Pertemuan Kedua di Musim Semi
Part 2
Yoo Jin ah
Para murid kelas 3 sudah mulai berbaris. Kau tahu kan apa yang biasanya dilakukan saat upacara pelepasan?
Tentu saja hal-hal yang sangat membosankan seperti sepatah kata dari ini, itu, dia dan sebagainya.Huuufff...
Itu adalah hal yang paling kubenci saat acara seperti ini.Sudah 30 menit masih acara pidatonya. Aku mulai bosan, kemudian aku mengeluarkan ponsel dari sakuku .
"Apa yang sebenarnya kulakukan , membuka ponsel tak ada gunanya , tak akan ada yang mau mengirimi ku pesan", ucapku pelan .
Setelah bosan melihat story teman temanku yang sibuk memamerkan foto fotonya , aku memutuskan menutup ponsel dan menyimpan didalam saku, selama beberapa detik ponselku berbunyi.
"Omo!1!1!", ujarku semangat berharap ada yang mengirimi ku pesan spesial tentunya.
Namun apa yang ku bayangkan tak sesuai kenyataannya. Setelah ku buka ternyata itu pesan dari grup kelasku .
"Tch," celotehku.
Aku sedikit kesal karena terlalu berharap pada seorang pria yang akan mengirimi ku pesan.
Aku kembali menutup ponsel dan memutuskan untuk tidur sebentar dengan memimpikan pangeran tampan seperti di film-film.Skip~
Jeong Jae min
Aku duduk di barisan paling depan saat upacara pelepasan tersebut. Ku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 10.00 .
"Berapa lama lagi ini berlangsung.."
Keluhku.Dan tepat setelah itu pengunguman untuk siswa terbaik yang akan masuk perguruan tinggi nasional akan segera diumumkan. Dan barisan paling depanlah yang akan maju ke atas panggung.
Kami melangkah ke atas panggung kemudian disuruh untuk memberikan kesan motivasi. Setelah acara itu selesai semua murid di persilahkan bubar. Aku bubar paling terakhir karna ada sesi foto bersama.Skip~
Saat semua sudah bubar lagi lagi jae min bertemu gadis yang menembaknya tadi pagi tertidur pulas di kursi pojok bagian belakang dengan posisi mulut menganga sambil ileran.
Sepertinya jae min pura pura tak mempedulikan dia, tapi dia terbangun dari tidurnya kemudian menoleh kiri dan kanan.
"Ahhh, sudah selesai yah", ucap gadis itu.
Kemudian gadis itu melihat jae min yang menatapnya. Jae min tak bergeming dan masih menatap gadis itu. Tapi gadis itu seperti tidak memperdulikan jae min juga kemudian berdiri pergi sambil menghapus ilerannya dan mengalihkan pandangannya dari jae min.
"Menjijikan ", tukas jae min melihat gadis itu pergi berlalu.
Mereka berlalu seperti tak ada apa pun hal yang terjadi berkaitan dengan mereka berdua. Tapi bagaimana untuk hari esoknya?
Bagaimana kehidupan mereka setelah pertemuan ini?
Apa nasib dan takdir mereka di masa depan nantinya?Tunggu kisah selanjutnya yahh..
Next Chapter guys...
#Rhie
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Someday
Non-FictionTak ada yang tau apa yang akan terjadi kedepannya, mungkin itu takdir atau nasib.. Biarlah Dia yang menentukan.. Kepadamu Jeong jae min