria yang mengalah untuknya. Pria itu bertubuh tinggi, terlihat cool, tampan, dan berkulit kuning langsat.
"Terimakasih." ucap Gisella tersenyum lebar.
1 detik
2 detik
3 detikGisella merasa berbicara sendiri. Ya pria tadi hanya menatap nya sebentar lalu kembali sibuk mencari novel.
"Okee,gua duluan ya." ujar Gisella tersenyum kikuk lalu melenggang pergi menuju kasir.***
Setelah mandi dan makan malam Gisella beristirahat di kamar nya sambil membaca novel yang tadi di belinya.
"Giseella mama pulang." terdengar suara lembut seorang wanita yang tidak lain,tidak bukan adalah mama nya Gisella.
Mendengar nya ada rasa senang sekaligus rasa sedih bagi Gisella.
Ia senang mama nya pulang tapi tiap hari mamanya selalu pulang larut malam karena harus bekerja di sebuah rumah sakit di kota nya. Papa nya?? Papa Gisella bekerja di luar kota dan baru bisa pulang tiap dua bulan sekali. Ketika mama nya belum pulang terkadang Gisella memilih untuk keluar rumah karena dia bosan hanya ditemani bi Inah-- asisten rumah tangga keluara Gisella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel
Teen Fictionjika aku tahu kamu akan jadi sedingin ini aku bisa belajar bagaimana cara menghangatkan. Tapi ini terlambat,,kamu sudah menjadi dingin sedangkan aku belum belajar cara mengahangatkan.