"Yeoboseyo! Apakah kau sudah menjenguknya?"
"Belum sama sekali.""Kalau begitu aku menitip pesan padanya agar tidak terlalu kaget dimana ia berada, lagi pula ia tidak mengingat namanya. Aku akan kesana sebentar lagi. "
"Baiklah hyung akan nanti kusampaikan."
"Sekretaris Do, aku ada urusan sebentar jika ada yang mencari hubungi aku secepatnya!" laki-laki itu hendak pergi ketika ia memutus sambungan telepon dengan temannya.
"Ne, sajangnim."
***
Dimana aku? Dimana ini? Dan apa ini? Kenapa terlihat begitu asing?
Oh tidak sepertinya ini bukan di Korea. Lalu dimana aku berada?
Apa yang ku lakukan di sini?
Semuanya seolah-olah tak kupahami.Siapa. Aku. Sebenarnya.? dan Dimana. Aku. Berada.?
Taehyung sejak tadi bertanya-tanya terhadap dirinya sendiri seolah ia tak mengerti apapun yang ia alami sekarang.
"Hei kau sudah bangun?" tanya seseorang yang asing menurut Taehyung.
"S-siapa kau?" ya, Taehyung sama sekali tidak mengenal orang yang menanyakan dirinya itu.
"Aku disini membantumu Taehyung-ssi." ujar orang itu dengan senyum manisnya.
"Taehyung? Taehyung siapa?" oh tidak, sepertinya orang tersebut lupa bahwa Taehyung amnesia.
"Umm... Jadi begini kau memiliki nama lengkap Kim Taehyung. Kau adalah seorang dokter. Kau juga tinggal di Daegu. Kau lahir pada tanggal 30 Desember 1995.
Itu saja yang ku ketahui tentang dirimu. Aku melihatmu terbaring lemah tak berdaya saat pesawat yang kau tumpangi dengan nama '134340 airworld' meledak." ujarnya panjang dan lebar.
"Jadi namaku Kim Taehyung?" tanya Taehyung sedikit lola.
"Yup benar, sekarang bertemanlah denganku Taehyungie. Perkenalkan namaku Park Jimin kau bisa memanggilku Jimin atau apapun yang membuatmu nyaman."
seolah-olah berbicara terhadap temannya sendiri Taehyung tersenyum.
Jimin yang melihat Taehyung tersenyum pun ikut tersenyum.
Ceklek
"Hyung!" si manis seperti kelinci itu membuka pintu dengan tergesa-gesa.
"Huh, kau ini mengagetkanku kookie."
"Aish... Hyung kau tahu tadi aku habis dikejar orang gila! Huuh makanya aku lari."Taehyung sontak tertawa kecil. "Hahaha kau itu lucu sekali." mendengar ledekan Taehyung, Jungkook tidak terima.
"Yak! Kau tahu orang gila itu lebih menyeramkan daripada kuntilanak yang lewat di tempat pemakaman."
"Dan itu lebih mirip seperti dirimu hahaha!" ledek Taehyung lagi.
"Sudah-sudah. Kalian ini. Tae, perkenalkan ini Jungkook Jeon Jungkook." Jungkook menjabat tangan Taehyung dan berkenalan.
"Annyeong hyung, Jeon Jungkook imnida." lalu Jungkook membungkuk 90°.
"Kim Taehyung imnida." Taehyung tersenyum kotak.
"Aku sudah tau namamu hyung.""Hei bagaimana kau tahu sebelum aku berkenalan denganmu?." Taehyung sedikit kesal dengan Jungkook.
"Karena aku yang membantu Jimin hyung membawa mu kemari."
"Eoh."***
Sudah beberapa kali Seokjin cs mencari Taehyung. Ia kira usahanya telah gagal karena sudah lebih dari 2 minggu mereka sama sekali tidak menemukannya.Hingga Eunsoo mengurung diri di kamarnya, jarang berbicara, jarang makan, dan semuanya telah berubah.
Ia yang semula cheerful sekarang berubah menjadi cool.
Menurut Seokjin sekarang kehidupannya telah berubah.
Dan mereka berdoa kepada Tuhan semoga saja tidak ada hal buruk yang terjadi pada Taehyung.
"Kau mau kemana?" tanya Seokjin yang sedang memasak.
"Hanya berjalan-jalan sebentar dan lagipula sekarang aku jarang ke cafe."
"Ah kalau begitu hati-hati." Seokjin melambaikan tangannya sambil tersenyum. Bagaikan anak kecil bukan? Tidak.
***
Tbc.Segitu aja dulu yah nanti update lagi kapan-kapan:v
Jangan lupa keep vomment guys👋
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE
Fiksi PenggemarKim Seokjin dan Park Eunsoo harus mencari keberadaan Taehyung yang menghilang dari pesawat yang ditumpanginya. Seokjin dan Eunsoo rela menyamar sebagai orang asing demi mengingatkan kembali ingatan Taehyung yang hilang dan lumpuh.