Dia , menyebalkan

10 3 2
                                    

Jeong jae min ~

Pagi cerah seperti biasanya , aku bangun dari tempat tidur dengan malas. Aku melihat jam yang menunjukan pukul 10 pagi, pandanganku hampa hingga aku ingat hari ini.

"Auhhhh, sh*t..
"Aku kesiangan..", umpatku.

Aku langsung melompat dari tempat tidur kemudian segera bergegas memakai baju asal-asalan, menyandang tas ransel kemudian berlari dari rumahku menuju halte bus.

"Aku harap masih sempat", batinku.

..20 menit kemudian...

"Arghhhh", aku berteriak karena tak tahan menunggu bis yang tak pernah muncul.
Aku memutuskan berlari menuju kampus.

Dan sebenarnya hari ini adalah hari tes masuk perguruan tinggi favoritku.
Yang benar saja aku terlambat dihari pertama tes dan aku tidak akan bisa masuk universitas itu setahun kedepan.

Skip~
Aku berlari selama 30 menit dan baru sampai pada pukul 11 pagi. Saat memasuki ruang tes, tesnya sedang berlangsung . Nafasku terengah engah saat membuka tas dan sial lagi aku tak membawa pulpen satupun.

"Hah~, ini hari sialku", ucapku.

Tiba-tiba seseorang menyodorkan pulpen padaku , aku melihatnya betapa terkejutnya aku dia gadis yang ileran waktu itu.

"Kau...
Belum selesai aku menyelesaikan pembicaraanku dia langsung memotong .

"Kau pasti memerlukannya, ambilah", pintanya padaku.

Aku langsung menerima karena itu adalah benda penting saat ini.

"Thank's", ucapku datar.

Dia hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum padaku.

Skip~

Tes pertama sudah selesai dan masih ada 2 tes lagi untuk besok hingga lusa nanti. Kepalaku rasanya mau pecah saat mengerjakan tes tadi tapi untungnya jawabannya berhasil ku jawab dengan sempurna satidaknya bagiku.

Skip~

Yoo jin ah

Hari ini adalah hari tes masuk universitas . Aku memilih masuk universitas ini karena tempat ini terkenal dengan seninya. Wah wah tentu saja aku sangat senang mendengar hal ini.

Tadinya niatku seperti itu tapi saat mendengar jeong jae min juga mendaftar masuk universitas ini aku jadi tambah semangat.

Tes pun segera dimulai aku membuka lembaran soalnya tapi yang sebenarnya kupikirkan adalah kenapa jeong jae min tidak kelihatan?
Apa dia tidak masuk universitas ini?
Apa dia berada diruangan berbeda?
Banyak sekali pertanyaan tentangnya di kepalaku...

10 menit berlalu aku masih melamun dan tiba tiba pengawas mengagetkanku .
Ah sebenarnya aku terkejut karena tiba tiba pengawas berada tepat didepanku dan menatapku .

"Omo!1!1!1? Kau mengagetkanku ", ujarku .

"Kerjakan soalmu", ucapnya datar.

Aku membalasnya dengan anggukan kemudian mulai mengerjakan soal soalnya.

Tak selang beberapa menit kemudian jae min datang dengan keadaan kacau balau. Rambut yang tidak disisir, baju kusut dan tali sepatu yang tidak terikat.

Aku menatapnya berjalan ke meja nya. Dia terlihat panik seperti mencari sesuatu tapi sepertinya tidak ada.
Dia diam sejenak dan mengutuki sesuatu. Dia juga tidak mengeluarkan pulpen untuk mengisi lembar jawabannya.

"Sepertinya dia butuh pulpen." Itu yang terlintas dipikiranku.

Aku langsung menyodorkan pulpen kepadanya dan dia langsung menerimanya sambil mengucapkan terima kasih.

Sungguh rasanya aku senang sekali, apalagi saat ia menerima pulpen itu.

Tes nya sudah selesai.
Aku langsung pergi berkeliling mencari makanan.
Saat di jalan aku bertemu dengan pria tampan, pendek , punya mata dengan sorot tajam , mengenakan baju turtleneck hijau dan jaket hitam , dia punya rambut belah.
Aku terpesona melihatnya, dia terlihat seumuran denganku sekitar usia 19 tahunan. Saat itu aku berharap bisa satu kelas dengannya.

"Apa yang kau lihat bocah!", tegurnya.

"Ehhh, aku?"
"Aku hanya..
"Hanya ingin berkenalan denganmu", ucapku gugup.

"Singkirkan wajahmu dariku aku tak ingin melihatmu", tukasnya.

Aku hanya terbelengu mendengar ucapannya. Dia benar benar sombong dan "F*ck " , aku membencinya. Dasar orang kelas atas. Aku hanya berjalan tanpa memandangnya lagi.

Sepertinya hanya orang yang punya wajah cantik akan bahagia hidupnya. Tak seperti diriku yang kurang beruntung ini. Aku terus mengumpat tak jelas saat berjalan.

"Auchhh", keluhku.

Seseorang menabrakku saat kulihat wajahnya tidak asing lagi. Ya benar dia adalah kakak kelasku dulu waktu SMA. Re'ebay panggilannya.

"Re'ebay", sapaku
"Wah wahh, kakak disini dan bagaimana kabarnya?"

Dia tersenyum kemudian dibelakangnya ada sekumpulan mahasiswa mendatanginya.

"Baik, bagaimana denganmu?", tanyanya balik.

Aku tak membalas jawabannya saat aku sadar kalau ada sekumpulan mahasiwa yang menatapku saat ngobrol dengan Re'ebay. Aku termangut diam sambil mundur perlahan seperti akan kabur.
Re'ebay yang terlihat mengerti kalau aku akan pergi, menarik lenganku.

"Aku ingin mengobrol ",ucapnya santai
"Hanya berdua", tambahnya.

Sekumpulan mahasiswa tadi berteriak dan bersiul mendengar hal itu dari Re'ebay. Aku mati rasa dan sangat malu pipiku jadi merah karena disoraki.

Skip~

Jae min mampir ke sebuah kedai teh dekat kampus , ia ingin mendinginkan kepalanya setelah lelah berfikir.
Dia memesan sebuah kopi dan duduk dekat pintu keluar.

Tak banyak pelanggan disana, tapi pandangannya tertuju pada sebuah pasangan yang baru masuk ke kedai tersebut. Entah kenapa hari ini dia sangat emosional , dia langsung berdiri dan menghampiri pasangan itu. Tapi targetnya adalah si gadis yang bersamanya.

"Apa kau tak puas ?!?!"
"Kenapa dunia ini sempit sekali?"
"Apa kau tak mau membiarkanku sendiri, kenapa kau terus mengejarku,?
"Kau membuntutiku?". Sergahnya pada gadis itu.

Gadis yang bisa membuat jae min kesal itu adalah Yoo jin ah. Gadis itu terkesiap saat mendengar ocehan jae min. Tapi Re'ebay memegangi lengan jin ah dan menenangkannya.

"Tenanglah kau barsamaku", ucap Re'ebay .

Re'ebay melepaskan tangan jin ah kemudian memegangi kerah baju jae min.

"Kau memyebalkan,"
"Apa salah gadis ini hingga kau tega mengatakan kata kata kejam itu padanya, kalian hanya kebetulan bertemu , sudah cukup dia mendengar cacian dari semua orang."
Re'ebay menjelaskan panjang lebar .
"Sepertinya kepalamu sudah dingin, pergilah", ujar Re'ebay.

Yoo jin ah yang sedari tadi di belakang Re'ebay, menangis mendengarnya.
Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Suasananya menjadi hening hingga Re'ebay memeluknya.

Tunggu story ku selanjutnya guys..
Ini permulaan kisah mereka guys
#hope you enjoyable
#Rhie_

Maybe SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang