"Iya, gue Sani."
Setelah mengucapkan tiga kata tersebut, jantung Sani berdebar tak karuan. Ia segera menundukkan wajahnya dengan gerakan cepat, tak berani menatap Aji.
Sani takut, Aji menghindarinya. Terlebih lagi, mereka memang tak pernah dekat bahkan bertegur sapa pun tidak.
Aji mengulurkan tangan kanannya pada Sani. Di genggaman tangannya terdapat beberapa lembaran kertas yang di clip menjadi satu.
"Ini punya lo, kan?" tanya Aji.
Mulut Sani terbuka lebar. Ia terkejut saat lembar pertama menampilkan namanya.
"Kok--"
"Temen gue yang nemuin, dia kayanya udah baca, tapi gue belum baca." Aji memotong ucapan Sani.
Mendengar hal itu, Sani bernapas lega.
"Kata Daniel, lo secret admirer gue. Bener?"
Lagi, Sani dibuat terkejut oleh Aji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Tulisan Sani [COMPLETED]
ContoIni seperti diary, tapi kutulis di beberapa lembaran kertas dan aku clip jadi satu agar terlihat rapi.